0 Komentar
Untuk anda yang ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx)
Silahkan klik link di bawah ini!.

BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (keterampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak. Misalnya seorang anak kecil menjadi tinggi dan besar. Perkembangan berkaitan dengan aspek kemampuan motorik, intelektual, sosial, emosional, dan bahasa. Misalnya anak menjadi lebih cerdas atau lebih fasih dalam berbicara.


Perkembangan kejiwaan pada masa anak-anak, terkadang disebut dengan masa anak kecil atau masa menjelang sekolah, sebab masa ini saat-saat anak senang mempersiapkan diri untuk bersekolah. Demikian pula masa ini ada yang menyebutnya dengan masa estetis, dikarenakan anak mulai mengenal dunia sekitarnya terasa serba indah.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pekembangan Awal Masa Anak
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara sektual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria.[1]
Masa kanak-kanak harus dibagi menjadi dua periode yang berbeda-awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur 2 sampai 6 tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Ciri-ciri masa kanak-kanak awal adalah sebagai berikut:
1.      Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
2.      Usia mainan
3.      Usia prasekolah
4.      Usia belajar kelompok
5.      Usia menjelajah dan bertanya
6.      Usia meniru da usia kreatif.[2]
Perkembangan yang terjadi pada masa ini:
1.      Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik selama awal masa anak-anak ini berlangsung lambat dibanding dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Besar kecilnya ukuran tubuh (perkembangan fisik), dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan.
Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Usia 3 tahun tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada periode ini, baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin panjang.
Perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal adalah perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus bertumbuh pada masa awal anak-anak, namun pertumbuhannya tidak sepesat pada masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90% oak orang dewasa.

2.      Perkembangan Motorik
Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dala perkembangan motoris, unsur-unsur yang menentukan ialah otot, saraf dan otak.[3]       
Perkembangan Motorik Masa Anak-anak Awal[4]
Usia /Tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
2,5-3,5
Berjalan dengan baik, berlari lurus kedepan dan melompat
Meniru sebuah lingkaran, tulisan cakar ayam, dapat makan menggunakan sendok dan menyusun beberapa kotak
3,5-4,5
Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa, melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku
Mengancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar sederhana
4,5-5,5
Menyeimbangkan badan diatas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat berenang dalam air yang dangkal
Mengguting, menggambar orang, meniru angka dan huruf sederhan, membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak

3.      Perkembangan kognitif
Sesuai dengan teori kognitif Piaget, maka perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan  dengan tahap praoperasioanal, suatu tahap yang berlangsung dari usia 2 tahun sampai 7 tahun.
Piaget membagi perkembangan kognitif kedalam dua bagian, yaitu:
a.       Umur 2-4 tahhun, dirincikan oleh perkembangan pemikiran simbolis. Periode ini ditandai dengan berkembangnya representasional, atau symbolik function, yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (bahasa, gambar, tanda/isyarat, benda, gesture, atau peristiwa) untuk melambangkan suatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa.
b.      Umur 4-7 tahun, dirincikan oleh perkembangan intuitif. Pemikiran intuitif yaitu persepsi langsung akan dunia luar tanpa dinalar terlebih dahulu. Begitu seorang anak berhadapan dengan sesuatu hal, ia mendapatkan gagasan atau gamabaran dan langsung digunakan.

4.      Perkembangan Berbicara (bahasa)
Selama masa awal kanak-kanak, anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini :
a.       Belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi
b.      Belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.
Tahap-tahap perkembangan bahasa menurut Brown[5]
Tahap
Usia/Bulan
MLU
Karakteristik
Kalimat Khas
    I
   12-26
1-2
Perbendaharaan kata terdiri atas kata benda dan kata kerja, dengan sedikit kata sifat dan kata bantu
“dada mama”
“dada papa”
“anjing besar”
   II
   27-30
2-2,5
Kalimat-kalimat anak lebih komplek, kata majemuk terbentu, mereka menggunakan proposisi, kata kerja tak beraturan, tensisi, bentuk jamak
“boneka tidur”
“mereka cantik”
“susu habis”
  III
   31-34
2,5-3
Muncul pertanyaan-pertanyaan “ya-tidak”, “siapa, apa, dimana”, kata-kata negatif (tidak) dan kata-kata imperatif (perintah permohonan) digunakan

“ayah pulang”
“susi ngga mau susu”
  IV
   35-40
3-3,75
Perbendaharaan kata meningkat, penggunaan tata bahasa lebih konsisten, mengaitkan kalimat yang satu didalam kalimat yang lain
“itu mobil ibu yang beli untukku”
“kukira itu merah”
   V
   41-46
3,75-50
Kalimat lebih kompleks dengan menggabungkan 2 atau lebih kalimat, kalimat-kalimat sederhana dan hubungan-hubungan proposisi terkoordinasi
“aku ke rumah Bob dan makan es krim”
“aku mau kelinci karena lucu”

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam belajar berbicara pada anak, yaitu:
a.       Persiapan fisik untuk berbicara
b.      Kesiapan mental untuk berbicara
c.       Model yang baik untuk ditiru
d.      Kesempatan untuk praktek
e.       Motivasi
f.       Bimbingan

5.      Perkembangan Emosi
Selama masa kanak-kanak awal emosi sangat kuat. Saat ini merupkan saat ketidak seimbangan karena anak-anak keluar dari fokus, dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: kecerdasan, perbedaan seks, besarnya keluarga, lingkungan sosial, jenis disiplin, dan metode latihan anak.
Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak:


a.       Amarah
b.      Takut
c.       Cemburu
d.      Ingin tahu
e.       Iri hati
f.       Gembira
g.      Sedih
h.      Kasih sayang


      
6.      Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio- psikologis keluarganya. Jika dilingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis, saling memperhatikan, saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota keluarga, terjalin komunikasi antar anggota keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak aka memiliki kemampuan atau penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang lain.
Charlotte Buhler membagi tingkatan perkembangan sosial anak menjadi empat tingkatan yang diantaranya sebagai berikut :
a.       Tingkat pertama umur 4-6 tahun, anak mulai mengadakan reaksi positif terhadap orang lain.
b.      Tingkat kedua umur 2 tahun, muncul pada diri seorang anak perasaan bangga dan senang yang terpancar pada gerakan dan mimiknya.
c.       Tingkat ketiga umur lebiih dari 2 tahun, mulai muncul perasaan simpti (rasa setuju) dan atipati kepada orang lain baik yang sudah dikenal maupun belm dikenal.
d.      Tingkat keempat, pada akhir tahun kedua, anak telah menyadari akan pergaulannya dengan anggota keluarga, anak timbul keinginan untuk ikuut camur dalam gerak dan lakunya.

7.      Perkembangan Bermain
Masa awal kanak-kanak sering disebut sebagai tahap mainan, karena dalam periode ini hampir dunia anak identik dengan bermain.
Bruner dalam Harlock mengatakan bahwa bermain dalam masa kanak-kanak adalah “kegiatan yang serius”, yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa ini.
Pola bermain pada masa kanak-kanak awal sebagai berikut:
a.       Bermain dengan mainan
Pada permulaan ini, bermain dengan mainan merupakan bentuk yang dominan. Minat bermain dengan mainan mulai agak berkurang pada akhir masa kanak-kanak awal.
b.      Dramatisasi
Permainan ini mirip dengan bermain peran, dengan cara meniru pengalaman-pengalaman hidup maupun berdasarkan acara-acara film dan televisi yang mereka lihat.
c.       Konstruksi
Sebagian besar konstruksi yan dibuat merupakan tiruan dari apa yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari ataupun dari layar televisi.
d.      Permainan
Permainan yang dimaksud adalah terdiri dari bebrapa pemain dan melibatkan beberapa peraturan. Permainan ini juga menguji keterampilan seperti melempar dan menangkap bola.
e.       Membaca
Anak-anak senang dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku. Yang sangat menarik adalah dongeng, nyanyian anak-anak, cerita tentang hewan dan kejadian sehari-hari.
f.       Film, radio, dan televisi
Anak-anak lebih menyukai kartun tentang binatang, tentang anggota keluarga.  

8.      Perkembangan Kepribadian
Lingkungan keluarga merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagaimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka merupakan faktor terpenting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola kepribadian. Dalam perkembangan selanjutnya, sikap dan cara teman-teman sebayya memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep diri.

9.      Perkembangan Moral
Dalam tahap ini, anak secara otomatis mengikuti peraturan tanpa berfikir ataupun menilai. Anak sebaiknya cenderung dilatih untuk berdisiplin, karena ini merupakan cara mengajarkan berperilaku moral sesuai yang diterima kelompoknya.

10.  Perkembangan kesadaran beragama
Pengenalan agama sudah dapat dilakukan sejak dini. Pengetahuan anak tentang agama berkembang sejalan dengan pengalamannya dalam mendengarkan ucapan-ucapan orang tuanya, melihat sikap dan perilaku orang tuanya dalam beribadah, selanjutnya mereka meniru dari apa yang telah dilihat maupun didengarnya.    





BAB III
SIMPULAN
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni  kira –kira mulai usia 2 tahun sampai 6 tahun. Adapun ciri-ciri masa kanak-kanak awal diantaranya sebagai berikut:


a.       Usia masalah atau usia sulit
b.      Usia mainan
c.       Usia prasekolah
d.      Usia belajar kelompok
e.       Usia menjelajah dan bertanya
f.       Usia meniru


g.      dan usia kreatif.
Perkembangan yang terjadi pada masa ini meliputi:
1.      Perkembangan fisik. Yang berinti pada perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan.
2.      Perkembangan Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.
3.      Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan  dengan tahap pra-operasioanal.
4.      Perkembangan berbicara (bahasa) anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara.
5.      Perkembangan Emosi, anak-anak keluar dari fokus, maksudnya ia mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan
6.      Perkembangan sosial, pada fase ini perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio- psikologis keluarganya.
7.      Perkembangan bermain, dimana bermain ini bagi anak –anak usia awal merupakan sarana untuk improvisasi dan kombinasi .
8.      Perkembangan kepribadian, anak pada fase ini mulai membentuk konsep dirinya oleh karena itu kluarga khususnya orang tua harus benar –benar memperhatikanya
9.      Perkembangan moral anak pada fase masih relatif rendah. Mereka secara otomatis hanya mengikuti peraturan tanpa berfikir atau menilai.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rochmah, Elfi Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press.
Sijabat, Ridwan Max. 1980. Developmental Psycology : Gelora Aksara Pratama.
Zulkifli L. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




[1]Ridwan Max Sijabat, Developmental Psycology,  (   : Gelora Aksara Pratama, 1980), hal. 108.
[2]Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan,  (Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press, 2005), hal. 142.
[3] Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 31.
[4] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 129.
[5] Ibid., hal. 140.

Post a Comment

 
Top