0 Komentar
Untuk anda yang ingin mendownload filenya.
Silahkan klik link dibawah ini!.
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Krisis multidimensi sepertinya masih enggan hengkang dari Indonesia, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses memanusiakan manusia, dalam kenyataannya masih sebatas wacana saja. Terbukti ketika pendidikan hanya dijadikan sebagai alat politik oleh para penguasa, pendidikan hanya digunakan untuk mengejar strata ekonomi dan sosial yang tinggi. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa hakekat pendidikan jauh dari memanusiakan manusia. Fenomena tersebut mengisyaratkan adanya krisis yang dialami dunia pendidikan kita dan mengingatkan agar dilakukan penanganan yang serius. Sudahkah pendidikan Indonesia berpijak pada landasan yang kuat?

Salah satu persoalan dasar pendidikan di Indonesia selama ini adalah masih rendahnya mutu pendidikan. Sedangkan rendahnya mutu pendidikan menurut banyak ahli antara lain disebabkan oleh rendahnya kualitas pengelola pendidikan di Indonesia, baik guru maupun pengelola lembaga pendidikan yang lain. Ditambah lagi kurangnya fasilitas di banyak daerah menyebabkan ketimpangan pendidikan yang luar biasa.
Makalah berikut ini mengulas tentang gambaran pendidikan di Amerika Serikat, yang mungkin bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk pengembangan pendidikan di tanah air.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan perumusan masalah sebagai tahap terfokusnya materi yang dikaji dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.          Bagaimana potret system pemerintahan di Amerika Serikat?
2.          Bagaimana kondisi demografi dan potensi income negara di Amerika Serikat?
3.          Bagaimana filsafat pendidikan dan orientasi pendidikan di Amerika Serikat?
4.          Bagaimana tujuan pendidikan di Amerika Serikat?
5.          Bagaimana kebijakan di bidang agama di Amerika Serikat.
6.          Bagaimana kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal Amerika Serikat?
7.          Bagaimana dinamika dalam pengembangan pendidikan di Amerika Serikat?
8.          Bagaimana pengembangan  pendidik dan tenaga kependidikan di Amerika Serikat?
9.          Bagaimana pembiayaan pendidikan di Amerika Serikat?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahuai potret system pemerintahan di Amerika Serikat.
2.      Untuk mengetahuai kondisi demografi dan potensi income negara di Amerika Serikat.
3.      Untuk mengetahuai filsafat pendidikan dan orientasi pendidikan di Amerika Serikat.
4.      Untuk mengetahuai tujuan pendidikan di Amerika Serikat.
5.      Untuk mengetahui kebijakan di bidang agama di Amerika Serikat.
6.      Untuk mengetahuai kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal Amerika Serikat.
7.      Untuk mengetahuai dinamika dalam pengembangan pendidikan di Amerika Serikat.
8.      Untuk mengetahuai pengembangan  pendidik dan tenaga kependidikan di Amerika Serikat.
9.      Untuk mengetahuai pembiayaan pendidikan di Amerika Serikat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Potret Sistem Pemerintahan
Karakteristik pendidikan di Amerika Serikat ialah sangat menonjolnya desentralisasi. Pemerintah federal, negara bagian dan pemerintah daerah memiliki aturan dan tanggung jawab administrative masing – masing yang sangat jelas. Pemerintah federal Amerika Serikat tidak punya mandat untuk mengontrol atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat. Hal ini disebabkan soal  pendidikan tidak disebutkan dalam konstitusi Amerika, dan para penyusun konstitusi menyebutkan bahwa semua kekuasaan yang tidak tersebut di berikan kepada pemerintah federal menjadi tanggung jawab pemerintah negara bagian.[1]
Pada dasarnya, konstitusi menetapkan pembagian kekuasaan dan wewenang antara negara-negara bagian dan pemerintahan federal. Struktur dasar masing-masing cabang pemerintah federal yakni federal, legeslatif, dan yudikatif ditetapkan dalam konstitusi, tetapi bentuk sesungguhnya untuk masing-masing cabang pemerintah federal di atas menangani kantor, dewan dan badan yang dibedakan satu sama lain.
Presiden Amerika Serikat dipilih oleh rakyat melalui dewan pemilih untuk masa jabatan 4 tahun, terbatas sampai 2 kali masa jabatan. Tugas lainnya adalah melaksanakan UU  yang dibuat oleh kongres, kekuasaan lainnya adalah merekomendasikan perundang-undangan kepada kongres, mamanggil sidang khusus kongres, menyampaikan amanat kepada kongres, memveto RUU, mengangkat hakim federal dan lain sebagainya. Meskipun kekuasaan bagi Presiden Amerika begitu luas, bukan berarti kinerjanya bersifat immunne dan tanpa kontrol dari dewan, pelanggaran yang dilakukan oleh presiden dapat menyeret ke pengadilan sehingga pihak yudikatif dapat mengajukan impeachent. dengan demikan kekuasaan legislatif ekskutif dan yudhikatif berjalan bersama-sama secara seimbang.[2]

B.       Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara
1.         Kondisi Demografi
Negara yang berpenduduk nomor tiga dunia ini (± 275 juta jiwa) terdiri dari 50 negara bagian, dengan luas daerahnya ± 9,4 juta kmyang secara fisik sangat berfariasi pula sehingga keadaan flora dan faunannya beragam.[3]
Sebagian penduduk di AS adalah keturunan Imigran Eropa. Banyak orang yang diturunkan dari Jerman, Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Italia. Sepertiga penduduk AS adalah orang Asia-Amerika, sebagian besar mendiami pesisir barat. Penduduk aslinya disebut penduduk Amerika / Indian dan Eksimo sangat sedikit.
Jumlah pemeluk Kristen di AS terus menurun. 86,2% menyebut dirinya Kristen pada 1990 dan 76,5% menyebut dirinya Kristen pada 2001 (ARIS 2001). Anggota keagamaan pada 2001 ialah Protestan 52%, Katolik 24,5%, tidak ada 13,2%, Yudaisme 1,3% dan 0,5-0,3% Islam, Buddha, Agnostik, Ateis, Hindu dan Universalis Unitarian. Ada perbedaan besar di antara mereka yang memeluk suatu agama dan mereka yang merupakan anggota tempat ibadah agama itu. Angka Biro Sensus (file PDF) menunjukkan bahwa keanggotaan tempat ibadah pada 2004 ialah 33% Kristen Protestan, 19% Katolik Roma, 4% Yahudi dan 44% agama lainnya.[4]
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penduduk amerika serikat bergama kristen dan yahudi sedangkan islam hanyalah minoritas.

2.         Potensi Income Negara
Ekonomi Amerika Serikat mengikuti pola kapitalis dalam arti usaha bebas. Pada umumnya pemerintahan federal dipengaruhi oleh konsep laisez faire atau usaha pasar bebas. Oleh karena itu faktor swasta memainkan peran yang amat penting bagi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat . Umumnya perusahaan besar  Amerika menjangkau pasar internasional melalui eksport-impor komoditi yang vital bagi kebutuhan masyarakat. Amerika Serikat sebagai negara dengan teknologi dan industri maju, mengimpor bahan mentah seperti kayu, karet, bahan tambang, mineral, sampai minyak tanah dari negara berkembang, yang memiliki SDA yang belum banyak terolah karena belum menguasai teknologi medern untuk kemudian diolah menjadi barang jadi, lalu dipasarkan kembali ke negara berkembang tersebut. Eksprot selalu memegang peran penting dalam beberapa sektor kehidupan ekonomi Amerika Serikat terutama pertanian.[5]

C.      Filsafat Pendidikan dan Orientasi Pendidikan
Amerika merupakan suatu negara yang dibentuk dari bangsa-bangsa asing yang mendiaminya mereka secara sadar memilih menjadi warga negara Amerika. Kondisi tersebut berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia, karena pada umumnya suatu negara dibentuk dari penduduk asli bangsanya. Perbedaan tersebut memicu berkembangnya dua aliran filsafat yang berlainan yaitu Trancendentalisme dan Pragmatisme. Trancendentalisme mengekspresikan hal-hal yang bekenaan dengan kebudayaan, sedangkan Pragmatisme merupakan pemikiran yang  berusaha membentuk Amerika yang hidup, dinamis, dan progresif. Kedua filsafat tersebut saling tidak bersesuaian sehingga belum ada kesepakatan tentang filsafat nasional Amerika. Meskipun demikian, kegiatan pendidikan Amerika tetap berpijak pada landasan kependidikan yang berupa pemikiran kefilsafatan/ keilmuan/ wawasan lain. (Dimyati, 1988).[6]

D.      Tujuan Pendidikan di Amerika Serikat
Kebijakan utama mengenai pendidikan berada pada pemerintah negara bagian dan daerah. Terdapat 50 negara bagian dan 15.358 distrik. dan sebanyak itu local school boards, yang masing-masing mempunyai aturan dan sistem pendidikan. Tujuan sistem pendidikan Amerika secara umum sebagai berikut :
1.      Untuk mencapai kesatuan dalam kebinekaan.
2.      Untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi.
3.      Untuk membantu pengembangan individu.
4.      Untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat.
5.      Untuk mempercepat kemajuan nasional.[7]

E.       Kebijakan di Bidang Pendidkan Agama
Negara – negara islam saat ini banyak yang mengirimkan para pelajar, mahasiswa, dan dosennya untuk study Islam ke dunia barat termasuk Amerika Serikat. Dalam study Islam di barat (umumnya) dan Amerika khususnya) juga terdapat keistimewaan yaitu pola pikir yang berorientasi pada pengembangan metodologi ilmiah dan penelitian atas kajian islam kontemporer.
Amerika merupakan tempat yang lebih baik untuk mempraktekan Islam karena justru di Amerika seorang muslim menghirup udara kebebasan atas pengakuan hak-hak individualnya yang tidak mudah di dapat dinegara-negara  lain. Disana mereka merasa dapat bebas berpikir dan berbuat, demokratis, bahkan untuk menggunakan hak politiknya.
Kajian islam di Amerika tidak hanya dilakukan dan disponsori oleh penganut Islam. Di beberapa universitas telah dikembangkan program kajian dan penelitian masalah Islam dan Ketimuran. American academy of religion (AAR) misalnya melakukan kajian tentang buku teks dan kitab suci Islam, muslim di berbagai wilayah dan budaya, dan lain sebagainya. Selain itu, universitas of california humanities research institute juga menyadari betapa pentingnya kajian tentang islam dan muslim belakangan ini. pada tahun 1997, institusi ini mengajukan dan menerima grant dari kantor presiden universitas california untuk mencairkan dana bantuan dalam rangka perkembangan gagasan selama bebrapa tahun. amerika akhir-akhir ini semakin berminat melihat Islam dan muslim lebih jauh.

F.       Kebijakan di Bidang Manajemen Pendidikan Formal
Dengan mengembangkan pola Desentralisasi, maka manajemen pendidikan di Amerika Serikat dikelola berdasarkan aspirasi dan kebutuhan masrakat Negara Bagian dan Pemerintah Daerah setempat. Di tingkat nasional (federal/pusat) dibentuk satu departemen, yaitu  DepartemenPendidikan Federal. Departemen ini dipimpin oleh seorang setaraf Sekretaris Kabinet. Tugas departemen ini adalah melaksanakan semua kebijakan pemerintah federal dalam sector pendidikan di semua tingkatan pemerintahan dan untuk semua jenjang pendidikan. 
Tetapi, karena sebagian besar kewenangan dan tanggung jawab pendidikan sudah diserahkan kepada Negara Bagian dan Pemerintah Daerah, maka Departemen Pendidikan Federal hanya menjalankan monitoring dan pengawasan saja. Di tingkat Negara Bagian dibentuk sebuah badan yang diberi nama BOARD of EDUCATION. Badan ini bertugas dan berfungsi membuat kebijakan-kebijakan serta menentukan anggaran pendidikan untuk masing-masing wilayah (Negara Bagian) nya, khususnya berkenaan dengan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Selanjutnya, untuk menangani permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal yang lebih teknis (yaitu; tentang kurikulum sekolah, penentuan persyaratan sertifikasi, guru-guru, dan pembiayaan sekolah) dibentuk sebuah bagian pendidikan yang disebut sebagai  COMISSIONER, sering juga disebut ebagai  SUPERINTENDENT. Bagian ini dipimpin oleh seorang yang ditunjuk oleh Board of Education atau oleh Gubernur. 
Untuk beberapa Negara Bagian, pimpinan Bagian Pendidikan ini dipilih oleh masyarakatada. Sementara itu pada level operasional, pelaksanaan manajemen pendidikan dijalankan oleh unit-unit yang lebih rendah, bahkan banyak secara langsung dilaksanakan oleh masing-masing sekolah yang bersangkutan. Para pimpinan atau Kepala Sekolah pada prinsipnya memiliki kebebasan dan otonomi yang luas untuk menjalankan manajemen operasional pendidikan. 
Khusus untuk menangani kebijakan Pendidikan Tinggi, manajemen pendidikan Amerika Serikat yang dikembangkan oleh Negara-Negara Bagian memisahkan antara Badan yang memberi izin pendirian Perguruan Tinggi (Negeri dan Swasta) dengan Badan yang merumuskan kebijakan akademik serta keuangan. 
Badan yang menangani kebijakan akademik dan keuangan untuk Pendidikan Tinggi adalah BOARD of TRUSTEES. Untuk Perguruan Tinggi Negeri anggota badan tersebut ditunujuk oleh Gubernur Negara Bagian. Ada juga yang dipilih dari dan oleh kelompok yang akan diwakili. Sedangkan untuk Perguruan Tinggi Swasta anggota badan tersebut dipilih dari perguruan tinggi masing-masing.[8]

G.      Dinamika dalam Pendidikan Amerika Serikat
Menurut hasil studi perbandingan yang dilakukan oleh Agustiar Syah Nur (2001), ada beberapa isu dan masalah pendidikan yang dialami pemerintah dan masyarakat Amerika Serikat, antara lain:
a.    Banyaknya anak usia sekolah yang tidak diasuh langsung oleh orang tua mereka, karena adanya dinamika perubahan social masyarakat AS yang umumnya baik sang ibu atau sang ayah memiliki kesibukan yang sangat tinggi di luar rumah. Hal ini akan menjadi permasalahan yang serius bagi perkembangan social anak dilihat dari aspek psikis dan emosional.
b.    Tingginya tingkat perceraian, yang mengakibatkan banyaknya anak-anak usia sekolah yang hanya diasuh oleh sang ibu sebagai single-parent dalam rumah tangga. Tidak sedikit janda cerei di AS yang terpaksa harus berporfesi rendahan dan kasar. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan social anak-anak mereka.
c.    Tingginya tingkat imigrasi yang umumnya berasal dari kalangan tidak mampu dan tidak terdidik, yang karenanya banyak diantara mereka yang tidak memperoleh pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan masalah pendidikan anak-anak dari keluarga imigran tidak dapat teratasi. Ditambah lagi factor bahasa dari kalangan imigran yang menyulitkan bagi anak-anak imigran itu sendiri jika mereka mendapat akses pendidikan.
d.   Dari berbagai monitoring dan evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh berbagai badan resmi AS sendiri, ternyata kualitas pendidikan dan lulusan sekolah di AS masih kalah dibandingkan dengan negara-negara lain dalam standar internasional. Banyak anak-anak yang drop-outs dan tingginya kekerasan oleh anak-anak.[9]

H.      Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Sistem pendidikan Amerika serikat bukanlah merupakan suatu sistem yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah federal dan juga tidak diatur oleh pemerintah negara bagian secara langsung. Pelaksanaan dan pengaturan sistem pendidikan di negara adidaya ini dijalankan oleh apa yang disebut dengan Unifield School District (USD) misalnya USD Los Angeles merupakan salah satu sekolah district yang tersebar di Amerika yang mempunyai lebih dari 7000 siswa dengan lebih dari 600 sekolah dan 30.000 staf pengajar beserta administrasinya.
Disamping itu, setiap sekolah yang berada dibawah pengelola USD  harus memenuhi standar minimum mutu sekolah. Setiap sekolah akan mendapatkan evaluasi berkala dari Negara bagian ataupun federal. Biasanya USD ini mengelola SD (Elementary School), SMP (Junior High School) dan SMA (High School). Pendidikan SD memakan waktu 6 tahun. SMP 2 tahun dan SMA 4 tahun.[10]

I.         Pembiayaan Pendidikan
Sumber keuangan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah pemerintah (public school) terutama berasal dari daerah kabupaten dan sumber-sumber lokal lainnya, yang sebagian besar bersumber dari pajak bumi dan pajak-pajak Negara bagian. Secara nasional, dari kedua jenis sumber ini rata-rata 45% diperuntukkan bagi sekolah-sekolah. Selebihnya, sumber keuangan pendidikan ini berasal dari pemerintah federal semakin meningkat, terutama untuk daerah-daerah tergolong miskin.[11]
Anggaran pemerintah federal untuk pendidikan tinggi juga meningkat, terutama bagi pendidikan kejuruan teknik dan pendidikan bagi orang-orang yang kembali ke kampus untuk belajar. Kontribusi pemerintah federal kepada pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta kurang lebih 13,7%; pemerintah Negara menyumbang 1/3 dari keseluruhan biaya, dan dari sumber-sumber lain (uang kuliah mahasiswa, bantuan swasta, sumbangan sukarela, dan lain-lain), kurang lebih 50%. Dumber dari pemerintah Negara bagian merupakan bagian yang terbesar bagi pendanaan pendidikan tinggi negeri, sementara uang kuliah mahasiswa dan bantuan organisasi social merupakan bagian terbesar dari sumber pendidikan tinggi swasta.[12]





BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
·           Sistem pemerintahan di Amerika Serikat lebih kepada system desentralisasi.
·           Amerika Serikat berpenduduk nomor tiga dunia ini (± 275 juta jiwa) terdiri dari 50 negara bagian, dengan luas daerahnya ± 9,4 juta km2 , dan  pada ekonomi Amerika Serikat mengikuti pola kapitalis dalam arti usaha bebas.
·           Filsafat pendidikan yang digunakan di Amerika Serikat adalah Trancendentalisme dan Pragmatisme.
·           Tujuan sistem pendidikan Amerika Serikat adalah ; untuk mencapai kemajuan dalam segala bidang pada warga dan negaranya.
·           Dalam bidang pendidikan agama, Amerika adalah demokrasi yang melarang dan membebaskan semua pemeluk agama untuk belajar dan mengembangkan ilmunya.
·           Amerika adalah Negara yang terus belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan terutama dalam bidang pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan.
·           Amerika memiliki tahapan-tahapan dalam pendidikannya dari Elementary School,  Junior High School dan High School sampai ke perguruan tinggi. Begitu juga dalam tenaga pengajarnya, Amerika memiliki criteria khusus dari SI, S2, Doctor dan seterusnya.
·           Sumber pendanaan pendidikan di Amerika, khususnya pendidikan dasar dan menengah, yang lebih dikenal dengan  PUBLIC SCHOOLS, berasal dari Anggaran Pemerintah Pusat (Federal), Anggaran Pemerintah Negara Bagian dan Anggaran Pemerintah Daerah.



B.       Saran
Demikianlah makalah ini diselesaikan, semoga dapat memberi manfaat yang lebih kepada pembaca dan dapat memberikan pelajaran bagi dunia pendidikan di Indonesia untuk lebih mau dan maju. Kelebihan dan kesempurnaan adalah hanyalah Milik Tuhan semata. Jika ada kekurangan dan kesalahan itu dikarenakan kekhilafan penyusun makalah ini. Untuk itu kiranya memberikan saran dan kritikan yang membangun.





















DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman Assegaf. 2003. Internasionalisasi Pendidikan. Yogyakarta : Gema 
Media

Agustiar Syah Nur. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung


Id. wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat




[1] Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung, 2001), hlm.14.
[2] Abdur Rahman Assegaf,  Internasionalisasi Pendidikan,  (Yogyakarta : Gema   Media, 2003), hlm. 223-225.
[3] Agustiar Syah Nur, Op. Cit., hlm. 13.
[4] Id. wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat., diakses pada tanggal 19 April 2015.
[5] Abdur Rahman Assegaf, Op. Cit., hlm. 225-226.
[6] Id. wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat., diakses pada tanggal 19 April 2015.
[7] Agustiar Syah Nur, Op. Cit., hlm. 15.
[10] Abdur Rahman Assegaf, Op. Cit., hlm. 228-229.
[11] Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung, 2001), hlm.25.
[12] Ibid., hlm. 25-26.

Post a Comment

 
Top