0 Komentar
Untuk anda yang ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx)
Silahkan klik link dibawah ini!.

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), perkembangan individu pada masa prenatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan cenderung di abaikan. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagaian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pralahir. Hal ini adalah karena mereka menganggap bahwa perkembangan hidup individu dalam Rahim ibu sifatnya perkembangan fisik,dan karenanya hanya memberi sumbangan sedikit bagi pemahaman psikologis tentang perkembangan. Kemudian baru pada pertengahan pada tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada perkembangan prenatal.
Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikologi Barat terhadap perkembangan individu pada masa prenatal ini, psikolog Timur, terutama psikologi Islam telah lebih dulu menempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Beberapa ayat Al-Qur`an dan Hadits Nabi SAW. yang menjadi landasan utama bagi psikologi Islam, tlah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimulainya kehidupan manusia sejak janin barada dalam kandungan ibunya. Dalam sejumlah ayat Al-Qur`an dan Hadits Nabi secara tidak langsung juga disebutkan bahwa selama periode prenatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan skaligus mengalami perkembangan psikologis. Oleh karena itu pada makalah ini kami membahas tentang perkembangan periode prenatal dan neonatal.


PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Prenatal
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah awal periode perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni setelah ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.[1]
Fase ini merupakan fase ataupun tahapan dimana bayi masih berada dalam kandungan, fase ini dibagi kedalam 3 tahapan, yaitu:
v  Tahap Pre-Embriorik
Pada tahap ini zigot tumbuh dan membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding Rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunannya mengatur diri mereka sendiri guna membentuk lapisan.
v  Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama 5,5 minggu pada masa ini bayi disebut “embrio”. Pada tahap ini, organ dan system tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersabut.
v  Tahap Fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedepan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus pada tahap ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, dan dengan kedua tangan dan kakinya. Meskipu pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah Nampak. Tahap ini berlangsung kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga kelahiran.
Ciri-ciri Periode Pranatal:
Periode pertama dalam rentang kehidupan manusia ini merupakan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan, namun dalam hal periode ini adalah periode yang terpenting dari semua periode. Periode ini, yang dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih panjangnya 270 sampai dengan 280 hari atau 9 bulan.
Periode prenatal mempunyai ciri penting yaitu:
1.      Pembawaan lahir.
Pembawaan lahir yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaan fisik dan mental, melainkan juga pada jenis kelamin individu.
2.      Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat.
Pertumbuhan dan perkembangan yang porposional lebih cepat terjadi pada waktu ini daripada waktu lainnya sepanjang hidup. Selama 9 bulan sebelum lahir, individu tumbuh dari sel kelamin yang sangat kecil menjadi bayi yang beratnya kira-kira 3 kg dan panjangnya 50 cm. diperlukan bahwa berat selama waktu ini meningkat 11 juta kali. Sementara itu seluruh ciri tubuh manusia sedang terbentuk.
3.      Kondisi dalam lingkungan pralahir.
Kondisi tubuh ibu yang baik dapat mempertinggi potensi bawaan, sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan atau mengganggu pola perkembangan berikutnya.
4.      Sikap orang-orang yang berarti.
Sikap orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga terbentuk pada waktu ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka terhadap anak tersebutnselama awal tahun pembentukan kehidupan. Apabila sikap ini bersifat emosional, maka dapat merusak keseimbangan ibu (Mother`s homeostatis) dan menganggu kondisi tubuh ibu yang sangat penting bagi perkembangan normal dari individu yang baru terbentuk.
Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal:
Sebagaian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu, baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin merupakan satu unitas organic yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama. Substansi ibu akan mengalir pula ke dalam jasad janinnya. Demikian pula dengan setiap gerakan yang dilakukan ibu, dapat memberikan rangsangan berupa pengalaman indra yang beraneka ragam. Oleh sebab itu, kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian obat, serta kondisi emosional ibu dapat menimbulkan pengaruh kimia prenatal (chemical prenatal influence) yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian traumatic (traumatic event). Ribuan bayi yang lahir cacat atau terbelakang secara mental setiap tahun merupakan hasil dari peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan ibu.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain:
·         Kesehatan ibu
·         Gizi ibu
·         Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
·         Keadaan dan ketegangan emosi ibu

B.     Fase Perkembangan Neonatal
Fase ini merupakan suatu fase dimana bayi sudah dilahirkan ke dunia ini.
Ciri-ciri Periode Neonatal
Setiap periode rentang kehidupan ditandai oleh gejala perkembangan tertentu yang membedakan dari periode-periode yang mendahului atau yang mengikutnya. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain, tetapi ada yang berbeda selama masa bayi neonatal:
1.      Periode yang tersingkat dari semua masa perkembangan
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih 9 bulan.
·         Menurut keriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya.
·         Menurut keriteria fisiologis berakhir pada saat bayi gemuk kembali setelah kehilangan berat badan sesudah kelahiran.
·         Menurut keriteria psikologis berakhir pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan perilaku. Pada umumnya untuk penyesuaian ini diperlukan waktu 2 minggu atau labih cepat, tetapi bagi yang sulit lahir atau yang lahir sebelum waktunya memerlukan waktu penyesuaian lebih lama.
Walaupun singkat masa bayi ini umumnya dibagi menjadi 2 periode:
a.       Periode Partunate (dari lahir sampai 15 dan 30 menit sesudah lahir).
 Periode ini bermula dari keluarnya janin dari Rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Jika hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur, yaitu lingkungan diluar tubuh ibu.
b.      Periode Neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusat sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur).
Bayi menjadi individu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi merupakan parasite. Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesaian lingkungan baru diluar tubuh ibu.
2.      Masa terjadinya penyesuaian yang radikal
Kelahiran merupakan suatu peralihan dari lingkungan dalam (Rahim ibu) ke lingkungan luar, sehingga bayi memerlukan penyesuaian diri.

3.      Masa terhentinya perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode prenatal untuk sementara terhenti pada saat kalahiran. Seringkali terjadi sedikit kemunduran, seperti kekurangan berat badan dan kecenderungan menjadi kurang sehat dibandingkan pada saat dilahirkan. Kemunduran ini berlangsung beberapa hari sampai seminggu, kemudian bayi kembali seperti biasanya pada aktu dilahirkan. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang normal, disebabkan karena bayi melakukan penyesuaian yang radikal pada lingkungan pascanatal. Setelah itu pertumbuhan dan perkembangan bayi kembali berlanjut.
4.      Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya
Perkembangan bayi yang tampak pada waktu dilahirkan tidak dapat dipergunakan untuk meramalkan secara tepat bagaimana perkembangan individu dimasa depan, tetapi perkembangan bayiyang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya.
5.      Periode yang berbahaya
Secara fisik masa bayi neonatal berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya tingkat kematian. Secara psikologis, masa bayi neonatal merupakan saat terbentuknya sikap orang-orang yang sangat berarti bagi bayi. Kebanyakan sikap yang terbentuk sepanjang periode prenatal mungkin berubah secara rasikal setelah bayi dilahirkan, tetapi beberapa diantaranya relative menetap atau semakin kuat tergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan pada mudah atau sulitnya penyesuaian antara bayi dan manusia diatas bayi.[2]


PENUTUP
A.    Kesompulan
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah awal periode perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni setelah ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Ada tiga tahapan dalam perkembangan ini yaitu:
v  Tahap Pre-Embriorik
v  Tahap Embrionik
v  Tahap Fetus
Sedangkan pada periode neonatal ini merupakan suatu fase dimana bayi sudah dilahirkan ke dunia ini.










DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset
Sugeng Sholehudin, M. 2008. Psikologi Perkembangan Dalam Prespektif Pengantar. Pekalongan, Percetakan Gama Media



       [1] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005), hlm. 69
       [2] M. Sugeng Sholehudin,  Psikologi Perkembangan dalam Prespektif Pengantar, (Pekalongan, Percetakan Gama Media, 2008), hlm. 74-78

Post a Comment

 
Top