Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.
Baca Makalah Lain:
Makalah Hadis Tarbawi (Pendidik Mengajar Disaat Peserta Didik Dalam Kondisi Siap Menerima Materi)
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang pendidik yang professional hendaknya pendidik mengetahui permasalahan - permasalahan yang di hadapi oleh peserta didik. Banyak permasalahan yang di hadapi oleh peserta didik diantaranya kebosanan. Kebosanan atau kejenuhan biasanya dialami oleh para peserta didik di akibatkan karena metode atau cara - cara yang diterapkan oleh pendidik bersifat monoton dan kurang menarik biasanya. Banyak peserta didik dipaksa menerima materi walaupun keadan psikologi mereka sudah tidak mampu menerima materi lagi.
Oleh karena itu pendidik diharapkan mampu memahami keadaan peserta didiknya di saat akan memberikan materi kepada peserta didik, perlu adanya komunikasi yang efektif sehingga pemberian materi tidak hilang begitu saja.
Dalam makalah ini akan di jelaskan hadits - hadits yang berhubungan dengan pendidik mengajar disaat peserta didik dalam kondisi siap menerima materi, serta tekhnik - tekhnik dalam mendidik jika peserta didik sudah merasa bosan atau tidak tenang lagi. Di harapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai pendidik bias menjadi pendidik yang professional, sehingga tidak menimbulkan efek negative bagi peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits Terkait
1) Peserta didik dalam kondisi tenang
عن جرير أن النبي صلئ الله عليه وسلم قال له في حجة الوداع استنصت الناس فقال لاترجعوا بعدي كفارا يضرب بعضكم رقاب بعض. ( أخرجه البخرئ فئ صحيحه كتاب العم باب الانصات للعلماء)
Terjemahan :
Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah RA, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada para sahabatnya pada saat haji Wada (haji pengabisan atau perpisahan) Nabi SAW, Tolong suruh mereka memperhatikan (danmendengarkan) kemudian Rosulullah SAW bersabda ditujukan kepada mereka janganlah menjadi kafir setelah kepergianku dengan saling berbunuhan satu sama lain.
Terjemahan :
Diriwayatkan dari Usamah bin Syarik berkata, saya datang ke Rasulullah SAW maka ketika itu para sahabatnya dan lingkungannya (sekitarnya) seolah – seolah seperti burung berada di atas kepala mereka.
2) Peserta didik tidak dalam kondisi jenuh
عن ابن مسعود قال كان النبي صلئ الله عليه وسلم يتخولنا بالموعظة في الايام كراهة السامة علينا (أخرجه البرئ في صحيحه كتاب العلم )
Terjemahan :
Dari Ibnu Masud bahwa Nabi SAW selalu memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasihat, karena beliau takut kami akan merasa bosan.
B. Peserta didik dalam kondisi tenang
Seorang pendidik ketika mengajar di dalam kelas tentu kerap menemui kendala. Salah satu kendala yang sering dijumpai ialah siswa yang ribut. Mereka tak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru di depan. Mereka sibuk sendiri. Biasanya mereka berbicara dengan teman yang ada di kanan dan kiri. Biasanya pula mereka bermain suatu permainan.
Untuk itu, seorang pendidik perlu menguasai teknik penanganan siswa yang ribut. Berikut ini beberapa hal yang dapat di terapkan :
a. Minta mereka menyimpan mainan yang tak berhubungan dengan materi pembelajaran di dalam tas. Lalu, minta mereka menyiapkan buku pelajaran.
b. Pada awal pembelajaran, berikanlah games menarik kepada anak didik. Misalnya : bertepuk tangan, tebak-tebakan, bernyanyi bersama, bercerita, kuis berhadiah dll.
c. Buatlah materi pembelajaran yang menarik bagi anak. Buatlah suasana yang menggembirakan siswa saat menerima pelajaran. Jangan tegang saat mengajar. Gunakan intonasi suara yang menarik perhatian.
d. Jika siswa masih saja ribut maka cobalah perhatikan apa yang sedang mereka bicarakan. Lalu, masuklah dalam pembicaraan itu. Namun, sebentar saja.
e. Berikan konsekuensi atas sebuah kesalahan. Misalnya jika ada anak yang ribut maka minta mereka menghafal pelajaran sambil berdiri di depan kelas. Beri hukuman yang mendidik. Jangan hukum mereka secara fisik.
f. Hindari mengendalikan kelas dengan cara marah-marah, membentak murid, memukul papan tulis dan berteriak. Itu semua hanya menimbulkan ketegangan dan ketakutan yang tidak baik untuk suasana belajar.
g. Evaluasi hal-hal berikut ini : metode yang digunakan tidak tepat, materi yang terlalu sulit, komunikasi yang cenderung monoton, tidak menginspirasi, atau karena guru tak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
C. Peserta didik tidak dalam kondisi jenuh
Dalam suatu pendidikan ada beberapa cara agar proses belajar itu sendiri tidak membosankan bagi siswa :
a. Pemilihan metode yang tepat, guru sebagai pendidik diwajibkan memilih metode yang tepat. Di usahakan metode yang di terapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif sehingga proses belajar-mengajar tidak membosankan bagi siswa.
b. Pemilihan media yang tepat, guru sebagai pendidik di usahakan sebisa mungkin memikirkan media apa yang cocok untuk digunakan pada proses belajar-mengajar. Tujuan dari penggunaan media sendiri adalah agar siswa dapat menyerap pelajaran yang di ajarkan secara aktual tanpa merasa jenuh serta ikut bereksperimen.
c. Mengadakan simulasi-simulasi, hal ini diperlukan di tengah-tengah proses beajar-mengajar. Pilihlah simulasi yang bisa membangkitkan semangat siswa ketika belajar.
d. Lakukan kegiatan belajar-mengajar di OUTDOOR, jangan hanya melakukakan proses belajar-mengajar di ruang kelas, manfaatkan lokasi yang ada. Cobalah sesekali melakukan proses belajar-mengajar di luar kelas agar siswa tidak merasa jenuh dengan suasana kelas.
e. Pendekatan terhadap siswa, guru sebagai pendidik diharapkan melakukan pendekatan terhadap siswa agar siswa tidak merasa sungkan untuk bertanya. Hal tersebut akan membuat siswa menjadi lebih aktif.
Untuk pembelajar auditory, di mana mereka lebih banyak menyerap informasi melalui pendengaran, hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah :
1. Saat belajar, biarkan mereka membaca dengan suara keras, namun tidak menimbulkan keributan.
2. Seringlah memberi pertanyaan kepada anak didik.
3. Membuat diskusi kelas.
4. Gunakan audio dalam pembelajaran (musik, radio, dll)
5. Belajar berkelompok.
Untuk pembelajar visual, di mana lebih banyak menyerap informasi melalui mata, hal-hal yang bisa pendidik lakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar anak didik adalah :
1. Biarkan mereka duduk di bangku paling depan, sehingga mereka bisa langsung melihat apa yang dituliskan atau digambarkan guru di papan tulis.
2. Selain tulisan, buatlah lebih banyak bagan-bagan, diagram
3. Putarkan film.
4. Gunakan warna-warni yang berbeda pada tulisan.
5. Minta mereka untuk menuliskan poin-poin penting yang harus dihapalkan.
D. Makna Tarbawi
1. Bahwa kita sebagai pendidik harus mengetahui keadaan kelas secara tepat disaat menyampaikan materi. Bila kondisi kelas dalam keadaan ribut dan tidak tenang, maka jangan memaksakan menyampaikan materi. Di takutkan materi yang telah di sampaikan tidak dapat di terima dengan baik oleh peserta didik.
2. Kita selaku pendidik harus mengerti kondisi psikologis serta mental peserta didik, hal ini berfungsi juga sebagai indikator tingkat kemampuan peserta didik menerima materi secara penuh. Dengan mengetahui psikologis peserta didik kita akan mengerti apakah metode pembelajaran yang kita terapkan membosankan atau tidak.
3. Jadi, intinya bahwa pendidik HARUS mengajar atau mendidik dalam kondisi siap menerima materi.
BAB III
KESIMPULAN
Peserta didik dalam kondisi tenang
Seorang pendidik ketika mengajar di dalam kelas tentu kerap menemui kendala. Salah satu kendala yang sering dijumpai ialah siswa yang ribut. Mereka tak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru di depan. Mereka sibuk sendiri. Biasanya mereka berbicara dengan teman yang ada di kanan dan kiri. Biasanya pula mereka bermain suatu permainan.
Peserta didik tidak dalam kondisi jenuh
Dalam suatu pendidikan ada beberapa cara agar proses belajar itu sendiri tidak membosankan bagi siswa :
1. Pemilihan metode yang tepat
2. Pemilihan media yang tepat
3. Mengadakan simulasi-simulasi
4. Lakukan kegiatan belajar-mengajar di OUTDOOR
5. Pendekatan terhadap siswa
Tehnik-tehnik pembelajaran :
a) pembelajar auditory
b) pembelajar visual
Makna Tarbawi
a) Bahwa kita sebagai pendidik harus mengetahui keadaan kelas secara tepat disaat menyampaikan materi.
b) Kita selaku pendidik harus mengerti kondisi psikologis serta mental peserta didik, hal ini berfungsi juga sebagai indikator tingkat kemampuan peserta didik menerima materi secara penuh.
DAFTAR PUSTAKA
Idris, Zahara. 1992. Pengantar Pendidikan 1. Jakarta: Rasindo.
Tanlain, Wens. 2006. Modul Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Zainuddin, Ahmad. 2010. Maktabah Al Syamilah. Saudi Arabia : Perpustakaan Arab Digital pada bagian Syarah AnNawawi.
Situs web :
13-tips-atasi-siswa-gaduh-di-dalam-kelas-574873.html.
5-jurus-jitu-agar-siswa-tidak-jenuhbosan-belajar-di-kelas-536954.html.
Post a Comment