0 Komentar
Selengkapnya

Link Download Power Point


Makalah Filsafat Pendidikan (Aliran Perenialisme dan Rekontruksionisme)

Makalah Filsafat Pendidikan (Aliran Perenialisme dan Rekontruksionisme)

BAB I
PENDAHULUAN

Tiap-tiap aliran filsafat bukanlah merupakan usaha mengakhiri perbedaan-perbedaan prinsipil dari suatu ajaran. Tetapi justru di dalam kebebasan memilih dan mengembangkan ide-ide filsafat itu, asas filosofis yang menghormati martabat kemanusiaan setiap orang tidak hanya teroritis adanya, melainkan praktis, dilaksanakan. Inilah satu bukti dan jaminan konkrit kebenaran-kebenaran filsafat yang asasi.

Jadi mengingkari kebebasan subyek, meniadakan eclecticisme bertentangan dengan asas-asas utama di dalam filsafat yang ideal. Dan ini perlahan-lahan tetapi pasti, membunuh perkembangan filsafat itu sendiri. Bahkan tidak adanya eclecticisme itu bertentangan dengan kodrat asasi pribadi manusia yang mengandung sifat-sifat individualitas dan sifat kepribadian yang unik.

Klasifikasi aliran-aliran filsafat pendidikan berdasarkan perbedaan-perbedaan teori dan praktek pendidikan yang menjadi ide pokok masing-masing filsafat tersebut. Demikian pula klasifikasi itu sendiri akan berbeda-beda menurut cara dan dasar yang menjadi kriteria dalam menetapkan klasifikasi itu. Misalnya ada yang membuat klasifikasi aliran filsafat pendidikan berdasarkan asas dichotomi yakni antara aliran progressive dan aliran conservative. Tetapi klasifikasi yang demikian sukar untuk menampung adanya kenyataan bahwa masing-masing aliran yang relatif banyak itu mempunyai pula segi-segi yang overlapping. Karena itu tak akan ada sifat yang murni bagi suatu aliran untuk digolongkan sebagai konservatif semata-mata, jika kita cukup jujur untuk melihat adanya unsur-unsur progressif di dalamnya. Itulah sebabnya, perlu kita sadari bahwa klasifikasi aliran-aliran filsafat itu harus didasarkan atas penelitian yang mendalam dan sangat hati-hati.

BAB II
PEMBAHASAN


A. Aliran Perenialisme

1)      Latar Belakang munculnya Aliran Perenialisme
2)      Pandangan Ontologi Perenialisme
3)      Pandangan Epistimologi Perenialisme
4)      Pandangan Aksiologi Perenialisme
5)      Pandangan Perenialisme tentang Belajar

a.       Mental diciplin sebagai mental
b.      Rasionalitas dan asas Kemerdekaan
c.       Learning to Reason (Belajar untuk berfikir)
d.      Belajar sebagai persiapan hidup
e.       Learning through teaching (Belajar melalui pengajaran)

6)      Pandangan Perenialisme mengenai Pendidikan

a.       Pendidikan Dasar dan (Sekolah) Menegah

1.      Pendidikan sebagai persiapan
2.      Kurikulum sekolah menengah

b.      Pendidikan Tinggi dan Adult Education

1.      Kurikulum Universitas
2.      Kurikulum Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education)


B. Aliran Rekontruksionisme

1.      Latar Belakang
2.      Ontologi Aliran Rekontruksionisme
3.      Epistimologi Ailran Rekontruksionisme
4.      Aksiologi Aliran Rekontruksionisme
5.      Pandangan Aliran Rekontruksionisme tentang Belajar

a)      Pelajar
b)      Pengajar
c)      Pengajaran
d)     Belajar

6.      Pandangan Aliran Rekontruksionisme tentang Pendidikan

a)      Teori Pendidikan Aliran Rekontruksionisme
Ø  Tujuan pendidikan
Ø  Metode pendidikan
Ø  Kurikulum

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Aliran Perenialisme dianggap sebagai “ regressive road to culture” yakni jalan kembali ke kebudayaan masa lampau. Pandangan perenialisme mengenai belajar dengan mendasarkan pada teori belajar; Mental discipline sebagai teori dasar, rasionalitas dan asas kemerdekaan, belajar untuk berfikir serta belajar sebagai persiapan hidup. Perenialisme juga memiliki formula mengenai jenjang pendidikan beserta kurikulum, yaitu pendidikan dasar dan (sekolah) menengah, pendidikan tinggi dan adult education.  

Munculnya aliran rekontruksionisme ini didorong oleh adanya suatu tuntunan yang menghendaki agar sekolah berperan mengambil bagian dalam membangun masyarakat masa depan. Rekontruksionisme adalah suatu aliran dalam filsafat pendidikan yang berusaha mencari kesepakatan tetang tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam tata susunan baru seluruh lingkungannya, dengan kata lain rekontruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang sama sekali baru melalui lembaga dan proses pendidikan.



Lihat Makalah lain :





Post a Comment

 
Top