Selengkapnya
Link Download Power Point
Makalah Hadis Tarbawi (Hidup Damai Berdampingan dengan Rasa Tanggung Jawab)
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam menjalankan kehidupannya seorang manusia tidak akan terlepas dari yang namanya proses sosialisasi. Sosialisasi yang baik adalah terciptanya interaksi yang sehat antar individu satu dengan individu yang lain. Membahas masalah interaksi yang sehat antar sesama manusia, pada makalah ini saya membahas sebuah hadits yang mana didalamya terkandung nilai-nilai interaksi yang sehat di dalam proses bersosailisasi. Adapun tema dalam hadits yang saya bahas adalah “hidup damai berdampingan dan rasa tanggung jawab”.
Alangkah indahnya umat manusia ini jikalau dapat berinteraksi bengan baik yang menghasilkan kehidupan penuh kedamaian dan saling berdampingan. Sebagaimana anjuran Rosulluallah dalam hadits yang berikut ini. Dan dalam menjalani kadamaian selalu dilandasi rasa penuh tanggung jawab dalam melakukan sesuatu. Maka tidaklah sulit dalam membentuk suatu masyarakat yang madani.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits Tentang Hidup Damai Berdampingan
اَنَّ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمً اَخْبَرَهَ عَنْ عِدَّةٍ مِنْ اَبْناَءِ اَصْحَا بِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّم َعَنْ آبَائِهِمْ دِنْيَةً عَنْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (أَلاَ مَنْ ظَلَمَ مُعَاهِدًا أَوْ انْتَقَصَهُ اَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَا قَتَهُ أَوْ اَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيْبُ نَفْسِ فَأَنَا حَجِيْجُهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ) فيه ايضا مجهولون
{رواه ابو داود في السنن, كتاب اخراج والإمارة والفي ء, با ب في تعشير اهل الذمة اذا اختلفوا بالتجارات}
B. Terjemah Hadits
C. Mufrodat
D. Biografi Perawi
Nama lengkap Abu Dawud ialah Sulaiman bin al-Asy’as bin Ishaq bin Bisyri bin Syaddad bin ‘Amr bin ‘Imron al-Azdi al-Sijistani. Ia dilahirkan tahun 202 H/817 M di kota Sajistaan dan wafat dalam usia 73 tahun di kota Bashrah pada malam hari tanggal 16 Syawal 275 H.
E. Kandungan Hadits
Dikisahkan perdamaian yang terjadi didalam hadits terdapat dalil yang menunjukkan kebolehan berdamai dengan orang-orang kafir dengan menghentikan perang antara mereka dan kaum muslim. Hal ini dikatakan sebagai penangguhan jihad karena mengandung kemaslahatan bagi kaum muslimin secara umum.
Diterangkan pada hadits bagaimana Rasulullah mengajak kaum muslim untuk bersikap khusnudhan kepada para mu’ahid yang mana diberlakukan secara adil sebagaimana kaum muslimin pada umumnya
F. Aspek Tarbawi Hadits
A. Hadits Tanggung Jawab Sosial
- عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما عن النبى صلى الله عليه وسلم قال {مثل القائم على حدود الله و الواقع فيها كمثل قوم استهموا على سفينة فأصاب بعضهم أعلاها و بعضهم أسفلها فكان الذين في أسفلها إذا التقوا من الماء مروا على من فوقهم فقالوا لو أنّا خرقنا في نصيبنا خرقا ولم نؤذ من فوقنا فإن يتركوهم وما أرادوا هلكوا جميعا وإن أخذوا على أيديهم أنجوا ونجوا جميعا} . (رواه البخاري في الصحيح, كتاب الشركة, باب هل يقرع في القسمة والإستهام فيه)
B. Terjemahan
C. Mufrodad
D. Biografi perawi
Imam Bukhori, Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Al Mughiroh bin Bardizbah Al Ju’fi Bukhori. Beliau mendapat julukan Al Ju’fi karena kakek buyutnya yang bernama Al Mughiroh awalnya adalah orang Majusi. Namun akhirnya memeluk agama Islam di hadapan seorang Yaman yang berasal dari kabilah Ju’fi. Semenjak itulah keluarga beliau mendapat julukan Al Ju’fi. Ju’fi sendiri sebenarnya merupakan induk kabilah di kawasan Yaman.
E. keterangan hadits
F. Aspek Tarbawi
1.Saling menghormati satu sama yang lain.
2. Tidak serakah dan rakus.
3. Menerima segala keadaan dengan iklas.
4. Adanya tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan peduli terhadap sesama.
5. Kesaksian haruslah sesuai dengan kenyataan yang dilihatnya.
BAB III
PENUTUP
Jadi dalam rangka menciptakan hidup damai dan penuh tanggung jawab, kita harus melaksanakan apa yang diterangkan pada hadits bagaimana Rasulullah mengajak kaum muslim untuk bersikap khusnudhan kepada para mu’ahid yang mana diberlakukan secara adil sebagaimana kaum muslimin pada umumnya. Dan juga dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Saling menghormati satu sama yang lain.
2. Tidak serakah dan rakus.
3. Menerima segala keadaan dengan iklas.
4. Adanya tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan peduli terhadap sesama.
5. Kesaksian haruslah sesuai dengan kenyataan yang dilihatnya.
Lihat Makalah Lain :
Post a Comment