0 Komentar
Selengkapnya

Link Download Power Point


Makalah Hadis Tarbawi (Manusia, Aturan, dan Hukum)

Makalah Hadis Tarbawi (Manusia, Aturan, dan Hukum)

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam syariat Islam tidak hanya mengajarkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya saja, akan tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia dengan orang lain juga hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Kesemuanya itu telah diatur dalam Al-Qur’an maupun as-Sunnah.

Di zaman yang semakin modern dan tingkat kepesatan ilmu pengetahuan serta teknologi sekarang ini, manusia terkadang melupakan bagaimana seharusnya kita hidup didunia ini terkait tentang hubungannya dengan dirinya dan orang lain. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana hubungan manusia dengan dirinya sendiri melalui hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud. Hubungan manusia dengan dirinya, bukan berarti manusia hanya disibukkan dengan kehidupannya sendiri tanpa memikirkan hal lain. Termasuk juga dalam hal ibadah.

Rasulullah SAW melarang kita untuk berlebih-lebihan dalam beribadah, dalam artian  sampai kita melupakan diri kita, keluarga kita, maupun orang lain (tamu kita, sahabat kita dan lain-lain). Kita diajarkan untuk memperhatikan keluarga kita, sahabat-sahabat kita, saudara-saudara kita dan orang orang didekat kita. Karena apabila kita dalam masalah, merekalah orang yang akan lebih dahulu menolong kita. 

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hadits : Hubungan Manusia dengan Dirinya

 حدثنا عبيدالله بن سعد حدثنا عمي حدثنا ابي عن ابن اسحق عن هشام بن عروة عن ابيه عَنْ عَا ئِشَةَ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ فَجَاءهُ فَقَالَ يَا عُثْمَانُ أَرَغِبْتَ عَنْ سُنَّتِي قَالَ لَا وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ وَلَكِنْ سُنَّتَكَ أَطْلُبُ قَالَ فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ فَاتَّقِ اللهَ يَا عُثْمَانُ فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقَّا وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقَّ وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقَّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَصلّيِ وَنَمْ . (رواه أبو داود فى السنن, كتاب الصلاة, باب ما يؤمر به من القصد في الصلاة)

B.     Tarjamah Hadits

C.    Arti Mufrodat

D.    Biografi Rawi

1.      Aisyah binti abu bakar as-Shiddiq
2.      Imam Abu Dawud

E.     Keterangan Hadits

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud tersebut, Rasululah SAW berkata  أَرَغِبْتَ yang artinya “apakah engkau tidak menyukai?” فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقَّا “sesungguhnya terhadap keluargamu adalah yang wajib atas kamu”. Berkata Imam Khitabi, beliau berharap jika mengenai dirinya maka bersungguh-sungguhlah niscaya akan timbul kekuatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluargamu. Sebaliknya jika tidak bersungguh-sungguh, maka akan lemah kekuatanmu dan tidak mampu untuk memenuhi hak-hak keluargamu.

وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ “dan sesungguhnya bagi tamumu adalah yang wajib atas kamu”. Didalamnya mengandung arti bahwa sesungguhnya bagi orang yang berpuasa sunnah, jika kedatangan tamu maka disunnahkan baginya untuk berbuka dan makan bersama tamunya untuk menghormati tamunya dan menambahi kecintaannya kepada tamu dengan makan bersamanya. Yang demikian itu adalah salah satu bentuk menghormati tamu. Nabi telah bersabda “barang siapa yang iman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tamunya”.

وَصلّيِ وَنَمْ “dan shalatlah engkau serta tidurlah engkau”. Dalam potongan hadits tersebut, kita diperintahkan untuk shalat disebagian malam dan tidur disebagian malam dari waktu yang telah dilaluinya

F.     Aspek Tarbawi

1. Perintah untuk menaati sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW dalam keseharian Beliau, guna meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT.
2. Sebagai manusia kita memiliki hak dan kewajiban, diantaranya kewajiban untuk mencukupi kebutuhan dan hak-hak keluarga kita.
3. Perintah untuk menghormati tamu yang bersilaturahim ke rumah kita, karena kedatangan tamu membawa barokah untuk seisi rumah. Bahkan, apabila kita sedang berpuasa dianjurkan untuk berbuka dan makan bersama tamu untuk menambah kecintaannya dengan makan bersamanya.
4. Perintah untuk melaksanakan hak yang berkaitan dengan diri kita, yakni menggunakan sebagian malam untuk tidur dan sebagian lagi untuk mendirikan sholat serta beribadah kepada Allah SWT.

BAB III
PENUTUP

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat dan tak luput dari bantuan orang lain. Dalam menjalani kehidupannya, manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya. Hadits diatas menjelaskan tentang hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap manusia, diantaranya:
1.      Perintah untuk menaati sunnah-sunnah  Rasulullah SAW
2.      Perintah untuk memuliakan dan menghormati tamu.
3.      Perintah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
4.      Printah untuk mendirikan sholat di sebagian malam dan tidur disebagian malam.
Perintah-perintah diatas adalah sekelmit kecil dari makna yang trkandung dalam sebuah hadits. Dengan maksd dan tujuan untuk menambah ketaqwaan dan keimanan kita kepada sang Maha Pencipta, yakni Allah Azza wa jalla.



Lihat Makalah Lain :




Post a Comment

 
Top