0 Komentar
Untuk anda yang ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx)
Silahkan klik link dibawah ini!.

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Salah satu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan semakin banyak dapat memberi sumbangan pada perkembangan pendidikan kita ialah bidang Teknologi Pendidikan. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam upaya mengembangkan pendidikan tentu saja sangat banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang Teknologi Pendidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pendidikan yang perlu dikuasai guru atau calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa  secara baik.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian media dan media pendidikan?
2.    Bagaimana nilai dan manfaat media pendidikan?
3.    Bagaimana urgensi penggunaan media dalam proses belajar mengajar?
C.      Tujuan
1.    Mendeskripsikan pengertian media dan media pendidikan.
2.    Mengetahui nilai dan manfaat media pendidikan.
3.    mendeskripsikan urgensi penggunaan media dalam proses belajar mengajar.



BAB II
PEMBAHASAN
A.   MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
1.      Pengertian Media dan Media Pendidikan
a.       Pengertian media
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. AECT mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.[1]
b.       Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfi’ah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.[2]
Roestiyah Nk. dkk, mengatakankan bahwa Media pendidikan adalah alat atau metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif  antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.[3]

2.      NILAI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN

A.    Nilai media pendidikan
Sudjana dan Rifai, menjelaskan penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
1.      Dengan peragaan, guru dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata kepada siswa untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme pada diri siswa.
2.      Dengan menggunakan alat peraga minat dan perhatian siswa dapat ditingkatkan.
3.      Melalui penggunaan media pendidikan dapat diletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar akan lebih mantap.
4.      Penggunaan alat peraga dapat memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa dalam belajar.
5.      Penggunaan alat peraga dapat menumbuhkan pola pikir yang teratur dan berkesinambungan.
6.      Penggunaan media pendidikan dapat membantu menumbuhkan pemikiran dan perkembangan berbahasa siswa.
7.      Penggunaan media pendidikan dapat memberikan pengalaman kepada siswa yang tidak bisa diperoleh dengan cara lainnya, serta membantu efisiensi pengalaman yang lebih sempurna.[4]
B.     Manfaat Media Pendidikan
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Dimana dalam komunikasi sering timbul penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa atau mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar.[5]
Pemilihan media pengajaran yang tepat akan memudahkan pengajar menyampaikan informasi kepada pembelajar. Dengan melihat informasi atau materi pelajaran yang akan disampaikan, pengajar harus memilih media yang tepat supaya manfaatnya dirasakan bersama.
Sudjana dan Rifai, menjelaskan manfaat media pendidikan dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut:
1.      pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.      bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3.      metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4.      siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[6]
5.      Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
6.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik.
7.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.[7]
Berdasarkan beberapa manfaat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media dalam pembelajaran yaitu membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih terarah sehingga tujuan pembelajaran dapat mudah dicapai. Selain itu dengan bantuan media, pembelajar akan lebih banyak melakukan aktivitas dan membantu untuk memahami materi yang disampaikan oleh pengajar.
3.      Urgensi Penggunaan Media dalam Proses Belajar Mengajar

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunanaan-kegunaan sebagai berikut:
a.       Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti misalnya:
1)       Objek yang terlalu besar,  bisa diganti dengan dengan realita, gambar, film atau model.
2)      Objek yang terlalu kecil, bisa dibantu  dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
3)      Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
4)      Objek yang terlalu kompleks ( misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
5)      Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
c.       Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
1)      Menimbulkan kegairahan belajar.
2)      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
3)      Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d.      Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk etiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi sendiri. Apalagi apabila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuan dalam:
1)      Memberi perangsang yang sama.
2)      Mempersamakan pengalaman.
3)      Menimbulkan persepsi yang sama.[8]
Selain itu, penggunaan media dalam proses belajar mengajar juga mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:
2.      Media dapat mengatasi ruang kelas.
3.      Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
4.      Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.      Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis.
6.      Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
7.      Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
8.      Media dapat memberi pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak.























BAB III
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
1.    Kata media pendidikan berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sedangkan Media pendidikan adalah alat perantara yang dapat membantu proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas makna pesan yang dapat disampaikan sehingga tujuan proses pembelajaran dapat tercapai dengan sempurna.
2.    media pendidikan mempunyai nilai-nilai tertentu yang dapat memperlancar proses pembelajarannya, karena guru dapat melihat perbedaan yang berarti antara pendidikan tanpa media dengan pendidikan menggunakan media. Dan manfaat media dalam pembelajaran yaitu membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih terarah sehingga tujuan pembelajaran dapat mudah dicapai. Selain itu dengan bantuan media, pembelajar akan lebih banyak melakukan aktivitas dan membantu untuk memahami materi yang disampaikan oleh pengajar.
3.    mempunyai Secara umum media pendidikan kegunanaan-kegunaan sebagai berikut:
a.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c.    Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
d.   Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi sendiri. Apalagi apabila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.




[1] Usman, M. Basyiruddin-Asnawir. Media pembelajaran. (Jakarta : ciputat pers, 2002). Hlm. 11
[2] Arif S. Sadiman. Dkk. Media Pendidikan. (Jakarta : PT.Raja Grafindo. 1996). Hlm 6
[3] Zakiah Dardjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 80.
[4] Nana sudjana, Ahmad Rifai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007). hlm, 2.
[5] Asnawir, M. Basyiruddin, Media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002). hlm, 13.
[6] Nana sudjana, Ahmad Rifai., op. Cit., hlm, 2.
[7] Novan Ardy Wiyani, Barnawi., op. Cit., hlm, 198.
[8] Arif S sadiman, dkk., op. Cit., hlm, 16-17. 

Post a Comment

 
Top