kumpulan makalah terlengkap dan terupdate makalahku10 - Makalah Agama tentang HADIS
MAUDHU’ ( Pengertian, Latar Belakang Munculnya, Ciri, Kedudukan dalam
Berhuj-jah, Usaha Ulama Mengantisipasinya )
KATA PENGANTAR
Alhamdulilllahirrobil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat kesehatan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah Ulumul Hadis yang bertema tentang Hadis Maudhu’.
Dalam penulisan dan pembuatan makalah ini penulis menemui berbagai
hambatan yang disebabkan karena terbatasnya ilmu pengetahuan penulis.Oleh
karena itu sudah sepatutnya penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing
yakni ibu Dr. Hj. Erwati
Aziz, M.Ag yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
makalah ini.Mungkin masih banyak kesalahan tentang makalah ini, oleh karena itu
penulis mohonmeminta saran dan kritik dari pembaca. Semoga dapat membangun
makalah ini sehingga menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis umumnyadan bagi
orang lain yang membacanya. Akhir kata penulis mengucapkan Syukron Jazzakumullah
khairan.
Surakarta, 15
April 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Dalam makalah ini, akan dijelaskan tentang hadis
maudhu’. Hadis maudhu’ sebelumnya sudah sedikit disinggung di makalah
sebelumnya pada hadis dha’if. Hadis maudhu’ ialah hadis yang dibuat dan
dihubungkan kepada Nabi SAW atau kepada sahabat, tabi’in, dan materinya
bersifat mendustakan.[1] Dengan pengertian tersebut
sudah jelas bahwa hadis maudhu’ (hadis palsu) haram diamalkan. Hadis ini
berdiri sendiri dan pasti palsu, sehingga tidak dapat naik menjadi hadis hasan
maupun hadis shahih.
Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan
ciri-ciri hadis maudhu’, hukum mengamalkannya dan bagaimana cara mengatasinya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Hadis Maudhu’?
2. Bagaimana
latar belakang munculnya Hadis Maudhu’?
3. Apa
ciri-ciri Hadis Maudhu’?
4. Bagaimana
kedudukan Hadis Maudhu’ dalam Berhuj-jah?
5. Apa
usaha ulama untuk mengantisipasi Hadis Maudhu’?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
pengertian Hadis Maudhu’.
2. Mengetahui
latar belakang munculnya Hadis Maudhu’.
3. Mengetahui
cirri-ciri Hadis Maudhu’.
4. Mengetahui
kedudukan Hadis Maudhu’ dalam berhuj-jah.
Mengetahui
usaha ulama intuk mengantisipasi Hadis Maudhu’.
D.
Manfaat Penulisan
Sebagai bahan referensi para pembaca
sekaligus untuk memperdalam ilmu tentang Hadis Maudhu’.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Hadis Maudhu’
Maudhu’ menurut bahasa artinya sesuatu yang
diletakkan. Sedangkan menurut istilah Hadis Maudhu’ adalah
hadis yang disandarkan kepada Rasulullah Saw dengan dusta dan tidak ada kaitan
yang hakiki dengan rasulullah Saw. Bahkan, sebenarnya ia bukan hadis, hanya
saja para ulama menamainya hadis. Mengingat adanya anggapan rawinya bahwa hal
itu adalah hadis.Banyak sekali kata-katamahli hikmah, kata-kata mutiara para
sahabat kepada Nabi oleh para pemalsu hadis.Banyak pula mereka memalsukan hadis
dengan kata-kata yang mereka ciptakan dan mereka rangkai sendiri.
Hadis Maudhu’ juga
dikatakan hadis dhaif yang paling jelek dan paling membahayakan bagi agama
islam pemeluknya. Para ulama sepakat bahwa tidak halal meriwayatkan hadis maudhu’ bagi
seseorang yang mengetahui keadaannya, apa pun misi yang diembannya kecuali
disertai penjelasan tentang ke maudhu’annya dan disertai peringatan untuk tidak
menggunakannya. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis yang sangat masyhur.
Para ulama sepakat bahwasanya diharamkan meriwayatkan hadis maudhu’ dari
orang yang mengetahui kepalsuannya dalam bentuk apapun, kecuali disertai dengan
penjelasan akan ke maudhu’annya, berdasarkan sabda nabi SAW,
مَنْ حَدَثَ عَنِّى بِحَدِيْثٍ يُرَى
أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ اَحَدُ الكَاذِبِيْنَ
“Barangsiapa yang menceritakan hadis dariku sedangkan dia
mengetahui bahwa itu dusta, maka dia termasuk para pendusta.” (HR. Muslim)
Untuk mengunduh dan membaca makalah diatas
dapat anda download selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga artikel terkait mengenai Makalah Bahasa Indonesia Penulisan
Skripsi tentang " Manfaat berorganisasi "
Post a Comment