Untuk and yang ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx).
Silahkan bisa klik link dibawah ini.
Download makalah hadis tarbawi kesejukan religi di tengah pasar
Silahkan bisa klik link dibawah ini.
Download makalah hadis tarbawi kesejukan religi di tengah pasar
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang
selain bersifat syumuliyah (sempurna) juga harakiyah (dinamis). Disebut
sempurna karena Islam merupakan agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan
syari’atnya mengatur seluruh aspek kehidupan, baik yang bersifat aqidah maupun
muamalah. Dalam kaidah tentang muamalah, Islam mengatur segala bentuk perilaku
manusia dalam berhubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di
dunia. Termasuk di dalamnya adalah kaidah Islam yang mengatur tentang pasar.
Dalam pandangan Islam
pasar merupakan wahana transaksi ekonomi yang ideal, tetapi memiliki berbagai
kelemahan yang tidak cukup memadai pencapaian tujuan ekonomi yang Islami.
Ajaran Islam berusaha untuk menciptakan suatu keadaan pasar yang dibingkai oleh
nilai-nilai syariah, meskipun tetap dalam suasana yang bersaing.
Pasar mempunyai peranan
penting dalam masyarakat, khususnya dalam hal ekonomi. Pasar disebut tempat
yang paling dibenci oleh Allah SWT. Meskipun begitu, islam tidak melarang
umatnya pergi ke pasar untuk jual beli. Dalam makalah ini akan dipaparkan
tentang hiruk pikuk di pasar, yaitu seperti hari-hari yang ditentukan untk
pergi ke pasar, serta menjelaskan tentang doa dan adab ketika kita berada di
pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HADITS I
1. Hadits Tentang Kesejukan Religi Di Tengah Pasar
وَقَال ابْنُ
عَبَّاسِ (وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهَ فِي أَ يَّامٍ مَعْلُومَاتٍ) : اَيَامُ
الْعَشْرِ وَاْلأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ, التَّشْرِيْقٍ . وَكَانَ ايْنُ
عُمَرَ وَ أَبُوهُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِيِ أَيَّامِ الْعَشْرِ
يُكَبَّرَانِ وَ يُكَبَّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهمَا وَ كَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ
عَلِيَّ خَلْفَ النَافِلَة (رواه البخاري في الصحيح كتاب الجمعة باب فضل العمل في
ايام التشريق)
2. Terjemahan :
“Ibnu Abbas
berkata, “firman Allah.” Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari
yang telah diketahui (QS. Al-Hajj (22-28) yaitu hari-hari yang sepuluh dan
hari-hari yang telah ditentukan yaitu hari tasriq (tanggal 11,12,13 dzulhijjah). Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu
pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh, mereka melakukan takbir yang
kemudian diikuti oleh orang-orang yang mendegarnya dan Muhammad bin Ali juga
mengucapkan takbir setiap kali selesai melaksanakan sholat nafilah (sunah).”[1][1]
3. Mufrodat
pergi
|
يَخْرُجَان
|
menyebut
|
وَاذْكُرُوا
|
hari
tasriq
|
أَيَّامُ التَّشْرِيْقٍ
|
nama Allah
|
اسْمَ اللهَ
|
pasar
|
السُّوق
|
hari-hari
yang telah diketahui
|
أَ يَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
|
manusia
|
النَّاس
|
hari-hari
yang sepuluh
|
اَيَامُ الْعَشْرِ
|
4. Biografi Perawi
a.
Biografi ibnu Abbas
Abdullah bin Abbas adalah sahabat
kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia
meriwayatkan 1.660 hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib
bin Hasyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits
saudari ummul mukminin Maimunah.
Sahabat yang mempunyai kedudukan
yang sangat terpandang ini dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal
silsilah khalifah Daulat Abbasiah. Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat
munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga beliau
mempunyai banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah . Beliau ikut di barisan
Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang Shiffin. Beliau ini adalah
pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah. Di akhir hidupnya dia
mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.
Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain,
Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika
bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi
Thalib.
b.
Biografi Imam Al- Bukhori
Nama lengkap Imam
Al-Bukhari adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah
Al-Ju’fi Al-Bukhari. Imam Al-Bukhari dilahirkan pada hari jum’at malam tanggal
13 syawal 194 H. Ia mulai menghapal hadits ketika umurnya belum mencapai 10
tahun, ia mencatat dari seribu guru lebih, ia hapal 100.000 hadits shahih dan
200.000 hadits tidak shahih.
Kitab-litab shahih
Al-Bukhari telah memperoleh penghargaan tinggi dari para ulama. Terhadap kitab
tersebut, mereka telah memberikan pernyataan, bahwa shahih Al-Bukhari adalah
satu-satunya kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’an.
Imam Al-Bukhari
meninggal dunia pada malam selasa tahun 255 H. dalam usia 62 kurang 13 hari
dengan tidak meningalkan seorang anak.[3][3]
5. Keterangan Hadits
Dalam hadits keutamaan amal (ibadah) pada hari tasyrik telah dijelaskan
bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi kepasar pada hari-hari yang
sepuluh dan kemudian mereka melakukan takbir yang kemudian diikuti oleh
orang-orang yang mendengarnya. Hal tersebut dilakukan selain untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan
pada hari tasriq (hari raya idul adha) seperti memilih dan membeli hewan yang
akan dikurbankan pada hari tasriq tersebut, hal tadi juga bertujuan untuk
menghadirkan kesejukan yang religius ditengah hiruk-pikuk pasar dengan takbir
atau diramaikan dengan menyebut nama Allah sehingga di dalam pasar tercipta
nuansa Islami.[4][4]
Hadits
tersebut menunjukkan sangat besarnya keutamaan dan pahala orang yang membaca
zikir ini ketika masuk pasar. Dan barang siapa yang berdzikir kepada Allah
ketika berada di pasar maka dia termasuk kedalam golongan orang-orang yang
beriman.
6. Aspek Tarbawi
a.
Pasar adalah
tempat berjual-beli dan tempat yang melalaikan orang dari mengingat Allah
Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan. Maka disanalah banyak setan yang
berkumpul dan sehingga orang yang berdzikir ditempat seperti itu (pasar) maka
ia akan memerangi setan tersebut.
b.
Seorang
muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu
berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang
diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh
Allah Ta’ala.
c.
Setiap
pelaku pasar harus menegakkan nilai-nilai moralitas Islam yang merupakan
internal values atau refleksi dari keimanan seseorang kepada Allah, dimana
setiap pelaku pasar tersebut sadar bahwa ada yang mengawasi kinerja mereka saat
melakukan transaksi jual beli di pasar sehingga terciptalah pasar yang Islami
dengan kejujuran.
d.
Adanya nilai
moralitas atau norma-norma terpenting dalam pasar antaralain :
1)
Dengan
adanya persaingan yang sehat
2)
Kejujuran
3)
Keterbukaan
B.
HADITS II
1.
Hadits Tentang Doa Masuk Pasar
حَدّثَنَا اَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ :
حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَا رُوْنَ قَالَ : حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ سِنَانٍ :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَاسِعٍ قَالَ : قَدِمْتُ مَكَّةَ فَلَقِيَنِيْ أَخِيْ
سَالِمُ بْنُ عَبْدِاللهِ بْنُ عُمَرَ فَحَدَّنِيْ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ
أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه و سلّم قَالَ : { مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ
فَقَالَ لَا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ, كَتَبَ الله لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَ
مَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَ رَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ
دَرَجَةٍ}[قَالَ اَبُوْ عِيْسَى] : هَذَا حَدِيْثُ غَرِيْبٌ وَ قَدْ رَوَاهُ
عَمْرُ و بْنُ دِيْنَارٍ, [وَهُوَ] قَهْرَمَانُ الِ الزُّبَيْرِ عَنْ سَالِم بْنِ
عَبْدِاللهِ هَذَا الْحَدِيْثَ نَحْوَهُ. (رواه التّرمذى فىالجامع, كتاب الدعوات
عن رسول الله صلّى الله عليه و سلم, باب ما يقول اذا دخل السوق)
2.
Terjemahan
Ahmad bin
mani’ menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, dia
berkata: Azhar bin sinan menceritakan kepada kami, muhammad bin wasi’ berkata:
saya datang ke mekkah dan bertemu dengan
saudaraku Salim bin Abdullah bin Umar menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari
kakeknya bahwasanya Rosulullah SAW bersabda :”Barangsiapa yang memasuki
pasar kemudian dia mengucapkan, 'Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan
Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, milikNya kerajaan dan pujian, Yang
Menghidupkan dan Yang Mematikan, dan Dia Maha hidup tidak akan mati, di
tanganNya-lah kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,' niscaya Allah
menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan
serta mengangkat derajatnya hingga sejuta
derajat'’.
Abu ‘Isa
Berkata: Hadits ini Hadits yang ghorib(langka) dan Amar bin dinar(dia adalah
kepala keluarga Zubair) meriwayatkan dari Salim bin Abdillah Seperti hadits
ini. (HR.Tirmidzi di sunan tirmidzi dalam kitab adda’awat bab perkataan ketika
masuk pasar).[6][6]
3.
Mufrodat
Barangsiapa yang memasuki pasar
|
مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ
|
'Tiada Tuhan yang berhak disembah
|
لَا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ
|
tidak ada sekutu bagiNya
|
لَا شَرِيْكَ لَهُ
|
Milik-Nyalah segala
kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian,
|
لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ
|
Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan
|
يُحْيِي وَيُمِيتُ،
|
di tanganNya-lah kebaikan
|
بِيَدِهِ الْخَيْر
|
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu
|
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ
|
Allah menuliskan baginya sejuta
kebaikan
|
كَتَبَ الله لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ
|
menghapuskan darinya sejuta
kejelekan
|
وَ مَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ
|
mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat'
|
وَ رَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
|
4.
Biografi Perawi
a.
Biografi Yazid bin Harun
Pada tahun
118 Hijriyah, lahir seorang ulama yang bernama Yazid bin Harun bin Zadzi.
Panggilan akrab ulama yang beretnis Bukhara, sebuah kawasan yang sekarang
berada di Afghanistan, adalah Abu Khalid. Beliau lahir dan besar di daerah
sekitar Baghdad, Irak.
Kuatnya
hafalan Abu Khalid Yazid bin Harun sudah dikenal di seluruh penjuru negeri
muslim saat itu. Bahkan, dari sisi itu, beliau mengalahkan salah seorang guru
Imam Syafi’i, Waqi’ bin Al-Jarrah. Imam Ahmad bin Hambal menyatakan bahwa
kuatnya periwayatan hadits dari Yazid bin Harun sampai pada peringkat mutqin
yang melebihi dari sekadar hafizh. Yazid bin Harun meninggal dalam usia 89
tahun di masa pemerintahan Al-Makmun, pada tahun 206 Hijriyah.[7][7]
b.
Biografi
Imam At-Turmudzi
Nama lengkap
adalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin Surah bin Musa bin Al-Dhahak Al-Salami. Dia
dilahirkan pada tahun 209 H dan meninggal pada malam selasa 13 Rajab tahun 279
H dinegri Turmudz. Dia seorang ulama yang alim dan hafidz yang keahliannya
dalam disiplin ilmu fiqih sangat baik.
Kitab
al-jami mengantarkan Al-Turmudzi menjadi seorang imam hadits. Kitab tersebut
merupakan karya besarnya yang popular yang diberinya judul Jami’u Al Turmudzi.[8][8]
5.
Keterangan Hadits
Dalam Hadits
di atas, Menerangkan Tentang apa yang harus kita Ucapkan ketika masuk Pasar. Dalam hadits di sebutkan السّوق (
Pasar), yang dimaksud dengan pasar
adalah semua tempat yang didatangkan dan diperjual-belikan padanya berbagai
macam barang dagangan. Pasar di sini mencakup pasar tradisional, pasar
modern, super market, mall, toko-toko besar dan lain-lain. Pasar membuat
manusia Lalai dari mengingat Allah
Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan. Maka di sanalah tempat
berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat
seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya. Orang yang
berdzikir ketika di pasar akan mendapat keutamaan yang besar dan pahala bagi
orang yang membaca dzikir tesebut.
Menurut Imam
ath-Thiibi berkata,“Barangsiapa yang berzikir kepada Allah (ketika berada) di
pasar maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Ta’ala
berfirman tentang keutamaan mereka,
رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ
وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan
oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah”.
6.
Aspek Tarbawi
a)
Tetap
berdzikirlah ketika berada di pasar.
b)
Ketika
seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat
Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang
sangat istimewa.
c)
Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu
yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala.
d)
Dzikir ini lebih utama jika diucapkan dengan lisan disertai dengan
penghayatan akan kandungan maknanya dalam hati. Karena dzikir yang dilakukan dengan lisan dan hati adalah
lebih sempurna dan utama
e)
pasar
merupakan tempat yang Allah benci, sejelek-jeleknya tempat yang dimana terdapat berbagai macam kemungkaran,
perbuatan dan perkataan sia-sia, belum lagi disanalah tempat syaithan berkumpul.
BAB III
PENUTUP
Islam sangat menghargai peranan
pasar dan menempatkannya pada posisi yang
proporsional. Pandangan islam mengenai konsep pasar Islam itu sendiri adalah
tentang nilai kerja sama dan persaingan yang sehat, artinya tidak saling
menjatuhkan/merugikan sebagaimana dalam persaingan bebas. Kriteria pasar yang
Islam adalah
1.
Orang-orang harus bebas untuk keluar masuk pasar
2.
Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar dan
barang-barang dagangan
3.
Unsur-unsur monopolitik harus dilenyapkan dari pasar
4.
Mengakui kenaikan dan penurunan permintaan pemerintah maupun penawaran
disebabkan oleh harga-harga tersebut.
5.
Tidak ada sebuah penipuan, kecurangan akan penyimpangan dari kebebasan
ekonomi pasar Islam.
Pasar
memang tempat yang rawan kemaksiatan, sehingga kita harus waspada agar itu
tidak terjadi pada kita dengan selalu meminta perlindungan dari Allah yang maha
kuasa, supaya terhindar dari godaan jin, setan dan bala tentaranya. dengan
selalu berdzikir kepada Allah.
DAFTAR PUSAKA
Al Asqalani,
Ibnu Hajar, Al Imam al-hafidz. 2008. Fathul Baasi Syarah Shahih Al-Bukhari
Juz 5. Jakarta: Pustaka Azzam.
Al Maliki,
Muhammad Alawi. 2006. Ilmu Ushul Hadits.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anto, Hendrie.
2003. Pengantar Ekonomika Mikro Islami.
Yogyakarta: EKONISIA.
Surah
At-Tirmidzi, Muhammad Isa. 1992. Sunan
At-tirmidzi juz 5. Semarang: CV. Asy syifa.
http://www.eramuslim.com/peradaban/bercermin-salaf/yazid-bin-harun-ulama-yang-ditakuti-penguasa.htm#.USJjA_Kircc
[1][1] Al Imam Al-Hafidz, Ibnu
Hajar As Asqalani, Fathul Bas-Syarah Shahih Al-Bukhah Juz 5, (Jakarta:
Azzam, 2008), hlm.302.
[3][3] Muhammad Alawi Al-Maliki,
Ilmu Ushul Hadits, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 256.
[4][4] Al Imam Al-Hafidz, Ibnu
Hajar As Asqalani, ibid., hlm. 303.
[5][5]M.B.
Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta: EKONISIA,
2003), hlm.319.
[6][6] Muhammad Isa bin Surah
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi juz 5, (Semarang: CV. As-syifa’, 1992).
Hlm. 353-354.
[7][7]
http://www.eramuslim.com/peradaban/bercermin-salaf/yazid-bin-harun-ulama-yang-ditakuti-penguasa.htm#.USJjA_Kircc
[8][8] Muhammad Alawi Al-Maliki,
ibid., hlm280.
Post a Comment