Untuk anda yang
ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx)
Silahkan klik link
dibawah ini!.
BAB
I
PENDAHULUAN
Berbicara
pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk karakter manusia
sebagaimana yang diinginkan.Sedangkan karakter akan terbentuk oleh berbagai faktor, diantaranya adalah lingkungan.Orang
berbeda karakternya, disebabkan oleh karena mereka tumbuh di lingkungan
yang berbeda.Dengan begitu peran lingkungan sangat besar dalam membentuk
perilaku seseorang.
Atas
dasar kenyataan itu maka,lingkungan pendidikan harus ditata dan dirawat hingga
kelihatan bersih dan rapi. Lingkungan harus dipandang sebagai bagian
dari pendidikan.Lingkungan harus dijadikan sebagai faktor penting untuk
membentuk pribadi anak-anak atau mahasiswa yang belajar di sekolah
atau kampus. Sekolah atau kampus tidak boleh dibiarkan kotor dan tidak terurus.
Lingkungan pendidikan, selain harus bersih,rapi juga semestinya dijaga
keindahannya.Islam mengajarkan tentang kebersihan, kerapian dan juga
keindahan.Oleh sebab itu semestinya tidak boleh sekolah,madrasah dan perguruan
tinggi Islam menampakkan kekumuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lingkungan Pendidikan
Dalam arti sederhana
pendidikan sering di artikan sebagai usaha manusia untuk membina
keperibadiannya sesuwai dengan nilai di dalam masyarakat dan kebudayanya. Dalam
perkembanganya.istilah pendidikan atau paedagogie berti bimbingan atau
pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadu
dewasa.selanjutnya .pendidikan dapat di artikan sebagaiusaha yang di jalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Sedangkan pendidikan menurut para ahli yaitu :
1. Menurut Langeveld Pendidikan adalah setiap
usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju
pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
2. Menurut John
Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.
3. Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah
tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
4. Menurut UU No.2
Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang
akan datang.
5. Menurut UU
No.20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.[1]
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia,baik berupa benda mati,makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang
terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh
kuat kepada individu.Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul.Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dangan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga.[2]
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan
lingkungannya. Baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara
efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan. Dan latar tempat
berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan.[3]
Menurut Hasbullah
lingkungan pendidikan mencakup :
1.
Tempat (lingkungan fisik),keadaan iklim,keadaan tanah,keadaan alam.
2.
Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu
seperti bahasa,seni,ekonomi,ilmu pengetahuan,pandangan hidup dan pandangan
keagamaan.
3.
Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat)
keluarga,kelompok bermain, desa, dan perkumpulan.
Lingkungan
pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap peserta didik.Perbedaan
pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik
terlibat didalamnya.Hal ini karena masing-masing jenis lingkungan pendidikan
memiliki situasi sosial yang berbeda-beda.Situasi sosial yang di maksud
meliputi faktor perencanaan,sarana dan sistem pendidikan pada masing-masing
jenis lingkungan.Intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik
tergantung sejauh mana anak dapat menyerap rangsangan yang diberikan
lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan
fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.[4]
B. Macam-macam
Lingkungan Pendidikan
Secara umum lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
1. Lingkungan
Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena
sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk
mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus menumbuhkan
suasana edukatif di lingkungan keluarga seddini mungkin.
Begitu pentingnya pengaruh pendidikan anak dan keluarga, sehingga orang tua
harus menyadari tanggung jawab terhadap anaknya. Tanggung jawab yang harus
dilakukan orang tua antara lain:
a. Memelihara dan membesarkannya
b. Melindungi dan menjamin kesehatannya
c. Mendidik dengan berbagai ilmu
d. Membahagiakan kehidupan anak
Keluarga
merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat yang didalamnya
hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya bersifat langsung.Disitulah
berkembang individu dan terbentuknya tahap-tahap awal proses
pemasyarakatan.Melalui interaksi tersebut diperoleh
pengetahuan,keterampilan,minat,nilai-nilai,emosi dan sikapnya dalam hidup dan
dengan itu diperoleh ketenangan dan ketentraman.
Keluarga
sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan penting dalam membentuk generasi
muda.Keluarga disebut pula sebagai lembaga pendidikan informal.Pendidikan
informal adalah kegiatan pendidikan yang tidak diorganisasikan secara
struktural dan tidak mengenal penjenjangan kronologis menurut tingkatan umum
maupun tingkatan keterampilan dan pengetahuan.
Dasar-dasar
pendidikan yang diberikan kepada anak dari orang tua meliputi :
1. Dasar
pendidikan budi pekerti dengan cara memberikan norma pandangan hidup tertentu
walaupun masih dalam pola yang masih sederhana.
2. Dasar pendidikan
sosial dengan cara melatih anak dengan tata cara bergaul dan berkomunikasi yang
baik terhadap lingkungan sosial sekitar.
3. Dasar
pendidikan intelek dengan cara mengajar anak tentang kaidah-kaidah bertutur
bahasa yang baik.
4. Dasar
pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar dengan
membiasakan anak hidup teratur bersih,disiplin dan rajin
5. Dasar
pendidikan kekeluargaan dengan memberikan apresiasi terhadap keluarga.
6. Dasar
pendidikan nasionalisme dan patriotisme dan berprikemanusiaan untuk mencintai
bangsa dan tanah air.
7. Dasar
pendidikan agama,melatih dan membiasakan anak beribadah kepada Tuhan dengan
meningkatkan aspek keimanan dan ketakwaan.[5]
Lingkungan
keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi : perlakuan keluarga terhadap
anak,kedudukan anak dalam keluarga,keadaan ekonomi keluarga,keadaan pendidikan
keluarga dan pekerjaan orang tua.
Fungsi dan
peranan pendidikan keluarga yaitu :
1. Pengalaman
pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman
pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana
pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah
keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
2.
Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini,
kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau
dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara
pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak
didik dan karena hubungan tadi didasarkan latas rasa cinta kasih sayang murni.
3.
Menanamkan dasar pendidikan moral
Di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama
dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku
orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak.
4. Memberikan
dasar pendidikan sosial
Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak
dapat dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa
tolong-menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau
tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan
keserasian dalam segala hal.
5. Peletakan
dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk
meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam
keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-sama
untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan
seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak.
2. Lingkungan
Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis, terencana,sengaja,dan terarah, yang
dilakukan oleh pendidik yang profesional, dengan program yang dituangkan ke
dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang
tertentu, mulai dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai pendidikan tinggi (PT).
Sekolah melakukan pembinaan pendidikan pada peserta didik yang didasarkan
pada kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat. Kondisi itu
muncul karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan
pendidikan. Sekolah hanya meneruskaan dan mengembangkan pendidikan yang telah
diperoleh di lingkungan keluarga.
Sekolah
memiliki ciri jenjang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Jenjang Lembaga
Sekolah
dirancang dengan berbagai tingkatan, dari taman kanak-kanak (TK) sampai
perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh Kementrian Pendidikan Nasional
dan sebagian lainnya dikelola oleh Kementrian Agama.
2.
Jenjang Kelas
Seperti pada
jenjang lembaga, murid hanya bisa mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih
tinggi bilamana ia telah menyelesaikan pendidikannya di tingkat sebelumnya.
Jenjang kelas ini bervariasi. Pada tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas,
SMP/MTs tiga kelas, dan SMA/MA tiga kelas.[6]
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formaal mempunyai tanggung jawab
yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan, yang dibagi dalam tiga kategori,yaitu:
1.
Tanggung jawab formal . sesuwai dengan fungsinya.lembaga pendidikan
bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan undang-undang yang
berlaku.
2.
Tanggung jawab keilmuan. Berdasarkan bentuk .isi dan tujuan.serta
jenjang pendidikan yang di percayakan kepada masyarakat
3.
Tanggung jawab fungsional. Tanggung jawab yang di terima sebagai
pengelola fungsional dalam malaksanakan pendidikan oleh para pendidik yang pelaksanya
berdasarkan kurikulum.[7]
3.
Lingkungan masyarakat
Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal
dalam suatu kawasan dan saling berintrerasksi dengan sesama untuk mencapai
tujuan.anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam
pendidikan.profesi.keahlian.suku bangsa. Keahlian.agama.uapun lapisan sosial
sehingga menjadi masyarakat yang majemuk.
Dalam kensep pendidikan .masyarakatdi artikan sebagai sekumpulan orang
dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang
berpendidikan tinggi. Baik buruknya kualiats masyarakat di tentukan oleh
kualitas pendidikan.
Ditinjau dari lingkungan pendidikan masyarakat disebut sebagai lingkungan
pendidikan nonformal yang memberi pendidikan secara sengaja dan berncana kepada seluruh anggotanya. Sosial/masyarakat adalah pendidikan tersier yang
merupakan pendidikan terakhir,tapi bersifat permanen dengan pendidiknya masyarakat
itu sendiri secara sosial,kebudayaan adat istiadat dan kondisi masyarakat
setempat sebagai lingkungan material.Pendidikan dalam pergaulan masyarakat
terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti :
a. Mesjid,surau
atau langgar,mushola
b. Madrasah,pondok
pesantren
c. Pengajian atau
majlis taklim
d. Kursus-kursus
e. Badan-badan
pembinaan rohani (biro pernikahan,biro konsultasi keagamaan dan lain-lainnya)
Lembaga
pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur
pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi
usaha perbaikan taraf hidupnya.
Ciri-ciri
pendidikan masyarakat yaitu sebagai berikut :
a.
Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
b.
Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
c. Pendidikan
tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
jangka waktu pendek.
d. Peserta tidak
perlu homogeny
e. Ada waktu
belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
f. Isi pendidikan
bersifat praktis dan khusus
g. Keterampilan
kerja sangat ditekankan
C. Fungsi
Lingkungan Pendidikan
Fungsi pertama
lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik,sosial dan budaya,terutama
berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan
pendidikan secara optimal.Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan dapat
berkembang efisien dan efektif.
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku umum dan
untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam
masyarakat.Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika setiap
individu belajar berbagi hal,baik pola tingkah laku umum maupun peranan yang
berbeda-beda.
Dalam menjalankan kedua fungsinya,lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh diantara berbagai ragam bentuknya.Untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing lingkungan
mempunyai andil dalam mencapainya.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia,baik berupa benda mati,makhluk hidup
ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama
yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.Seperti lingkungan tempat
pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.Lingkungan ini
kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dangan jenis
dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga.
Fungsi lingkungan pendidikan yaitu
membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya
baik lingkungan fisik,sosial maupun budaya.Dan mengajarkan tingkah laku umum
dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam
masyarakat.
Lingkungan pendidikan secara garis besar
terbagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan yaitu,keluarga,lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hasullah.2008.Dasar-dasar ilmu pendidikan.Jakarta:
PT Raja Grafindo Prsada.
Suwarno,Wiji.2003.Dasar-dasar
ilmu pendidikan.Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Tirtaraharja,Umar.2000.Pengantar Pendidikan.
Jakarta:PT RINEKA CIPTA
Nata,Abuddin.2010.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Kencana.
Kadir,Abdul.2012.Dasar-dasar Pendidikan.Jakarta:KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP
Post a Comment