Jika Anda ingin mendownload filenya, silahkan klik link dibawah ini!
Download Makalah Filsafat Pendidikan (Pengertian, Ruang Lingkup, Kegunaan)
Download Makalah Lain :
Analisis Terhadap Psikologi Agama
Pengaruh Psikologi Agama Terhadap Perilaku Peserta Didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Power Point
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Secara
harfiah filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta dan sophos
yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian filsafat berarti cinta terhadap
ilmu atau hikmah. Menurut istilah filsafat memiliki beberapa definisi yang
berdasarkan pada pemikiran para ahli filsafat.[1]
Pengertian filsafat menurut beberapa para ahli, antara lain:
·
Plato
mengatakan bahwa filsafat tidaklah lain daripada pengetahuan tentang segala
yang ada.
·
Aristoteles
berpendapat bahwa kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asas segala
benda.
·
Kant
mengtakan bahwa filsafat adalah pokok dan pangkal segala pengetahuan dan
pekerjaan
·
Fichte
menyebut filsafat sebagai ilmu dari ilmu-ilmu yakni ilmu yang umum, yang
menjadi dasar segala ilmu.
·
Ibnu
sina membagi filsafat menjadi dua bagian yakni teori dan praktek yang keduanya
berhubungan dengan agama, dimana dasarnya terdapat dalam syariat Tuhan, yang
penjelasannya dan kelengkapannya diperoleh dengan tenaga akal manusia.[2]
Menurut Ki
Hajar Dewantara, pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dalam tubuh anak.
Sedangkan pendidikan islam lebih diarahkan kepada keseimbangan dan keserasian
hidup manusia sebagaimana pendapat Omar Moh. al-taumy al-Syaibani yang
mengatakan pendidikan islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam
kehidupan pribadi atau kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitar melalui
proses pendidikan.
Filsafat
pendidikan merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap
masalah-masalah yang ada dalam dunia pendidikan. Sedangkan filsafat pendidikan
islam merupakan kajian filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam
kegiatan pendidikan yang didasarkan pada ajaran al-Quran dan al-hadits sebagai
sumber primer, dan pendapat para ahli, dan khususnya para filosof muslim
sebagai sumber sekunder. Secara singkat dapat dikatakan filsafat pendidikan
islam adalah filsafat pendidikan yang didasarkan pada ajaran islam atau
filsafaft yang dijiwai oleh islam.[3]
Berikut ini
dikemukakan pengertian filsafat dalam kaitannya dengan pendidikan pada umumnya
dari beberapa ahli pikir sebagai berikut:
1.
John
Dewey memandang bahwa ada hubungan yang erat antara filsafat dengan pendidikan.
Oleh karena itu, tugas filsafat dan pendidikan adalah seiring, yaitu sama-sama
memajukan kehidupan manusia.
2.
Thomson
filsafat berarti melihat seluruh masalah tanpa ada batasa atau implikasinya. Ia
melihat tujuan-tujuannya, tidak hanya melihat metodenya atau alat-alatnya serta
meneliti dengan seksama hal-hal yang disebut kemudian dalam kaitan arti dengan
yang terdahulu.
3.
Van
Cleve Morris, dilihat dari tugas dan fungsinya pendidikan harus dapat menyerap,
mengolah dan menganalisis serta
menjabarkan aspirasi dan idealitas masyarakat.
4.
Brubacher,
ahli filsafat pendidikan Amerika berpendapat bahwa “Ada pendapat bahwa tidak
ada filsafat pendidikan sama sekali”. Oleh karena itu, jelaslah filsafat
pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.
Oleh karena itu ada kaitan dengan pendidikan, filsafat diartikan sebagai teori
pendidikan dengan segala tingkat.[4]
B.
Ruang Lingkup Pemikiran Filsafat
Dalam rangka
menggali, menyusun dan mengembangkan pemkiran kefilsafatan tentang pendidikan,
terutama pendidikan islam, kiranya perlu diikuti pola dan sistem kefilsafatan
pada umumnya. Pola dan sistem pemikiran yang berdimensi Makro menyangkut
bidang-bidang :
a.
Cosmologi yakni suatu pemikiran daam permasalah yang berhubungan dengan alam
semesta, ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan, serta proses kejadian dan perkembangan hidup manusia dialam nyata.
b.
Ontologi yakni suatu pemikiran tentang asal usul suatu kejadian alam
semesta, dari mana dan kearah mana proses kejadianya.
c.
Philosophy
of Mind akni pemikiran tentang jiwa dan bagaimana
hubungannya dengan jasmani serta bagaimana tentang kebebasan berkehendak dari
manusia (free will)
d.
Epistomologi
yakni pemikiran tentang apa
dan bagaimana sumber pengetahuan manusia diperoleh apakah dariakal pikiran atau
dari pengalaman panca indrda atau dari ide-ide atau dari Tuhan. Juga pemikiran
tentang validitas pengetahuan manusia, artinya sampai dimana kebenaran
pengetahuan kita.
e.
Axiologi
yakni suatu pemikiran tentang masalah nilai-nilai termasuk
nilai-nilai tinggi dari Tuhan.
Pola dan sistem berpikir filosofis
dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan alam, manusia dan
alam sekitar diatas, menjadi obyek pemikiran filsafat pendidikan islam. Oleh
karena filsafta pendidikan islam mempunyai sasaran pembahasan tentang hakikat
permasalah pendidikan yang bersumberkan ajaran islam, maka pola dan sistem
berpikir serta ruang lingkup dan permasalahan yang dibahas pun harus bertitik tolak dari pandangan
islam.
Adapun pola dan sistem dan pemikiran
filosofis kependidikan yang berdimensi Mikro adalah yang menyangkut proses
pendidikan yang meliputi 3 faktor yaitu;
1.
Pendidik
2.
Anak
didik
3.
Alat-alat
pendidikan baik yang bersifat material maupun yang non-material.
Dengan demikian
akan nampak jelas bahwa hasilpemikiran filsafat tentang pendidikan islam itu
merupakan pattern of mind (pola pikir) dari pemikir-pemikir Islam.
Filsafat
pendidikan yang membahas permasalahan pendidikan Islam tidak berarti membatasi
diri pada permasalahan yang ada didalam ruang lingkup kehidupan beragama umat
Islam saja, melainkan juga menjangkau permasalahan yang luas yang berkaitan
dengan pendidikan bagi umat Islam. Misalnya, masalah pendidikan yang berkaitan
dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, masalah perubahan sosial, masalah
kependudukan, dan sebagainya.
Akan tetapi semua
permasalahan yang bukan agamis yang
menyangkut sosial dan ilmu pengetahuan serta teknologi itu dianalisa secara
mendalam, sehingga diperoleh hakikatnya, dari segi pandangan Islam karena
filsafat bertugas pokok mencari hakikat
dari segala sesuatu. Dan dari hakikat itulah timbul pemikiran teoritis yang
pada akhirnya akan timbul strategi atau operasionalisasi kependidikan Islam.
Dari sisnilah timbul pemikiran tentang cara yang tepat untuk melaksanakan
ide-ide kependidikan Islam.[5]
C.
Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
Menurut Omar Moh al Toumy al Syaibany, filsafat pendidikan berguna
untuk:
1.
Menolong
para perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu
negara untuk membentuk pemikiran yang sehat terhadap proses pendidikan.
Disamping itu, dapat membantu tercapainya tujuan-tujuan pendidikan dan
meningkatkan mutu pendidikan pemecahan problema pendidikan, merencanakan
pelaksanaan pendidikan dan memberikan kaidah bagi para penduduk dalam rangka
melaksanakan tugas belajar mengajar.
2.
Dapat
dijadikan asas pedoman pelaksanaan pendidikan pada umumnya. Kurikulum perlu
dirancang, pedoman pengajaran perlu dipilih dan digumanakan sebaik mungkin baik
pada tingkat sekolah dasar, menengah maupun perguruan tinggi.
3.
Dapat
dijadikan sebasgai asas penilaian yang terbaik dalam penilaian pendidikan
secara menyeluruh. Penilaian dalam masalah pendidikan dianggap sebagai hal yang
sangat penting bagi suatu program pendidikan. Penilaian hendaknya merupakan
usaha dan kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mendidik para peserta didik
menjadi amnusia yang baik sehingga diperlukan adanya ukuran-ukuran dan
norma-norma yang menjadi standarnya.
Menurut Ahmad. D. Marimba, filsafat pendidikan Islam dapat
dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pendidikan yang menghasilkan generasi
kepribadian muslim. Generasi yang mampu mengembangkan ,kegiatan pendidikan dan
mengadakan penyempurnaan terhadap pandangan filsafat yang melandasi pelaksanaan
pendidikan sehingga membawa hassil yang lebih baik dan mengagumkan.
Dengan demikian filsafat pendidikan Islam harus dapat memberikan
pedoman kepada para perencana pendidikan, dan orang-orang yang bekerja dalam
bidang pendidikan.[6]
Menurut al-Syaibani, kegunaan filsafat pendidikan Islam adalah
sebagai berikut:
1.
Membantu
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan Islam dalam rangka membentuk pemikiran
yang sehat tentang proses pendidikan Islam, tujuan dan fungsinya, serta
meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pendidikan Islam.
2.
Membantu
merumuskan asas bagi penentuan pandangan tentang kajian yang umum dan khusus,
baik yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan Islam, kaidah-kaidah, dan
cara-cara serta alat-alat pengajaran yang bermacam-macam serta mendalam.
3.
Membantu
memberikan dasar evaluasi pendidikan serta keseluruhan.
4.
Membantu
memberikan sandaran intelektual kepada pendidik guna membela tindakan-tindakan
mereka.
5.
Membantu
memberikan corak dan pribadi yang khas
dan istemewa bagi bangsa tertentu, sesuai dengan prinsip-prinsip dan
nilai-nilai agama, kebudayaan, ekonomi, sosial, dan politik serta
tuntutan-tuntutan serta ruang dan masa tertentu, dimana dan kapan bangsa yang
memelukan pendidikan itu hidup.
Dengan demikian
maka filsafat pendidikan islam ini diharapkan dapat berperan dalam pembentukan
teori-teori baru dan pembaruan dalam pelaksanaan pendidikan islam yang sesuai
dengan tuntutan ruang dan waktu tertentu (perkembangan zaman yang semakin
dinamis).[7]
Menurut Muzayyin Arifin filsafat pendidikan Islam seharusnya
bertugas dalam 3 dimensi yakni sebagai berikut:
a.
Memberikan
landasan dan sekaligus mengarahkan pada proses pelaksanaan pendidikan yang
berdasarkan ajaran Islam.
b.
Melakukan
kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan pendidikan. Filsafat pendidikan
Islam juga bertugas melakukan kritik-kritik tentang metode-metode yang
digunakan dalam proses pendidikan Islam itu serta sekaligus memberikan
pengarahan mendasar tentang bagaimana metode tersebut harus daya gunakan atau
diciptakan agar evektif untuk mencapai tujuan.
c.
Melakukan
evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan.
Ketiga dimensi tugas tersebut berjalan diatas landasan berpikir
yang bersifat sistematis, logis, menyeluruh, radikal dan universal serta
terpadu.
Dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan seperti abad ke-20
ini, kegunaan fungsional dari filsafat pendidikan Islam semakin penting, karena
filsafat ini menjadi landasan strategi dan kompas jalannya pendidikan Islam. [8]
Keguanann praktis dari filsafat pendidikan islam ialah:
1.
Memberikan
jawaban terhadap berbagai pertanyaan pendidikan islam yang bersifat filosofi.
2.
Memberikan
solusi tehadap berbagai masalah yang muncul dalan bidang pendidikan islam.
3.
Dapat
memetakan beberappa persaoalan pendidikan islam yang bersifat esensi, kemudian
dicarikan solusinya.[9]
Daftar Pustaka
Arifin,
M. 1996. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Arifin
,Muzayyin. 2009 Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Davlay , Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam dalam Perspektif
Filsafat. Jakarta: Kharisma Putra Utama
Haris, Abd.dan
Kivah Aha Putra. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Khobir,
Abdul. 2007. Filsafat Pendidikan
Islam. Yogyakart: Gama Media Offset
Zuhairini.
2012. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
[1]
Abdul khobir, Filsafat Pendidikan Islam, 2007, (Yogyakart: Gama Media
Offset), hal. 1-5
[2] Zuhairini, Dkk, Filsafat Pendidikan Islam,
2012, (Jakarta: Bumi Aksara), hal. 4-5
[4]
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, 2009, (Jakarta: Bumi Aksara),
hal. 3-5
[6]
Abdul Khobir,Op., Cit, hal. 9-10
[8]
Muzayyin Arifin, Op., Cit, hal. 2
[9]Haidar
Putra Davlay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, 2004,
(Jakarta: Kharisma Putra Utama), hal. 14
Post a Comment