0 Komentar
Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.


Baca Makalah Lain:




Download Makalah Psikologi Perkembangan (Perkembangan Masa Bayi)

Download Makalah Psikologi Perkembangan (Perkembangan Masa Bayi)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi merupakan mahluk yang harus dilindung dan  masa bayi adalah masa dasar masa yang paling menggemaskan karena pada masa ini semua aktivitas bayi sangatlah harus diperhatikan oleh orang tua, baik itu dari segi aspek-aspek maupun yang lainnya. Sebagai orang tua bayi merupakan anugerah yang sangat indah dalam keluarga, dengan hadirnya seorang bayi menjadikan suasana yang senang karena kelincahan, keluguan dan lain-lainya tetapi dari sini orang tua juga harus mengetahui bagaiman perkembangan buah hati (bayi) dan bahaya apa saja selama masa bayi itu, maka dalam makalah ini kami  memaparkan tentang apa itu masa bayi, apa saja aspek-aspek perkembangannya dan bahaya-bayaha pada masa bayi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya penulis merumuskan beberapa masalah sebagai acuan untuk mengkaji makalah ini. Adapun rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian masa bayi?
2. Apa saja aspek-aspek perkembangan pada masa bayi?
3. Apa saja bahaya-bahaya selama perkembangan masa Bayi?
4. Bagaimana Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi? 

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Bayi

Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada masa ini pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi mulai terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah bayi baru lahir.
Masa bayi disebut juga :

o Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya
o Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
o Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan
o Masa bayi adalah masa meningkatnya individualita
o Masa bayi adalah permulaan sosialisasi
o Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
o Masa bayi adalah masa yang menarik
o Masa bayi adalah permulaan kreativitas
o Masa bayi adalah masa berbahaya

B. Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Bayi

a. Perkembangan Fisik

Pada masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat diamati. Pada enam bulan pertumbuhnnya terus bertambah dengan pesat. Pada tahun pertama peningkatan lebih kepada berat badan dan tinggi.

Dalam rentang waktu 12 bulan bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan sebagian ada yang sudah bisa berjalan. Sedangkan pada tahun kedua terjadi penurunan, dan yang lebih berkembang adalah proporsi tulang, otot dan lemak, gigi, susunan saraf dan organ perasa.
Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan semua bayi sama, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi, berat, kemampuan sensorik dan bidang perkembangan fisik lain. Beberapa bayi memulai kehidupan dengan badan yang lebih kecil dan perkembangan yang kurang normal, mungkin ini disebabkan karena belum cukup umur atau kondisi fisik yang buruk akibat ibu kekurangan gizi dan kondisi kurang baik lainnya selama periode pranatal. 

Perkembangan fisik juga bisa dilihat dari Perkembangan Refleks yaitu suatu gerakan spontan dari bayi yang besifat otomatis dan tidak terkoordinasi, sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberikan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
perkembangan refleks terdiri dari :
Refleks menghisap dan mencari
Refleks menggenggam
Refleks Moro 
b. Perkembangan Psikologis

Secara psikologi pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis yaitu
kebiasaan mengenali orang-orang yang berada di dekatnya.
pola tidur dan bangun
pola makan dan minum
pola buang air

Menurut Piaget anak hingga umur lebih kurang 2 tahun belum tampak adanya mediasi dalam arti “aktivitas pikir yang intern”. Sehingga semua tingkah laku anak harus dipikir sebagai hal yang diterima secara sensori dan suatu reaksi yang motorik saja.

c. Perkembangan Keterampilan Motorik

Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Keterampilan motorik ini dibedakan menjadi dua, yaitu keterampilan motorik halus dan motorik kasar.

 Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot halus yang ada di seluruh tubuh, seperti menyentuh, dan memegang. Pada saat bayi dilahirkan bayi mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya. Keterampilan-keterampilan sederhana yang dilakukan bayi seperti menjangkau dan menggenggam muncul pada usia 4 atau 5 bulan dan selama 2 tahun pertam kehidupan bayi, keterampilan ini akan semakin membaik. 

  Sedangkan perkembangan motorik kasar meliputi ketermpilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh seperti berjalan, dan melompat. 

d. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif adalah suatu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Selama bayi, kapasitas intelektual atau kognitif seseorang telah mengalami perkembangan. 

e. Perkembangan Moral

Bayi tidak memiliki hierarki nilai dan suara hati, bayi tergolong non moral, tidak bermoral maupun tidak amoral, artinya bahwa perilakunya tidak dibimbing oleh norma-norma moral. Namun dasar-dasar itu telah ada dalam diri bayi dan akan dikembangkan saat ia besar nantinya. 

Karena keterbatasan kecerdasannya, bayi menilai benar dan salah suatu tindakan menurut kesenangan atau kesakitan yang ditimbulkannya, bukan menurut baik atau buruknya efek suatu tindakan terhadap orang lain. Oleh karena itu bayi tidak merasa bersalah apabila mengambil benda-benda yang dimiliki orang lain, karena bayi tidak memiliki konsep tentang hak milik pribadi.

f. Perkembangan Bahasa

Kemampuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia akan segera mengalami perkembangan setelah kelahirannya. Bahkan menurut Havighurst kemampuan menguasai bahasa dalam arti belajar membuat suara-suara itu merupakan salah satu tugas perkembangan yang yang harus dicapai pada masa bayi. Hal ini dikarenakan urat-urat saraf dan otot-otot alat bicara sudah berkembang baik sejak lahir. Oleh karena itu, jauh sebelum bayi bisa berbicara, ia telah mampu meniru secara selektif nada pembicaraan tertentu. Bahkan bayi yang baru lahir dapat mensinkronkan gerakan tubuhnya dengan nada pembicaraan orang dewasa. 

Sejak akhir bulan pertama, bayi dapat membedakan suara manusia dengan suara-suara lainnya, dan pada usia 2 bulan mereka merespon secara berbeda terhadap suara yang berasal dari ibunya dan dari wanita lain yang belum dikenalnya. 

Suara pertama yang diucapkan bayi yang baru lahir adalah tangisan. Menangisa dalah salah satu cara yang dilakukan bayi untuk berbicara dengan dunia luar. Melaui tangisan bayi dapat memberitahukan kebutuhannya kepada orang lain, seperti untuk menghilangakan rasa lapar, lelah dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan lainnya. Perbedaan tangisan bayi dapat diketahui dari nada, intensitas, dan gerakan-gerakan badan yang menyertainya. 

g. Perkembangan Emosi

Beberapa ahli telah lama mempercayai bahwa kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah dada pada bayi yang baru lahir, seperti menangis, tersenyum, dan frustasi. Bahkan beberapa peneliti percaya bahwa beberapa minggu setelah lahir, bayi dapat memperlihatkan bermacam-macam ekspresi dari semua emosi dasar, termasuk kebahagiaan, kemarahan, dan kesedihan. 

Untuk mengetahui apakah bayi benar-benar mengekspresikan emosi tertentu, Carrol Izard telah mengembangkan suatu sistem pengkodean ekspresi wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal dengan Maximally Discriminative Facial Movement Coding System (MAX). Berdasarkan sistem klasifikasi ini diketahui beberapa ekspresi emosi selama masa bayi, yaitu : kegembiraan tertawa diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5 sampai 8 bulan, dan emosi-emosi yang lebih rumit seperti malu, kebingungan, rasa bersalah, cemburu dan kebanggaan diekspresikan selam anak belajar berjalan. 

C. Bahaya-bahaya selama perkembangan masa Bayi

Masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan masa berbahaya. bahaya itu dapat merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. misalnya, mengis yang berlebihansecara fisik dan psikologis dapat merusak bayi yaitu mengakibatkan gangguan gastrointestinal, muntah-muntah bangun dimalam hari, ketegangan saraf dan suasana rumah. 

Masalah-masalah yang dapat membahayakan secara fisik dan yang perlu menjadi perhatin orang tua dan lingkunagnnya adalah kematian, penyakit, kecelakaan, kurang gizi, maupun kegemukan. 

Sedangkan masalah-masalah yang berhubungan dengan psikologis perkembangan motorik adalah bahaya dalam berbicara dan emosi (kurang kasih sayang, tekanan, serta takut dan marah, kasih sayang yang berlebihan serta emosi yang kuat) dan bahaya sosial serta bahaya bermain, pengertian, moralitas, hubungan keluarga, dan perkembangan kepribadian.

D. Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi

Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, belum dapat makan, baru punya refleks mengisap dan menelan. Sebagaimana terlihat pada aspek-aspek perkembangan yang pertama tampak bahwa peranan lingkungan sangat penting.

Keluarga adalah lingkuangan yang pertama dan utama yang diharapkan dapat :
1. Memberikan rangsangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi.
2. Memerhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat menolong diri sendiri.
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya kemampuan berbicara.
4. Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar dan yang salah.
5. Memberikan pujian atas kemajuan yang meraka capai,.
6. Memberikan kebiasaan bermain yang konstruktif. 


BAB III
PENUTUP

Bayi dilahirkan berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulna masa bayi, ketidakberdayaan itu beranggsur-angsur menurunm dari hari ke hari, dari minggu ke minggu dan dari bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandiriannya sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal.

Maka orang tua hendaknya mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan anak pada setiap fase kehidupan, sehingga dapat menerapkan dan memastikan bahwa anaknya telah dapat menyelesaikan semua tugas perkembangannya sesuai dengan rentang usia pada setiap fase tersebut.

   
DAFTAR PUSTAKA

Desmita,2005. Psikologi Perkembangan, cet 1 . Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 

Hurlock , Elizabeth B.2004. Psikologi Perkembangan cet kelima. Jakarta : Erlangga 

Jahja, Yudrik.2011. Psikologi Perkembangan,.cet 1. Jakarta: Prenada Media.


Post a Comment

 
Top