0 Komentar
Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.

Baca Makalah Lain:



Makalah Perbandinhan Pendidikan (Studi Tentang Potret Sistem Pendidikan Di Iran)

Makalah Perbandinhan Pendidikan (Studi Tentang Potret Sistem Pendidikan Di Iran)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Potret Sistem Pemerintahan Iran

Republik Islam Iran merupakan sebuah negara yang terletak di Timur Tengah belahan utara Bumi, antara 25 derajat dan 40 derajat garis Lintang serta 44 derajat dan 63 derajat Garis Bujur Greenwich. Negara ini meliputi area seluas 1.648.195 km^2 dan merupakan negara terluas ke-16 di dunia. Letak negara yang  strategis membuat Iran memiliki tiga macam keadaan iklim dapat dilihat di berbagai tempat, yakni di Laut Kaspia yang beriklim lembab dan daerah pegunungan yang setengah gersang, serta daerah padang pasir yang kering.

Secara politis Iran mengalami transisi mendasar, baik akibat revolusi maupun perang. Transisi pertama adalah akibat revolusi, yakni perubahan konstelasi politik dari bentuk negara otokrasi menjadi republik. Bentuk negara otokrasi hendak dikembangkan oleh Shahinshah Mohammad Reza Pahlevi Aryamehr. Sejak itu Reza Pahlevi berniat membangkitkan model kerajaan Cyrus II, atau paling tidak hendak menata kembali tradisi dan peninggalan Persipolis. Pada tahun 1963, ia memberlakukan White Revolution, sebuah program untuk memperbaiki kondisi kehidupan penduduk, yang menurutnya telah mengalami banyak ketertinggalan, kebodohan, penyakit, kemiskinan, dan lain-lain.

Dalam rangka menghilangkan kebodohan, Shah Reza Pahlevi memerintahkan berdirinya Badan Pemberantasan Buta Huruf  (Literacy Corps) dan sekolah-sekolah yang mampu menampung semua anak, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam upaya menghilangkan kemiskinan, ia mendirikan Badan Perluasan dan Pengembangan (Extention And Developmen Corps) untuk mengatasi masalah kemiskinan pedesaan. Tim teknis yang terdiri atas para insinyur, ahli pertanian, arsitek, dokter hewan, ahli pipa air dan gas, spesialis irigasi, ahli ekonomi, sosiologi, dan lainnya, dibentuk untuk mengembangkan lebih lanjut program Menteri Pertaian, Perusahaah, dan Ekonomi.

Shah Reza Pahlevi mendirikan Bank Nasional dan Berbagai Sekolah Negeri di seluruh Negeri, untuk kemudian mencanangkan program Wajib Belajar. Universitas Teheran didirikan, para perempuan pun dapat mendaftar kuliah di sana meskipun jilbab sebelumnya telah dilarang. Pabrik dan jalur kereta api antar kota, ribuan mil jalan darat, serta instalasi pelabuhan modern di wilayah Teluk Persia dan Laut Kaspia pun dibangun. Rute perjalanan menjadi aman, jaringan komunikasi dimodernisasi, dinas kepolisian juga dibentuk.

Afiliasinya dengan negara Barat, terutama Amerika Serikat, dalam program White Revolution tersebut dibarengi dengan perubahan mendasar bagi keyakinan mayoritas penduduk Iran yang notabene Muslim Syi’ah. Shah Reza Pahlevi berupaya mengganti peradilan agama yang telah berlaku lama dengan model peradilan Perancis yang sekuler. Pada tahun 1935, kantor-kantor catatan sipil dibuka. Purdah atau cadar khas penutup aurat wanita dihapus secara semena-mena. Kalender Hijriyah yang oleh rakyat Iran telah dipakai jauh sebelumnya, diganti dengan kalender kerajaan yang bersumber dari agama Mitraisme dan Kerajaan Cyrus. Kompetisi para Fuqaha dan mullah dipersempit dalam skala besar, lalu pada tahun 1962, Shah Reza Pahlevi mengumumkan sebuah undang-undang peralihan bagi rakyat Iran yang isinya mengganti Al-Qur’an dengan undang-undang baru sekuler. Tidak pelak lagi, kebijakan tersebut membuka konfrontasi langsung dengan pihak ulama. Menghadapi ini, Shah Reza Pahlevi melakukan penangkapan, sensor, memasukkan ke penjara, pengusiran, bahkan eksekusi. Protes massal terjadi hampir setiap hari.

Tirani kekuasaan otokritas Shah Reza Pahlevi ditumbangkan oleh people power, lalu bentuk pemerintahannya berubah menjadi Republik Islam Iran, Jumhuriyah Islamiyah, dengan slogan la syarqiyah wa la gharbiyah, jumhuriyah Islamiyah (Tidak Timur ataupun Barat, tetapi Republik Islam). Setelah Imam Khomaeni wafat pada tahub 1989, suksesi nasional dilakukan melalui pemilu.
Transisi kedua adalah ketika perang dengan Irak selama hampir satu dekade setelah Revolusi Iran meletus. Akibat dari perang ini adalah kerugian infrastruktur ekonomi dan sosial yang tidak bisa pulih dalam waktu singkat.  Sistem pemerintahan Iran dibentuk atas kepemimpinan pemerintah (wilayat al-amr) dan kepemimpinan agama (imamah). Kepala pemerintahan adalah presiden, sedangkan kepemimpinan agama berasal dari faqih (wilayat al-faqih) yang diakui sebagai pemimpin oleh rakyat.

Sebesar 98,8% penduduk Iran menganut agama Islam, 91% di antaranya berafiliasi dengan Mazhab Syi’ah imamiyah, 0,8% penganut Kristen, 0,2% Yahudi, 0,1% Zaratustra, dan 0,1 % beragama lain. Agama negara Iran adalah Islam Mazhab Jakfari Dua Belas Imam (Ja’fariyah, Itsna Asy’ariyah). Adapun mazhab lain, seperti Hanafi, Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Zaidi dihormati sepenuhnya. 

B. Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara

Jumlah penduduk Iran 90% menganut paham Syiah, sehinggga pendidikan Islam di Republik Islam Iran mengarah kepada Islam Syiah. Paham Syiah berteologikan Muktazilah (Qadariyah) sehingga mereka mempunyai visi yang revolusioner dengan menempatkan imam mereka sebagai pemimpin yang ma’sûm (terjaga dari kesalahan atau dosa).  Identitas bangsa Iran saat ini dapat diuraikan sebagai berikut: hampir 66% rakyat Iran berasal dari bangsa Persia, sedangkan yang 25% dari Turki, 5% dari Kurdi, dan 4% dari Arab. Suku terkenal di Iran adalah Klan Bakhtisri, Cossack, Qajar, Turkaman,Syahsoon, Kurd, Afsyar, Sanjani, Gilak, dan lain-lain. Karakter jasmaninya adalah tinggi-sedang, dengan mata dan alis berwarna hitam. Mata uang Iran adalah rial, yang nilainya sama dengan seratus dinar. Ibu kotanya adalah Teheran. Iran terdiri atas 24 provinsi, 195 kota, dan 498 distrik yang di awasi oleh kepala provinsi, gubernur jendral, dan gubernur distrik. Bahasa resmi bangsa Iran adalah Bahasa Persia. Itulah sebabnya urusan administrasi, dokumentasi, dan komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Persia sementara bahasa Arab yang merupakan bahasa Islam, diajarkan di semua tingkat sekolah pada tiap jurusan. Kalender resmi pemerintah adalah kalender Syamsiah, dengan libur resmi mingguan pada hari jum’at. Meskipun begitu, kalender Qomariyah yang berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad s.a.w. juga populer dipakai di Iran. Bendera Iran berwarna komposisi hijau, putih, merah, dengan lencana khusus yang menggunakan kata Allahu Akbar.

Saat meletus Perang Dunia II, Iran menyatakan negaranya netral. Namun, ketika Jermanmenyerang Rusia dan tentara Sekutu memerlukan tersedianya jalur yang aman bagi tentara Rusia lewat jalur lintas kereta api dari Teluk Persia ke arah Utara, maka mereka menyerang dan menduduki Iran. Akibatnya, pada tahun 1942, Iran menyatakan perang dengan Jerman. Setelah terjadi penarikan mundur tentara pendudukan, lalu pusat pemerintahan dapat dikendalikan lagi. Iran berupaya merehabilitasi kerugian ekonomi dan sosial, tetapi saat itu negara benar-benar tidak memiliki dana. Untuk mengatasi hal itu dibukalah negosiasi dengan pihak Perusahaan Minyak Anglo-Iran (Anglo- Iranian Oil Company) yang disepakati secara bulat. Dicapai kesepakatan, yaitu bahwa konsorsium perusahaan minyak dibentuk untuk mengeksploitasi dan memasarkan minyak Iran. Iran pun menjadi salah satu negara produsen minyak terkemuka di dunia. Pada tahun 1968, produksi minyak tahunan Iran mencapai satu miliar barel per hari, menempatkan Iran di antara tiga negara pengekspor minyak terbesar di dunia. 

Beberapa sumber ekonomi Iran adalah pertanian, peternakan, perikanan, dan kerajinan tangan, permadani, jenis permadani Iran memang terkenal halus dan berkualitas ekspor. 

C. Filsafat pendidikan dan Orientasi Pendidikan

Adapun sistem pendidikannya dapat diuraikan sebagai berikut.

Sekolah persiapan (taman kanak-kanak), dimulai pada usia 5 tahun.
Sekolah dasar, dimulai pada anak usia 7 tahun yang merupakan tahap awal proses pendidikan. 

Pendidikan SD ini ditempuh selama 6 tahun. 

Sekolah lanjutan pertama atau sekolah orientasi. Di sini proses pendidikan berlangsung selama 3 tahun.

Sekolah lanjutan atas atau sekolah Sains Teoritis. 

Pendidikan tinggi, yang ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas dan lulus seleksi. 

Pada tahun 1957, kementerian republik Islam Iran mengumumkan bahwa tujuan pendidikan adalah:

Pengembangan fisik
Pengembangan social
Pengembangan intelektual
Pengembangan moral
Pengembangan estetika

Prioritas mereka adalah terjaminnya usaha membesarkan anak-anak dan generasi muda sehingga menjadi muslim yang konsekuen dan mempnyai komitmen yang tinggi terhadap agama Islam. Upaya pendidikan diarahkan pada penggnaan al-qur’an, tradisi islam, dan konstitusi repblik Islam Iran sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan. Sasaran utama pendidikan adalah pembangunan nasional, yang berdirmskan berdasar dari konstitusi dan laporan dewan tertinggi perubahan dasar pendidikan yang ditunjuk oleh Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran.

Pendidikan harus dikembangkan untuk meningkatakan produktivitas, mewujudkan integrasi social, moral, dan spiritual dengan penekanan utama untuk memperkuat dan mendorong keimanan terhadap Islam. Pendidikan juga harus menekankan pentingnya peningkatan kalitas tenaga kerja dalam semua enis dan level perekonomian, dan dengan demikian pendidikan harus dipandang sebagai investasi untuk masa depan.

Masalah utama yang selama ini dan sampai sekarang dihadapi pendidikan Iran adalah bagaimana merekonsiliasi antara nilai-nilai tradisional dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahan dan teknologi. 


D. Kebijakan di bidang pendidikan agama 

Waktu Shah Reza Pahlevi berkuasa, hampir semua sarana pendidikan terpusat di kota. Penduduk pedesaan sangat tidak beruntung dalam hal ini. Setelah Revolusi Islam, berbagai pusat pemberantasan buta huruf didirikan di seluruh pelosok negara, terutama di pedusunan. Pada tahun 1979, dilakukan gerakan melek huruf hingga menjangkau sekitar tiga juta rakyat dengan lebih dari 167.000 kelas pemberantasan buta huruf.

Mengingat revolusi Iran berdasarkan nilai Islam, maka pada masa pasca revolusi banyak didirikan sekolah agama untuk mendidik siswa agar mampu berasimilasi dengankebudayaan Islam. Banyak pelajar dan mahasiswa masuk ke sekolah dan perguruan tinggi, terutama di pusat kota seperti Teheran, Qom, dan Masyhad. Dibandingkan sebelum Revolusi, Iran Pasca revolusi banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain tampak dalam hal kurikulum, buku pelajaran, kegiatan akademik, dan gerakan melek huruf. 

Revolusi yang terjadi pada 1979 tidak hanya dalam aspek pemerintahan, tetapi juga dalam bidang pendidikan, yaitu islamisasi ilmu pengetahuan. Setelah  revolusi, sekolah-sekolah swasta dinasionalisasi, semua siswa dipisahkan menurut jenis kelamin, buku pelajaran yang mencerminkan ajaran  Islam dicetak.  Banyak perguruan tinggi yang ditutup dan dibuka kembali secara berangsur- angsur mulai 1982-1983 dengan menggunakan kurikulum yang Islami (Islamisasi ilmu pengetahuan).
Pada 1980 dibentuk suatu komite revolusi kebudayaan yang bertugas mengawasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan. Lembaga penyedia buku teks pelajaran yang anggotanya terdiri atas mayoritas ulama berhasil menghasilkan 3000 koleksi buku pelajaran baru yang mencerminkan pandangan Islam. Proses pembelajaran dengan paradigma islamisasi ilmu pengetahuan telah diperkenalkan ke dalam kelas utama enam bulan setelah revolusi di Republik Islam Iran.

Pendidikan Islam di Iran terintegrasi dalam semua mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik melalui nilai-nilai keislaman dalam semua materi pelajaran. Dalam praktiknya di lapangan, pelaksanaannya diawasi oleh Komite Revolusi Kebudayaan yang didirikan pada 1980. Materi pelajaran agama  (religious education) diberikan selama dua jam setiap minggu ditambah materi pelajaran tentang Alquran.

Bagi mereka yang berkeinginan mempelajari secara mendalam tentang ilmu keislaman, dapat melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi pada Fakultas Teologi atau di universitas swasta setelah mereka lulus ujian masuk perguruan tinggi. Terdapat universitas Islam swasta terbesar di Iran, yaitu Islamic Azad University, di mana cabangnya tersebar di semua provinsi di Iran, dengan jumlah mahasiswa mencapai 1,5 juta mahasiswa.

Di samping sistem pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal juga diberikan di masjid atau maktab. Materi pembelajarannya adalah Alquran, logika, bahasa Arab, dan gramatika (nahwu). 

E. Kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal

Berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, pendidikan di Iran masih bersifat sentralistik terdiri dari pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dan menengah di bawah naungan Departemen Pendidikan (ministry of education), sedangkan pendidikan tinggi di bawah naungan dan pengawasan Departemen Ilmu dan Teknologi. 

Undang-undang Dasar Republik Iran memberi penekanan pada kewajiban pendidikan dan pengajaran. Itulah sebabnya pemerintah menyediakan sarana cuma-cuma bagi para pemuda dan anaka-anak sampai tingkat sekolah menengah pertama. Kementrian Pendidikan dan Pengajaran bertugas mengurusi anak-anak agar mendapat pendidikan dasar hingga tamat SMP. 

Jenjang pendidikan di Iran dimulai dari taman kanak-kanak untuk anak yang berkisar umur 5-6 tahun, lama pendidikan satu tahun, di mana tahap ini bersifat opsional (tidak diwajibkan). Pendidikan prasekolah  pada umumnya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga swasta. Tujuan umum pendidikan awal ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak memasuki pendidikan formal. Kegiatan pada pendidikan prasekolah ini antara lain permainan bersama, membaca cerita, bernyanyi, permainan aktivitas, dan pekerjaan tangan yang perlengkapannya sangat sederhana seperti kertas, papan tulis kertas, dan pena.

Pendidikan dasar (Dabestan) untuk anak berumur antara 6 tahun sampai dengan 11 tahun, jangka waktu pendidikan lima tahun, wajib diikuti oleh semua warga negara.

Pendidikan menengah/siklus orientasi (Rahnamayi) untuk anak berkisar antara umur 11 tahun sampai dengan 14 tahun. Lama belajar 3 tahun, wajib diikuti oleh setiap warga Negara.

Untuk tingkat SMA (Dabirestan), lama belajar 3 tahun, tidak diwajibkan bagi setiap warga negara. Pada tingkat ini telah mengarah kepada keretampilan/teknis dimana antara teori dan praktik untuk setiap program diseimbangkan. Untuk teori terdiri atas matematika, fisika, ilmu-ilmu ekspremental, sastra, dan humaniora.
Sebelum masuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas, setiap siswa diharuskan mengikuti persiapan masuk ke perguruan tinggi  (Konkoor)  selama satu tahun. Setelah  lulus persiapan masuk perguruan tinggi, mahasiswa dapat melanjutkan ke program perguruan tinggi dengan tahapan sebagai berikut:
Teknik/vocational school (Fogh-e-Diplom atau Kardani) lama pendidikan dua tahun.
Univesitas/bachelor degree (Karsenase atau licence) lama pendidikan empat tahun.
Master degree (karsenase-ye Arsyad atau Fogh Lisence) lama pendidikan dua tahun.
Program doktor/PhD (Karsenasi-Arshad-napayvasteh atau Doktora) lama pendidikan tiga tahun.

Khusus fakultas kedokteran dan Sastra Parsi, di kampus-kampus di Iran, mahasiswanya tidak perlu membayar biaya apapun. Semua harus digratiskan. Alasannya, jika mahasiswa fakultas kedokteran harus membayar, dikhawatirkan setelah lulus akan mencari kembalian uang yang telah dibayarkan sebelumnnya. Apalagi, sebagian profesinya, uang itu dipungut dari orang sakit atau lagi kesusahan 

Kalender pendidikan di Republik Islam Iran berlangsung selama 10 bulan dari bulan septembar sampai dengan bulan Juni. Hari belajar sabtu sampai dengan kamis. Untuk kurikulum pendidikan di negara Iran dilaksanakan secara terpusat. Tetapi pada tahun 1970 ada usaha ke arah perluasan partisipasi dalam proses penentuan isi dan penyiapan bahan pelajaran. Panitia khusus dibentuk untuk melakukan pengkajian ulang atau review atas rekomendasi yang diajukan panitia lokal dari daerah yang berbeda-beda dan oleh para ahli. Di tingkat pendidikan tinggi, para dosen lah yang menentukan isi mata kuliah. 

F. Dinamika dalam pengembangan Kurikulum

Pendidikan pra sekolah

Pada jenjang pra sekolah murid diajarkan mengenai belajar bahsa, pengantar matematika, dan konsep sains, lebih-lebih pada nilai-nilai agama dan kepercayaan. Selain itu juga meliputi tentang kegiatan ketrampilan seperti kerajinan tangan, menggunting, mancetak, menggambar, bercerita, bermain, dan berolahraga.

Pedidikan dasar

Fokus kurikulum pendidikan dasar adalah pada pengembangan ketrampilan dasar baca dan berhitung, studi lingkungan dalam tema fisik dan fenomena social, dan pembelajaran agama. Semua mata pelajaran dan buku pelajaran untuk sekolah dasar diputuskan dan disiapkan pada level pusat.

Pendidikan menengah 

Pendidikan menengah rendah

Kelompok agama minoritas melakukan pembelajaran khusus mereka dan terdapat daftar bacaan khusus untuk kelompok sunni. Diwajibkan untuk lulus semua mata pelajaran pada jurusan yang berbeda. Pembelajaran digunakan dengan bahasa Persia pada semua level. Untuk daerah bilingual, maka diadakan kursus satu bulan untuk mengajarkan kunci-kunci konsep bahasa sebelum tahun ajaran baru di mulai. Ujian dilakukan pada akhir kelas III yang diadakan oleh level kabupaten dan propinsi. 

Pendidikan menengah atas

Sekolah menengah atas diperuntukkan bagi siswa yang telah lulus sekolah menengah dasar. Mata pelajaran yang ditawarkan dikelompokkan dalam jurusan sebagai berikut:

Jurusan akademik: tujuan jurusan ini adalah mempromosikan pengetahuan umum dan budaya. Tedapat ujian akhir yang dikelola oleh tingkat nasional dan bagi siwa yang lulus mendapat ijazah diploma.

Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan: Jurusan ini terdiri dari tiga bidang: teknik pertanian dan kejuruan. Sekarang terdapat 30 bidang pada pendidikan teknik dan kejuruan (TVE). Siwa yang memenuhi kualifikasi pendidikan TVE dapat juga masuk  pada lembaga yang menawarkan program teknik atau preuniversity dan mendapat sertifikat terampil pertama.

Jurusan kar-danesh (knowledge skill):  Tiap kar-danesh mempunyai silabi yang dikembangkan di bawah secretariat pendidikan menengah proses pendidikan ini mencakup 400 ketrampilan, berbeda dengan jurusan yang lain. Pendidikan ini bersifat berbasis kompetensi. Siswa yang beehasil dianugrahi ijazah terampil tingkat II, dan diploma. 

Pengembangan  pendidik dan tenaga kependidikan

Sistem sekolah berada di bawah yurisdiksi kementerian pendidikan dan pelatihan. Selain sekolah, Kementerian ini juga memiliki tanggung jawab untuk beberapa pelatihan guru dan beberapa lembaga teknis. Departemen Pendidikan mempekerjakan jumlah tertinggi pegawai negeri sipil 42%  dari total dan menerima 21%  dari anggaran nasional. Sebanyak 15.018.903 siswa telah bersekolah di sekolah dengan 87.024 kelas 485.186 di seluruh negeri pada tahun akademik 1990-1991. Dengan rincian sebagai berikut: 509 sekolah untuk anak-anak cacat, 3.586 TK, 59.280 Sekolah Dasar, 15.580 Sekolah Menengah Pertama, 4.515 Sekolah Menengah Atas, 380 Sekolah Teknik, 405 Studi Bisnis dan sekolah-sekolah kejuruan, 64 Sekolah Pertanian, 238 kota dan 182 guru sekolah dasar pedesaan ‘akademi pelatihan, tujuh kejuruan dan profesional latihan guru dan 19 lembaga perguruan tinggi teknologi. Ada juga 2.259 sekolah-sekolah pendidikan orang dewasa. 

Kesejahteraan Guru Rata-rata gaji guru terendah perbulan US$300 Gaji Guru untuk golongan Ia dengan masa kerja 0 tahun Rp.1.040.000,- dan Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp 2.880.800 dan Program sertifikasi Guru untuk guru profesional.

Prestasi yg dicapai Kemajuan dibidang Nuklir, Aerospace dengan meluncurkan roket Misil, penemuan Obat HIV/AIDS - Desain kapal pesawat terbang. Kondisi stabilitas nasional Mendapatkan tekanan dari DuniaInternasional dalam bidang ekonomi dengan lahirnya Resolui DKPBB Nomor 1737 Stabil dan aman. Anggaran Pendidikan Pemerintah menganggarkan hampir 40% APBN untuk pendidikan Pemerintah menganggarkan untuk pendidikan 20% dari Anggaran APBN (belum terealisasi sepenuhnya). 

Pembiayaan pendidikan

Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar riyal (RI), merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang disetujui adalah RI 5.455,6 miliyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana talangan bagi kementrian pendidikan, bebrapa tambahan tambahan dana telah di alokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130 miliyar riyal. Selain itu, untuk meningkatkan anggaran, beberapa kesepakatan telah disetujui selama dua tahun terakhir untuk memberikan sumber dana baru bagi kementrian pendidikan.

Pada tahun 2003, total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan dasar hingga prauniversitas) sejumlah RI 39, 880 miliyar riyal atau 12% dari total anggaran belanja Negara pada tahun 2001. 

Pendidikan di Iran didanai oleh pemerintah. Walaupun terdapat sekolah-sekolah swasta, pemerintah tetap memberikan subsidi atau subsidi guru dan staf, walaupun sumbangan dari orangtua siswa juga ada untuk keperluan pemeliharaan sekolah (maintenance). Biaya untuk uang sekolah pada sekolah swasta tidak terlalu tinggi.

Konsititusi Republik Islam Iran menggariskan kerangka dasar pengembangan pendidikan. Pasal 3 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab menyediakan pendidikan yang gratis sampai pendidikan tingkat menengah bagi semua penduduk Iran. Hal yang sa ma di tegaskan lagi pada Pasal 30, yakni pemerintah Iran berkewajiban memberikan pendidikan yang gratis dan selanjutnya mempasilitasi akses ke pendidikan tinggi. 


BAB III
KESIMPULAN

Republik Islam Iran merupakan sebuah negara yang terletak di Timur Tengah belahan utara Bumi, antara 25 derajat dan 40 derajat garis Lintang serta 44 derajat dan 63 derajat Garis Bujur Greenwich. Negara ini meliputi area seluas 1.648.195 km^2 dan merupakan negara terluas ke-16 di dunia.

Beberapa sumber ekonomi Iran adalah pertanian, peternakan, perikanan, dan kerajinan tangan, permadani, jenis permadani Iran memang terkenal halus dan berkualitas ekspor.

Pendidikan dasar (Dabestan) untuk anak berumur antara 6 tahun sampai dengan 11 tahun, jangka waktu pendidikan lima tahun, wajib diikuti oleh semua warga negara. Pendidikan menengah/siklus orientasi (Rahnamayi) untuk anak berkisar antara umur 11 tahun sampai dengan 14 tahun. Lama belajar 3 tahun, wajib diikuti oleh setiap warga Negara. Untuk tingkat SMA (Dabirestan), lama belajar 3 tahun, tidak diwajibkan bagi setiap warga negara. Jenjang pendidikan di Iran dimulai dari taman kanak-kanak untuk anak yang berkisar umur 5-6 tahun, lama pendidikan satu tahun, 


DAFTAR PUSTAKA

Szyliowics, Joseph S. 2001. Pendidikan dan Modernisasi diDunia Islam. Surabaya: Al-Ikhlas
Syah Nur, Agustiar. 2002. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung
Anonim. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Iktiar Baru Van Hoeve 
Rachman Assegaf, Abd. 2003. Internasionalisasi Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media
Http://Nasrikurnialloh.Blogspot.Com/2011/04/Pembaharuan-Pendidikan-Dan-Perkembangan.Html,
https://siarogan.wordpress.com/2010/04/10/sistem-pendidikan-di-iran/,

Post a Comment

 
Top