Makalah Hadis Tarbawi (Akal, Ilmu, dan Amal)
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang manusia dalam hidup ini adakalanya bodoh dan adakalanya berakal namun tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan akalnya. Manusia membutuhkan ilmu untuk menghilangkan kebodohannya, dan manusia harus mampu menggunakan akalnya secara bijaksana dalam tindakan dan perilaku.
Dengan adanya ilmu maka manusia dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada, dan ilmu bisa meluruskan amal seseorang. Berbuat tidak didasari ilmu tidak ubahnya dengan berjalan bukan dijalan yang benar, tidak mendekatkan pada tujuan melainkan menjauhkan.
Manusia merupakan mahluk sosial yang mana tidak dapat hidup sendirian, maka kita hidup di dunia ini harus saling tolong menolong. Salah satu diantaranya dengan beramal, dengan beramal kita dapat membantu sesama, amal dapat berupa harta benda, tenaga, pikiran, dan lain-lain, sesuai dengan kemampuan kita.
Kaedah Islam menekankan bahwa ilmu senantiasa menyeru kepada amal perbuatan. Jika amal memenuhi seruan ilmu maka umat menjadi baik dan berkembang. Namun jika tidak, maka ilmu akan meninggalkan amal perbuatan, dan dia akan tetap tinggal tanpa memberikan faedah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
a. Pengertian Akal
b. Pengertian Ilmu
c. Pengertian Amal
2. Teori Pendukung
a. Kedudukan Akal
b. Kedudukan Ilmu
c. Kedudukan Amal
3. Materi Hadits
a. Teks Hadits
- عَنْ عَائِشة قَالَتْ:﴿ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ بِأَيِّ شَئٍ يَتَفَاضَلُ النَّاسُ فِى الدُّنْيَا ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ, قَلَتْ فَفِى اْلأَخِرَةِ ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. فَقَالَتْ عَائِشَةُ: اِنَّمَا يُجْزَوْنَ بِأَعْمَالِهِمْ ؟ قَالَ وَهَلْ عَمِلُوْا اِلاَّ بِقَدْرِمَا أَعْطَاهُمْ اللهُ مِنَ الْعَقْلِ فَبِقَدْرِمَا أُعْطُوْا مِنَ الْعَقْلِ كَانَتْ أَعْمَالُهُمْ وَبِقَدْرِمَا عَمِلُوْا يُجْزَوِنَ﴾ ( رَاوَهُ الحَارِث فِى الْمُسْنَدِ : 823)
b. Arti Hadits
Dari ‘Aisyah-ra- ia berkata : saya bertanya kepada Rasulullah, dengan apakah manusia bisa utama di dunia. Rasulullah berkata ; dengan akal. Aisyah bertanya lagi : kalau diakhirat?, Rasulullah menjawab ; dengan akal. Maka Aisyah bertanya lagi : (bukankah) manusia sesungguhnya manusia itu dibalas hanya karena amal-amalnya. Rasulullah menjawab : dan tidaklah manusia-manusia beramal kecuali dengan sekedar yang Allah SWT berikan yaitu akal. Maka dengan sekedar apa yang telah diberikan kepada mereka (akal) itulah amal-amal mereka. Dan atas sekedar apa yang mereka kerjakan , maka mereka mendapat balasan. (HR. Al-Harits).
c. Mufrodat
d. Biografi Perawi
4. Refleksi Hadits Dalam Kehidupan
Allah SWT telah memberikan kenikmatan kepada kita semua, salah satunya dengan akal, dengan akal manusia dapat menjalankan kehidupan. Akal merupakan landasan amal perbuatan manusia, sehingga jika kita melakukan sesuatu hendaknya dipikir apakah berbuatan itu baik atau tidak. Karena setiap perbuatan baik atau buruk itu dipengaruhi oleh akal.
Kita juga harus menggunakan akal kita untuk mencari ilmu, baik itu ilmu pengetahuan untuk urusan dunia maupun urusan akhirat, Mengkaji ilmu itu merupakan pekerjaan yang mulia karenanya maka orang yang keluar dari rumahnya untuk mengkaji dan mencari ilmu dengan di landasi iman kepada Allah, maka semua yang ada di bumi berdoa untuknya.
Maka kita sebagi umat islam baik itu laki-laki maupun perempuan diharuskan mencari ilmu, agar bisa menghadapi segala permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitar.
Dan kita hidup sebagai makhluk sosial hendaknya harus saling tolong menolong, salah satunya dengan beramal, meringankan beban sesama, baik berupa harta benda, tenaga dan pikiran. Jika kita beramal harus berdasarkan akal dan ilmu, karena jika tidak amal kita akan sia-sia.
5. Aspek Tarbawi
1. Manusia hendaknya menggunakan akal dengan baik agar mampu berpikir, sehingga mampu membedakan antara yang bahaya dan yang bermanfaat.
2. Manusia diwajibkan untuk mencari Ilmu untuk menghilangkan kebodohan, serta dengan Ilmu kita dapat mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat.
3. Mencari Ilmu dengan niatan mencari ridla Allah SWT, dengan didasari rasa Keimanan.
4. Seberapapun Ilmu yang kita miliki hendaknya diamalkan agar ilmu yang kita miliki bermanfaat.
BAB III
PENUTUP
Al-Quran menyatakan adanya potensi akal pada seluruh manusia. Hanya saja tingkat akal mereka dan metode pemakaiannya berbeda beda.
Ilmu dapat membedakan nilai manusia di hadapan Allah SWT. Allah telah membedakan antara orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu, karena dengan ilmunya orang akan dapat memikirkan semesta dengan segala ke-Mahakuasaan pencipta-Nya.
Dengan berilmu seseorang dapat beramal, Segala amalan atau berbuatan manusia harus berdasarkan ilmu. maka dari itu Akal, Ilmu dan Amal saling keterkaitan. Akal digunakan untuk mencari ilmu, dan dengan adanya ilmu manusia dapat beramal.
Selengkapnya
Lihat Makalah Lain :
Post a Comment