0 Komentar

Makalah Hadis Tarbawi (Menyebarkan Ilmu Ke Kalangan Internal)



BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan guru sebagai sumber informasi dan siswa sebagai penerimanya. Media komunikasi pembelajaran adalah  segala sesuatu yang dapat digunakan agar komunikasi berjalan secara efektifdan efesien. Artinya media komunikasi diperuntukkan agar penerima pesan agar menagkap secara benar dan utuh segala informasi yang disampaikan sebagai pesan pembelajaran.

Penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Perkembangan ilmu dan teknologi menuntut tiap-tiap   bidang keilmuan adanya ketepatan konsepsi, akseptabilitas konsepsi itu dikalangan yang luas, serta dapat diterapkannya konsepsi tersebut falam memecahkan berbagai masalah yang kita hadapi dalam proses balajar mengajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Media

B.       Perkembangan Media Pembelajaran 

1.        Bahasa sebagai Media Penbelajaran
2.        Media sebagai Alat Bantu Mengajar
3.        Media sebagi Alat Peraga
4.        Audio Visual Aid (AVA) sebagai Media
5.        Media sebagai Penyalur Pesan
6.        Media sebagai Sumber Belajar

C.       Fungsi Media Pembelajaran


D.      Bentuk-bentuk Media  Pembelajaran

1.        Media Grafis  
2.        Media presentasi
4.        Media audio
5.        Media komputer
6.        Multimedia

E.       Hadis

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : { عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُوالْقَعْدَةِ وَذُوالْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ . ثُمَّ قَالَ:اَيُّ شَهْرٍ هَذَا؟ قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ قَالَ:فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا اَنَّهُ سَيُسَمِّيْهِ بِغَيْرِ اِسْمِهِ ,قَالَ:اَلَيْسَ ذَاالْحِجَّةِ؟ قُلْنَا: بَلَى, قَالَ:فَاَيُّ بَلَدٍ هَذَا؟ قُلْنَا : اللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ, قَالَ:فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا اَنَّهُ سَيُسَمَّيْهِ بِغَيْرِ اِسْمِهِ ,قَالَ : اَلَيْسَ الْبَلْدَةَ؟ قُلْنَا :بَلَى, قَالَ : فَاَيُّ يَوْمٍ هَذَا؟ قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ, قَالَ : فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا اَنَّهُ سَيُسَمِّيْهِ بِغَيْرِ اِسْمِهِ ,قاَلَ :اَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْر؟ ِقُلْنَا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ, قَالَ : فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ اَمْوَالَكُمْ, (قَالَ:مُحَمدٌ وَ اَحْسِبُهُ قَالَ) وَاَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَ سَتَلْقَوْنَ ربكُمْ فَيَسْاَلُكَمْ عَنْ اَعْمَالِكُمْ فَلآتَرْجِعُنَ بَعْدِيْ كفارا أو ضُلَالاً يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ. اَلَا لِيُبَلِغَ الشَاهِدُ اْلغَائِبَ,فَلَعَلَ بَعْضُ مَنْ يُبَلِغُهُ يَكُوْنُ اَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ,ثُمَّ قَالَ:اَلآ هَلْ بَلَّغْتُ؟  }   (رواه مسلم فى الصحيح, كتاب القسامة و المحاربين و القصاص و الديات, باب تغليظ تحريم الدماء و الأعراض و الأموال)

Artinya :

“Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau telah bersabda: Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana saat Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu dua belas bulan, dan sekarang ini (saat Nabi bersabda) telah kembali kepada keadaan semula yang Allah tetapkan di kala menciptakan langit dan bumi. Empat bulan diantara bulan-bulan itu adalah bulan haram. Tiga diantaranya berurutan, yaitu Dzulqa’dah, bulan berhenti dari berperang, Dzulhijjah, bulan mengerjakan haji dan bulan Al Muharram, bulan tidak diperkenankan berperang di dalamnya. Dan yang satu lagi berdiri sendiri yaitu Rajab Mudlar. Dikatakan Rajab Mudlar karena merekalah yang sangat menghormati bulan ini. Tak ada seorang arab yang berani merusakkan kehormatanya. Dia terletak antara Jumada dan Sya’ban. Lalu beliau bersabda, “Bulan apakah ini?” Kami menjawab, “Kami tidak tahu, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Lalu beliau diam sehingga kami mengira beliau akan memberinya nama lain. Beliau bersabda, “Bukankah bulan ini adalah bulan Dzulhijjah?” Kami menjawab, “Ya, benar.” Lalu beliau bersabda, “Negeri apakah ini?” Kami menjawab, “Kami tidak tahu, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Lalu beliau diam sehingga kami mengira beliau akan memberinya nama lain. Beliau bersabda, “Bukankah negeri ini adalah negeri Makkah?” Ka­­­mi menjawab, “Ya, benar.” Lalu beliau bersabda, “Hari apakah ini?” Kami menjawab, “Kami tidak tahu, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Lalu beliau diam sehingga kami mengira beliau akan memberinya nama lain. Beliau bersabda, “Bukankah hari  ini adalah hari Nahr (sepuluh Dzulhijjah)?” Kami menjawab, “Ya, benar, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Sungguh, darahmu, hartamu, dan kehormatanmu itu haram atasmu seperti haramnya hari kamu di negeri ini dan pada bulan kamu ini. Di hari-hari dan di bulan-bulan haram tidak boleh dikerjakan sesuatu yang diharamkan. Mereka menyamakan hukum merusak kehormatan hari dan bulan haram di Makkah, dengan hukum merusakan jiwa dan kehormatan manusia. Maka dengan sabda Nabi menegaskan, bahwa mereka diharamkan menumpahkan darah darah dan merusakkan harta orang. Dan hal itu disamakan dengan merusakkan kehormatan hari nahar di negeri Makkah di bulan Dzulhijjah pula. Dan kamu akan menemui Tuhanmu. Lalu Dia akan menanyai kamu tentang segala amal perbuatan kamu . Oleh karena itu, janganlah kamu kembali tersesat sesudahku, yaitu sebagian kamu memenggal leher sebagian lainnya. Hendaklah yang hadir ini menyampaikan berita ini kepada yang tidak hadir karena bisa jadi orang yang disampaikan berita kepadanya lebih memahami dari pada orang yang mendengarkannya.” Kemudian beliau bersabda, “Bukankah aku telah menyampaikan (pesan ini)?”. (HR. Imam Muslim)

F.        Refleksi Hadis

Media masa merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang baik.

Salah satu contoh media masa yang dijadikan sebagai media untuk menyebarkan ilmu adalah dengan berbicara atau berceramah dalam suatu majlis. Seperti  yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.  Ketika menyampaikan ceramah-ceramahnya kepada para sahabat. Karena pada zaman Rasulullah belum ada media masa yang berkembang seperti sekarang ini. Rasul menekankan kepada para sahabat untuk selalu memberitahukan apa yang mereka dengar dari Rasul kepada sahabat-sahabat lain yang tidak dapat mendengarnya langsung ajaran-ajaran yang disampaikan Rasul saw.

Dalam perkembangan sekarang ini, media masa sangat membantu para pendidik dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih mudah ditangkap dan diterima peserta didik. Media publik juga merupakan sarana yang efisien dan bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar.

G.    Aspek Tarbawi    

1.      Kewajiban mencari ilmu bagi setiap manusia
2.      Kewajiban menyampaikan ilmu kepada orang lain dengan media masa agar ilmu tersebut bisa dirima dengan baik.
3.      Tujuan dalam penggunaan media masa bukan hanya komersil semata. Akantetapi dengan tujuan menyebarkan ilmu ke kalangan internal.
4.      Menyebarkan ilmu bukan hanya lewat ceramah, menyebarkan ilmu juga bisa lewat media masa. Sehingga ilmu yang disampaikan dapat diterima dengan mudah.
5.      Media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

BAB III
PENUTUP

          
Bahwa proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu pendidikan, agar dapat memepengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.

Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu metode pengajara dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Bahwa kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mangajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Selengkapnya






Lihat Makalah Lain :




Post a Comment

 
Top