0 Komentar

Makalah Akhlak (Madzhab-Madzhab Etika)

Makalah Akhlak (Madzhab-Madzhab Etika)

Download Power Point


BAB II
PEMBAHASAN

A.     HEDONISME

1.      Pengertian Hedonisme

Kata hedonisme bersal dari kata hedonismos (Yunani), yang berasal dari kata hedone, yang berarti kenikmatan dan kesenangan, yang muncul istilah “hedonisme”.

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan hidup. Bagi penganut paham ini bersenang-senang, berpesta-pora,dan plesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa inign menikmati hidup senikmat-nikmatnya. Didalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,”Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati”.

Disini salah seorang tokoh hedonisme adalah Aristippos (433-355 SM), seorang filsuf Yunani. Aristippos mengatakan bahwa hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Selanjutnya, Epikuros (341-270 SM) menyatakan bahwa keinginan manusia untuk mencari kesenangan adalah hal yang wajar.akan tetapi, walaupun Aristippos menjunjung tinggi kesenangan, dia sendiri membatasi kesenangan itu dengan pengendalian diri. Demikian juga halnya dengan Epikuros. Epikoros menganjurkan untuk mendapatkan kesenangan itu dengan kesederhanaan, kebijaksanaan. Dan ketentraman.

 2.      Kelemahan Hedonisme

         Kelemahan dari madzab hedonisme diantaranya yaitu:
a.      Bahwa setiap tingkah laku manusia adalah untuk mencari kesenangan pribadinya.
b.   Hedonisme dalam memandang bahwa sesuatu yang baik adalah sesuatu yang kita senangi. 

Namun, baik-buruk, terpuji-tercela tergantung pada selera atau perasaan individu.

c.   Penganut paham ini akan selalu membanggakan kenikmatan/kebahagian dunia yang dimilikinya.
d.  Paham ini seba individual dan tidak menyentuh tatanan sosial dalam pembahasanya, hedonisme akan mndorong manusia untuk memenuhi kesenangan yang bersifat individual, dia akan lebih memperioritaskan kesenangan dirinya dibandingan kesenangan yang lain.
e.  Tidak ada arti utama dan rendah, baik atau buruk kecuali bila diperhatikan hubungan diantara manusia satu dengan lainnya, atau dengan kata lain bila perseorangan itu sbagai anggota masyarakat.

 B.     DESISIONISME

1.      Pengertian Desisionisme

Sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, dewasa ini dalam berbagai teknik untuk membuat keputusan. Dalam membuat keputusan, orang dapat berpegang pada norma tertentu, misalnya norma etis atau norma keagamaan. Orang dalam membuat keputusan hanya berpegang pada pilihan bebas pribadi saja mengikuti ajaran etis yang dikenal dengan nama desisionisme. Menurut istilah, desisionisme berasal dari kata Latin decisio atau kata Inggris decision, yang berarti ‘keputusan’. Desisionisme adalah pandangan etis yang berpendapat bahwa keputusan etis hanyalah masalah pemilihan bebas, dan tidak memerlukan norma atau kriteria apapun.

Desisionisme tak mengenal kata “jangan” dalam hal apapun. Karena tidak mengacu kepada norma etis atau agama tertentu, orang yang membuat keputusan berdasarkan ajaran desisionisme tidak mengenal istilah “salah” atau “dosa”. Yang ada dan dimengerti adalah “cocok”, ”tepat”, atau “sesuai”. berdasarkan pilihan bebas , keputusan itu bersifat subyektif.

1.      Keunggulan  Desisionisme
2.      Kelemahan Desisionisme

C.     INDIVIDUALISME

1.      Pengertian Individualisme

Dari berbagai ajaran dan doktrin yang menekankan perorangan atau pribadi. Ajaran atau doktrin itu disebut individualisme. Nama itu sesuai dengar arti kata asalnya. Individualisme berasal dari kata Latin individuus, yang dalam kata sifatnya menjadi individualis. Kata indiduus dan individualis berarti ‘perorangan’,’pribadi’,dan’bersifat perorangan,pribadi’.

Menurut individualisme perorangan memiliki kedudukan utama dan kepentingannya merupakan urusan yang tertinggi. Setiap orang itu berharga. Setiap orang merupakan pribadi yang otonom,berdiri sendiri. Setiap orang berhak menjadi diri sendiri. Untuk itu setiap orang berhak mempergunakan kebebasan dan inisiatifnya. Untuk mencapai kepenuhan diri, setiap orang perlu dijaga dan dilindungi kepentingannya.

Diterapkan dalam etika, individualisme berpendirian bahwa dasar kehidupan etis adalah pribadi perorangan. Normanya adalah kepentingan pribadi perorangan. Tujuannya adalah menjaga dan mengembangkan pribadi perorangan dan kepentingannya. Cara yang ditempuh adalah memberi kebebasan sebesar-besarnya kepada setiap orang dan menyediakan ruang yang seluas-luasnya untuk inisiatifnya dalam perkara pribadi, sosial, ekonomi, politik, agama.

 2.      Kelemahan Individualisme

 D.     MORALISME

1.      Pengertian Moralisme

Moral berasal dari bahasa Latin mores, yang berarti ‘akhlak', ’tabiat’, ‘kelakuan’, ‘cara hidup’, ‘adat istiadat’ (yang baik). Dari kata itu terbentuk kata “moralis”, yang artinya ‘berkaitan dengan akhlak, tabiat, kelakuan’. Dari sini tirun kata “moral”.

Kata ini dipergunakan untuk menyebut baik-buruknya manusia sebagai manusia dalam hal sikap perilaku, tindak tanduk, dan perbuatannya. Dipandang dari segi moral, dapat terjadi bahwa seseorang dari segi tertentu baik, tetapi dari segi moral buruk. Misalnya, si A sebagai tukang kayu bagus, hasil kerjanya mengikuti mode, artisik, kuat, dan tahan lama. Akan tetapi, sebagai manusia dari segi moral tidak sebab dia suka tidak juur dengan keuangan. Jika diminta membeli material, dia selalu menambahkan harga. Sebaliknya, B dari segi manusia secara moral baik, jujur, setia, adil, penuh cinta kasih. Akan tetapi, sebagai pekerja ia tidak baik karena lambat, untuk menyelesaikan tugasnya, ia memakan waktu lebih lama yang diperlukan dan hasilnya selalu saja ada kekurangannya.

Dari kata “moral” yang menjadi kata untuk menilai manusia sebagai manusia itu, kita mendapat kata benda “moralitas”, yang berarti mutu baik-buruknya manusia sebagai manusia. Untuk mengukur mutu manusia sebagai manusia itu dipergunakan norma atau patokan moral. Tolak ukur untuk menetapkan baik-buruknya sikap, tindak tanduk, dan perbuatan manusia. Setelah membedakan tiga istilah: etiket, etika, dan moral itu, kita berbicara tentang aliran atau sikap moral yang disebut moralisme.

Moralisme berasal dari kata “moral” dan imbuhan “isme”. Moralitas merupakan bagian penting dalam hidup manusia. Dengan moralitas, mutu manusia sebagai manusia dipertaruhkan. Moralitas rendah membuat mutu manusia rendah. Moralitas tinggi menjadikan mutu manusia tinggi. Pengembangan dan pendidikan moralitas dapat membawa dampak bagi peningkatan mutu kehidupan manusia. Akan tetapi, moralitas bukan merupakan keseluruhan kehidupan manusia. Para penganut aliran ini memandang dan memikirkan hidup dan perbuatan hanya dari segi moralitas.

2.      Kelemahan Moralitas      

BAB III
PENUTUP

Hedonisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa yang baik adalah yang dapat memuaskan keinginan manusia dan yang meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan itu, yang dimana merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

 Desisionisme adalah pandangan etis yang berpendapat bahwa keputusan etis hanyalah masalah pemiligan bebas, dan tidak memerlukan norm atau kriteria apapun.

Individualisme adalah suatu sikap yang berpendirian bahwa dasar kehidupan etis adalah pribadi perorangan tersebut. yang memprioritaskan kehidupan pribadi daripada kehidupan bersama.

Moralisme adalah penerapan salah satu kaidah moral dalam hal yang memiliki unsur atau segi tersendiri dan tidak begitu saja dapat dinilai, melalui berdasarkan kaidah moral tersebut.


Selengkapnya:

Download Makalah Akhlak (Madzhab-Madzhab Etika)



Lihat Makalah Lain :



Makalah Hadis Tarbawi (Etika Mengajar)


Makalah Metode Penelitian (Hakikat Metode Penelitian)


Makalah Tafsir Tarbawi (Jati Diri Manusia : Perkembangan Hidup Manusia)

Post a Comment

 
Top