BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam menjalani kehidupannya di muka bumi, manusia mempunyai tugas pokok yang harus dilakukan yaitu ibadah. Namun banyak dari kita yang tidak mengetahui secara mendalam apa sebenarnya yang dimaksud dengan ibadah. Yang tergambar mengenai ibadah hanyalah berhenti pada sholat, puasa, zakat, ataupun ibadah pokok lainnya saja. Padahal lebih luas daripada itu, ibadah juga menyangkut hal-hal sepele yang kita lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai Tugas Pokok Manusia yaitu ibadah.
B. Judul Makalah
Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56
C. Nash dan Terjemahan
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنَ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku”(QS. Adz-Dzariyat: 56)
D. Arti Penting Pengkajian Materi
Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56 ini penting untuk dikaji karena menjelaskan mengenai tugas pokok manusia di muka bumi. Yaitu tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Pembahasan ibadahini sangatlahpenting dan akan berpengaruh padaproses manusia menjalani kehidupannya di dunia yang akan berimbas pada akhiratnya kelak.
Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)
Link Download Power Point
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Kata ibadah menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Arab yaitu tha’at yang artinya taat. Taat yaitu patuh, tunduk dengan setunduk-tunduknya, artinya mengikuti semua perintah dan menjauhi seluruh larangan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Karena makna asli ibadah itu menghamba, dapat pula diartikan sebagai bentuk perbuatan yang menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Bentuk-bentuk ibadah yang dapat kita lakukan yaitu ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah seperti membaca basmalah, tasbih, mengucap salam, berdakwah, dll. Kemudian ada dalam bentuk perbuatan seperti sholat, zakat, menolong orang, menyelenggarakan urusan jenazah, dll. Selanjutnya ada dalam bentuk menahan diri dari mengerjakan sesuatu seperti puasa, menahan amarah. Kita juga dapat melakukan hal seperti membebaskan orang yang berhutang, memaafkan kesalahan orang lain, memerdekadan budak untuk kaffarat, dan masih banyak lainnya. Hal-hal tersebut ketika kita melakukannya dengan niat lillah karena Allah, maka akan dihitung sebagai ibadah dan akan mendapat pahala yang tak terduga dari Allah SWT.
B. Tafsir surat Adz-Dzariyat ayat 56
1. Tafsir Al-Azhar
Allah menciptakan jin dan manusia tidak ada guna yang lain, melainkan untuk mengabdikan diri kepada Allah. Jika seorang telah mengakui beriman kepada Tuhan, tidaklah dia akan mau jika hidupnya di dunia ini kosong saja. Dia tidak boleh menganggur. Selama nyawa dikandung badan, manusia harus ingat bahwa waktunya tidak boleh kosong dari pengabdian. Seluruh hidup hendaklah dijadikan ibadah.
2. Tafsir Al-Misbah
Ayat di atas menyatakan: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk satu manfaat yang kembali kepada diri-Ku. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan atau kesudahan aktivitas mereka adalah beribadah kepada-Ku.
Ayat di atas menggunakan bentuk persona pertama (Aku). Ini bukan saja bertujuan menekankan pesan yang dikandungnya tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa perbuatan-perbuatan Allah melibatkan malaikat atau sebab-sebab lainnya. Penciptaan, pengutusan Rasul, turunnya siksa melibatkan malaikat, sedang di sini karena penekanannya adalah beribadah kepadaNya semata-mata, redaksi yang digunakan berbentuk tunggal dan tertuju kepadaNya semata-mata tanpa memberi kesan adanya keterlibatan selain Allah SWT.
3. Tafsir Al-Maraghi
Penafsiran dari ayat ini mengenai penciptaan jin dan manusia hanya untuk beribadah, seperti ditunjukkan oleh apa yang dinyatakan dalam hadits qudsi: “Aku adalah simpanan yang tersembunyi. Lalu aku menghendaki supaya dikenal. Maka Akupun menciptakan makhluk. Maka oleh karena Akulah mereka mengenal Aku.”
C. Aplikasi dalam Kehidupan
Allah menciptakan manusia dengan tugas pokoknya yang tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Dari itu, hendaknya manusia memahami secara mendalam apa makna dari ibadah dan bagaimana cara kita beribadah yang sebenar-benarnya. Karena ibadah merupakan wujud penghambaan dan wujud terimakasih kita kepada Allah SWT. Bagaimanapun kita tidak memiliki kuasa apapun bahkan atas diri kita sendiri, semua yang ada merupakan atas kehendak Allah SWT. Maka sudah sepatutnya kita mengakui kelemahan dan ketidaberdayaan kita kepada Allah semata.
D. Aspek Tarbawi
1. Allah SWT menciptakan manusia dengan tugas pokok yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
2. Ibadah adalah wujud penghambaan kepada Allah SWT.
3. Ketika manusia tidak melakukan tugasnya dalam beribadah, maka hidupnya di dunia ini tidaklah memiliki arti.
4. Manusia tidak memiliki kuasa apapun bahkan atas dirinya sendiri.
5. Ibadah termasuk bentuk terimakasih manusia atas semua yang Allah beri.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Surat Adz-Dzariyah ayat 56 menerangkan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepadaNya. Ibadah merupakan bentuk penghambaan, mengEsakan, menyembah, bahkan bentuk terimakasih manusia kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang telah Allah berikan. Karena manusia tidak memiliki kuasa apapun di kehidupan dunia yang sementara ini. Bahkan kuasa atas dirinya sendiri.
Ibadah terdiri dari ibadah murni (mahdhah) dan ibadah tidak murni (ghairu mahdhah). Ibadah mahdhah adalah ibadah yang ditentukan oleh Allah bentuk, kadar, atau waktunya seperti sholat, zakat, puasa dan haji. Ibadah ghairu mahdhah adalah segala aktivitas lahir dan batin manusia yang dimaksudkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Artinya bahwa ibadah tidak hanya berhenti pada hal-hal pokok saja seperti sholat dan puasa. Namun segala perbuatan yang kita lakukan dapat bernilai ibadah ketika sesuai dengan petunjuk-Nya dan kita tujukan hanya kepada-Nya.
Selengkapanya
Download Makalah Tafsir Tarbawi (Tugas Pokok Manusia - Surat Adz Dzariyat Ayat 56)
Lihat Makalah Lain :
Post a Comment