BAB II
PEMBAHASAN
Suatu ukuran
baik dan buruk sifatnya individual yakni akan terpulang kepada orang yang
menilainya, karena baik dan buruk itu terikat pada ruang dan waktu, sehingga ia
tidak berlaku secara universal. Dalam hal ini pula terdapat pertanyaan “dengan
apakah suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk”? pertanyaan ini dapat
dijawab dengan melihat pada beberapa aliran – aliran dari berbagai sudut
pandang.
Suatu ukuran
baik dan buruk sifatnya individual yakni akan terpulang kepada orang yang
menilainya, karena baik dan buruk itu terikat pada ruang dan waktu, sehingga ia
tidak berlaku secara universal. Dalam hal ini pula terdapat pertanyaan “dengan
apakah suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk”? pertanyaan ini dapat
dijawab dengan melihat pada beberapa aliran – aliran dari berbagai sudut pandang.
1.
MODERNISASI
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang
bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju
kepada suatu masyarakat yang modern.
Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai
berikut.
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar)
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut. a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang menganggap asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropah Barat.
Pada abad ke-19 pertengahan, aliran Materialisme tumbuh subur di Barat. Faktir yang menyebabkannya adalah bahwa orang merasa dengan faham Materialisme mempunyai harapan-harapan yang besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam. Selain itu, faham Materialisme ini praktis tidak memerlukan dalildalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataankenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.
2. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam. padahal pada hakekatnya hukum alam ini adalah perbuatan rohani juga.
3. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda itu sendiri. padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar alam itu sendiri yaitu Tuhan.
4. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian rohani yang paling mendasar sekalipun.
2. Anaximandros ( 610 -545 SM)
3. Thales ( 625 -545 SM)
4. Demokritos (kl.460 -545 SM)
5. Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
6. Lamettrie (1709 -1715)
7. Feuerbach (1804 -1877)
8. H. Spencer (1820 -1903)
9. Karl Marx (1818 -1883)
Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. Yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu.
1.Plato (477 -347 Sb.M)
2.B. Spinoza (1632 -1677)
3.Liebniz (1685 -1753)
4.Berkeley (1685 -1753)
5.Immanuel Kant (1724 -1881)
6.J. Fichte (1762 -1814)
7.F. Schelling (1755 -1854)
8.G. Hegel (1770 -1831)
Yang menjadi ukuran baik-buruknya perbuatan manusia adalah didasarkan kepada ajaran Tuhan. Segala perbuatan yang diperintah Tuhan itu perbuatan yang baik dan segala perbuatan yang dilarang oleh Tuhan itu perbuatan buruk.
Yang menjadi pembeda antara akhlak dengan etika adalah akhlak merupakan sebuah wahyu dari Allah dan bersifat mutlaq tidak dapat di rubah-rubah. Sedangkan etika merupakan sebuah dasar pikiran manusia yang bersifat relatif sehingga bisa berubah-ubah, tapi jika jika etika tersebut merupakan hasil dari izma-izma para ulama bisa bersifat mutlaq.
Oleh karena itu kita harus bisa menjadi seseorang yang bisa mengikuti Al-Quran dan Al- Hadist dan mentauladani nabi Muhamad SAW. Supaya kita tidak menjadi orang-orang yang salah lagkah.
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar)
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut. a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang menganggap asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropah Barat.
Pada abad ke-19 pertengahan, aliran Materialisme tumbuh subur di Barat. Faktir yang menyebabkannya adalah bahwa orang merasa dengan faham Materialisme mempunyai harapan-harapan yang besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam. Selain itu, faham Materialisme ini praktis tidak memerlukan dalildalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataankenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.
2. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam. padahal pada hakekatnya hukum alam ini adalah perbuatan rohani juga.
3. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda itu sendiri. padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar alam itu sendiri yaitu Tuhan.
4. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian rohani yang paling mendasar sekalipun.
- Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (ma’dah).
- Tidak meyakini adanya alam ghaib.
- Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
- Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hokum.
- Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.
2. Anaximandros ( 610 -545 SM)
3. Thales ( 625 -545 SM)
4. Demokritos (kl.460 -545 SM)
5. Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
6. Lamettrie (1709 -1715)
7. Feuerbach (1804 -1877)
8. H. Spencer (1820 -1903)
9. Karl Marx (1818 -1883)
Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. Yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu.
1.Plato (477 -347 Sb.M)
2.B. Spinoza (1632 -1677)
3.Liebniz (1685 -1753)
4.Berkeley (1685 -1753)
5.Immanuel Kant (1724 -1881)
6.J. Fichte (1762 -1814)
7.F. Schelling (1755 -1854)
8.G. Hegel (1770 -1831)
Yang menjadi ukuran baik-buruknya perbuatan manusia adalah didasarkan kepada ajaran Tuhan. Segala perbuatan yang diperintah Tuhan itu perbuatan yang baik dan segala perbuatan yang dilarang oleh Tuhan itu perbuatan buruk.
Yang menjadi pembeda antara akhlak dengan etika adalah akhlak merupakan sebuah wahyu dari Allah dan bersifat mutlaq tidak dapat di rubah-rubah. Sedangkan etika merupakan sebuah dasar pikiran manusia yang bersifat relatif sehingga bisa berubah-ubah, tapi jika jika etika tersebut merupakan hasil dari izma-izma para ulama bisa bersifat mutlaq.
Oleh karena itu kita harus bisa menjadi seseorang yang bisa mengikuti Al-Quran dan Al- Hadist dan mentauladani nabi Muhamad SAW. Supaya kita tidak menjadi orang-orang yang salah lagkah.
2.
KONSUMENISME
Makna Konsumerisme yang sebenarnya adalah lebih kepada
perlindungan terhadap kelayakan dan kepuasan dari konsumen itu sendiri
Konsumerisme memiliki arti lain yaitu paham atau ideologi yang
menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau
pemakaian barang-barang hasil produksi secara
berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut
menjadikan manusia menjadi
pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau
susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit
jiwa yang tanpa
sadar menjangkit manusia dalam
3.
MATERIALISME
Materialisme adalah aliran yang
memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adala
materi belaka. Tokoh aliran ini adalah Liudwig Feuerbach (1804-1872 M).
Menurutnya hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk alam.
Kaum Materialisme mengingkari adanya
The Ultimate Nature of Reality (realitas tertinggi tertinggi atau yang mutlak).
Mereka menganggap bahwa doktrin alam semeta yang digambarkan oleh sains
merupakan materialisme sederhana. Dan mereka berpendapat bahwa filosof tidak
dapat menambah atau memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang
diberikan oleh para ilmuan pada masa hidupnya.
A. ALIRAN-ALIRAN
DALAM MATERIALISME
Aliran-aliran dalam materialisme
maksudnya disini adalah bahwa kaum materialisme tidak seluruhnya Dari dulu
sampai sekarang dalam satu konsep pendapat yang tetap. Adapun aliran-aliran dalam
materialisme adalah:
a. Materialisme lama
Aliran ini adalah aliran materialisme
yang lenih dulu munul. Aliran ini berpendapat bahwa alam adalah unsure yang
terbentuk dari atom materi yang berada sendiri dan bergerak. Aliran ini juga
menggunakan energisme, yakni mengembalikan segala bentuk sesuatu pada energi.
Mereka juga berpendapat bahwa manusia sama halnya seperti kayu dan batu.
b. Materialisme modern
Aliran ini adalah aliran yang lebih
modern, yang beberapa hal tidak sesuai dengan pendapat para pendahulunya.
Aliran ini berpendapat bahwa alam (universal) merupakan kesatuan material yang
tak terbatas. Alam, termasuk didalamnya segala materi dan energi selalu ada dan
akan tetap ada . dan alam (world) adalah realitas yang keras, dapat disentuh,
material, objektif, yang dapat diketahui manusia. Materialisme juga mengatakan
bahwa jiwa (self) ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakn salah satu
gejala dari materi yang ada.
c. Materialisme
dialektis/histories
Materialisme aliran ini adalah aliran
atau ajaran dari Karl Marx (1818-1883), sehingga aliran ini juga sering disebut
dengan aliran Marxisme. Adapun pokok-pokok ajaran aliran ini adalah:
1. Teori materialisme histories.
2. Teori nilai dan teori lebih.
3. Perjuangan kelas (class struggle).
Adapun disebut dengan materialisme
Dialektis adalah falsafah Karl Marx bahwa keadaan peristiwa kehidupan akan
berubah, seperti layaknya benih pohon yang akan berusaha berubah wujudnya
menjadi pohon. Sedangkan yang disebut dengan materialisme Historis adalah
menurut teorinya arah yang ditempuh oleh sejarah sama sekali ditentukan oleh
perkembangan sarana-sarana produksi yang materil. Marx berkeyakinan bahwa arah
sejarah manusia akan menuju pada satu arah yakni komunisme. Dengan kata lain segala kepemilikan pribadi akan diganti
dengan kepemilikan bersama. Dalam hal ini,
Marx mengemukakan teori Tese, Antitese, dan Sintese.
B. DASAR PEMIKIRAN MATERIALISME
a. Bersifat
empirisme, yakni memahami sesuatu atas dasar akal dan indera saja.
b. Bersifat naturalisme, yakni semua adalah
alamiah.
c. Alam merupakan semesta yang bersifat abadi
dan sebagai keseluruhan tidak terarah
secara
lurus kepada satu tujuan tertentu.
d. Jiwa
merupakan gejala dari materi.
e. Semua
peruahan yang terjadi bersifat kepastian semata.
f. Subtansi-subtansi
materi merupakan penyusun utama sebuah materi, dalam hal ini adalah atom
C. PERKEMBANGAN
MATERIALISME
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat
dari kaum agama dimana-mana. Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme ini
pada abad ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah diyakini
mengatur budi masyarakat. Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan
ulama-ulama barat yang menentang Materialisme. Adapun kritik yang dilontarkan
adalah sebagai berikut :
1. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan
sendirinya dari khaos (kacau balau). Padahal kata Hegel. kacau balau yang
mengatur bukan lagi kacau balau namanya.
D. CIRI-CIRI PAHAM MATERIALISME
Setidaknya
ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini:
E. TOKOH-TOKONYA
4.
IDEALISME
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa
hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa (mind) dan
roh (spirit). Istilah ini diambil dari kata ”idea” yaitu sesuatu yang hadir
dalam jiwa. Pandangan ini telah dimilki oleh Plato dan para filsafat modern
yang dipelopori oleh J.G. Fihte, Sckelling dan Hegel.
Idealisme mempunyai argument epistemologi tersendiri.
Oleh karena itu, tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi bergantung
kepada spirit, tidak disebut idealis karena mereka tidak menggunakan argument
yang mengatakan bhwa obyek-obyek fisik pada akhirnya adalah ciptaan Tuhan.
Argument orang-orang idealis mengatakan bahwa obyek-obyek fisik tidak dapat
dipahami terlepas dari spirit.
Idealisme secara umum selalu berhubungan dengan
rasionalisme. Ini adalah mazhab epistemologi yang mengajarkan bahwa apriori
atau deduktif dapat diperoleh manusia dengan akalnya.
Plato sering disebut sebagai seorang idealis sekalipun
ideanya tidak khusus (spesifik) mental, tetapi lebih merupakan objek yang
universal(mirip dngan defenisi Aristoteles, pengertian umum pada Socrates).
Akan tetapi, ia spendapat dengan idealisme (yang tampak) itu berwatak (khas)
spiritual. Ini terlihat jelas pada legenda manusia guanya yang terkenal itu.
A.
Perkembangan Idealisme
Aristoteles
memberikan sifat kerohanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide
sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang berada dalam benda-benda dan
menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya dapat dikatakan sepanjang
masa tidak pernah faham idealisme hilang sarna sekali. Di masa abad pertengahan
malahan satu-satunya pendapat yang disepakati oleh semua ahli pikir adalah
dasar idealisme ini.
Pada
jaman Aufklarung ulama-ulama filsafat yang mengakui aliran serba dua seperti
Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok yang bersifat kerohanian dan
kebendaan maupun keduanya mengakui bahwa unsur kerohanian lebih penting
daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus dapat digolongkan
kepada penganut Idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka
tidak memiliki dalil-dalil filsafat yang mendalam. Puncak jaman Idealiasme pada
masa abad ke-18 dan 19 ketika periode Idealisme. Jerman sedang besar sekali
pengaruhnya di Eropa.
B.
Tokoh-tokohnya
5.
Aliran Hendonisme
Paham ini
berpendapat bahwa ukuran baik buruk adalah perasaan bahagia atau senang.
Kebahagian adalah kelezatan dan sepi dari kepedihan. Bahagia itu merupakan
tujuan akhir dari hidup manusia , maka perbuatan yang mengandung kepedihan
adalah perbuatan yang buruk.
Aliran
Hedorisme berpendapat bahwa norma baik dan buruk adalah kebahagiaan, karenanya
suatu perbuatan apabila dapat mendatangkan kebahagiaan maka perbuatan itu baik
dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila mendatangkan penderitaan.
Klasifikasi
kelezatan adalah sbb:
·
Lezat yang timbul dari perasaan yang patut dan urgen sekali.
·
Lezat yang timbul dari perasaan yang patut tapi belum urgen benar
·
Lezat yang timbul dari perasaan yang tidak patut dan urgen benar.
Kelezatan
ialah ketentraman jiwa, yang ber arti keseimbangan badan. Hedonism ada yang
berpola spiritualisme, materialisme, sensualisme, individual dan social.
Aliran
hendorisme mengajarkan agar manusia mencari kelezatan karena pada dasarnya
tiap-tiap perbuatan ini tidak sunyi dari kelezatan, tetapi aliran ini justru
menyatakan kehendak manusia mencari sebesar-besarnya kelezatan.
Aliran
hendorisme ini di bagi menjadi 2 bagian
a.
Kebahagiaan diri ( Eguistik Hedonism )
Paham ini
berpendapat agar manusia mencari sebanyak-banyaknya kebahagiaan untuk dirinya.
Serta memilih apa yang mendatangkan kebahagiaan bagi diri sendiri.
b.
Kebahagiaan bersama ( Universalistik Hedonism )
Paha mini
berpebdapat bahwa agar manusia mencari kebahagiaan untuk sesame manusia, bahkan
segala makhluq berperasaan. Dan kebahagiaan ini di ukur dari kebahagiaan
bersama.
6.
Aliran
Spiritualisme
Spiritualisme
adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa
jiwa-jiwa yang sudah meninggal tetap bisa mengadakan hubungan jasad.
Hubungan
ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup. Tokoh aliran
ini adalah Plato ( 430-348 SM ) dan
lebih lebih ( 1646-1718 M )
7.
Aliran
Ateisme
Aliran
ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan
Tuhan dan Dewa-Dewi ataupun penolakan terhadap aliran teisme.
Dalam
pengertian Luas, ateisme adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan Tuhan.
Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ( atheos ), yang secara peyoratif
digunakan un tuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan
agama yang sudah mapan dilingkungannya.
Orang
yang pertama kali menyatakan / mengaku sebagai ateisme muncul pada abad ke-18,
Dia adalah seorang penulis asal Perancis Baron
d’Holbach.. Sedangkan pada zaman sekarang sekitar 2,3% populasi orang
didunia mengaku sebagai ateisme.
Menurut
pemikirannya aliran ateisme di bagi menjadi 2:
1.
Ateisme Praktis
Dalam
aaaaaateis praktis (prgmatis) individu hidup tanpa Tuhan. Menurut pandangan ini
keberadaan Tuhan tidaklah disangkal, namun dapat dianggap sebagai tidak
penting, Tuhan tidaklah memberikan kita tujuan hidup / mempengaruhi kehidupan
sehari-hari.
2.
Ateisme Teoretis
Secara
eksplisit memberikan argument menentang keberadaan Tuhan dan secara aktif
merespon terhadap ….
8.
Aliran
Teologisme
Aliran
ini menyatakan bahwa baik dan buruknya perbuatan sekarang tergantung dari
ketaantan terhadap ajaran Tuhan lewat kitab sucinya. Hanya saja aliran ini
tidak menyebutkan dengan jelas Tuhan dan Kitab sucinya.
Teologi
meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Teologi memampukan
seseorang untuk lebih memahami tradisi keagamaanya sendiri ataupun tradisi
keagamaan yang lain.
Referensi
2. N. Drijarkara. 1966. Pertjikan
Filsafat. Jakarta: PT. Pembangunan Djakarta. Hal. 57-59.
3. DR.
H. De Vos. Pengantar Etika. PT. Tiara
Wacana, Yogyakarta,1987
4. http://syidik-corp.blogspot.com/2012/08/aliran-etika-dan-akhlak.html
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Aliran dalam akhlak ternyata
sangat beragam diantaranya yaitu Aliran Modernisasi, Aliran Konsumerisme,
Aliran Idealisme, Aliran Materialisme, Aliran Theologis, Aliran Spiritualisme,
dan masih banyak lagi aliran-aliran yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Syadali, Ahmad, MA, Drs.Mudzakir, 1997, Filsafat Umum,
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Lorens, Bagus, Tanpa tahun, Kamus Filsafat, Ed, I Jakarta:
Gramedia.
Tafsir,Ahmad, Dr., 2003, Filsafat Umum (Akal dan Hati
Sejak Thales sampai James), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Bertrand, Russell, 1946, Sejarah Filsafat Barat LTD,
London.
Basori, Chairil, Drs.A, 1986, Filsafat, Semarang:
IAN Walisongo.
Ibid
nguage:|
� < p �We
�e 'mso-list:Ignore'>-
Dialektika menurun
- Dilektika menarik
==================http://cahayaibnuadam.blogspot.com/2012/02/filsafat-umum-idealisme-materialisme.html
Post a Comment