Untuk anda
yang ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx)
Silahkan
klik link dibawah ini!
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Potret Sistem Pemerintahan
Singapura
menjadi negara merdeka pada tanggal 9 agustus 1965 setelah adanya pemisahan
dari fedrasi Malaysia. Singapura
adalah pusat keuangan terdepan ke empat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan
yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan
Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
Pemerintah
Singapura menjalankan sistem pemerintahan republik parlementer, di mana kekuasaan
pemerintahan berada di tangan perdana menteri. Perdana menteri Singapura saat
ini adalah Lee Hsien Loong, yang adalah anak dari Lee Kuan Yew yang merupakan perdana menteri
sebelumnya. Singapura adalah sebuah republik
parlementer
dengan sistem pemerintahan parlementer unikameral Westminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi
Singapura
menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini. Partai Aksi Rakyat (PAP) mendominasi proses politik
dan telah memenangkan kekuasaan atas Parlemen di setiap pemilihan sejak menjadi
pemerintahan sendiri tahun 1959. Freedom House menyebut Singapura sebagai "sebagian bebas" dalam
"laporan Freedom in the World" dan The Economist menempatkan Singapura pada tingkat "rezim
hibrida", ketiga dari empat peringkat dalam "Indeks
Demokrasi".[1]
B.
Kondisi Demografi dan Potensi Income
Negara
1. Kondisi
Demografi
Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung
selatan Semenanjung
Malaya, 137 kilometres (85 mil) di
utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan
dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan.[2]
Jumlah penduduk di Singapura pada 1 Juli 2013 adalah 5.399.200
jiwa.[3]
Penduduk asli negara tersebut adalah golongan Melayu, yang kebanyakan merupakan
pendatang dari Malaysia dan wilayah Indonesia. Jumlah mereka hanya sekitar 15%
dari jumlah seluruh penduduk negara itu. Selebihnya adalah turunan pendatang
China yang menjadi kelompok mayoritas, yaitu sekitar 76% dari seluruh penduduk
Singapura. Sisanya adalah orang-orang yang berasal dari India (Tamil Nadu),
Pakistan, Srilanka, Arab, Yahudi, Sikh, Eurasia, serta golongan kecil lainnya.
Orang-orang turunan Pakistan yang beragama Islam berjumlah sekitar 7% dari seluruh
penduduk negeri itu.
Selanjutnya golongan turunan China dapat pula dibagi lagi
berdasarkan daerah asalnya, yaitu kaum Hoakiau paling banyak (42%), Teochew
(22%), Kanton (17%), Hainan (7%), dan Hakka (7%).
Walaupun penduduk Singapura terdiri atas berbagai macam ras,
sebagai negara berpenduduk multirasional, namun mereka dapat hidup berdampingan
secara rukun dan damai, karena mereka merasa menjadi satu bangsa baru, yaitu
bangsa Singapura.[4]
2. Potensi
Income Negara
Republik
Singapura adalah sebuah negara muda, dan penduduknya bangsa yang paling ulet di
kawasan Asia Tenggara. Dalam tempo yang relatif singkat, negara kota itu muncul
sebagai negara paling modern di antara negara-negara ASEAN dengan penghasilan
perkapita tertinggi setelah Brunei Darussalam.[5]
Singapura
merupakan sebuah negara maju dalam hal ekonomi. Meskipun sebuah negara kecil
dan hampir tidak mempunyai kekayaan barang tambang, Singapura memiliki sesuatu
yang tidak dimiliki negara lain, yaitu tempatnya yang strategis. Di negara ini,
terletak pula selat Malaka yang merupakan selat terpadat di dunia dan termasuk
salah satu pusat bongkar muat di dunia dan jalur perdagangan utama.[6]
Singapura sama sekali tidak memiliki sumber daya alam (SDA) namun
negara tersebut memiliki industri berbasis SDA sehingga membuat negara tersebut
maju dan rata-rata pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 48.595 per orang
per tahun. Singapura mendapatkan pasokan bahan baku SDA semuanya dari impor.
Pasokan bahan baku tersebut digunakan oelh pemerintah Singapura untuk membangun
segala infrastruktur untuk memajukan industri olahan sehingga menghasilkan
nilai tambah. Dampaknya tentu ekonomi negara tersebut maju, bahkan dibandingkan
negara di Asia yang impor SDA.[7]
C.
Filsafat Pendidikan yang Dijadikan
Dasar Pengembangan Pendidikan
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran
bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai
pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Pusat
Keunggulan Pendidikan-Singapura, Pusat Pendidikan Dunia. Selama bertahun-tahun,
Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional
menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual
dan mengembangkan bakat.
Keunggulan sistem pendidikan di Singapura terletak
pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan
kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan menjadi
hal yang sangat diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-bakat yang
berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang
penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk sebuah masa depan yang lebih cerah.[8]
D.
Kebijakan Strategis di Bidang
Pendidikan
Walaupun
penduduk Singapura mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda, namun
pemerintah memotivasi suatu corak kebudayaan nasional Singapura dan ide
menanamkan ras kebangsaan yang satu. Oleh karena itu, untuk menjembatani
penggunaan bahasa-bahasa berdasarkan kelompok-kelompok etnik yang berbeda,
pemerintah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar nasional.
Disamping itu, pemerintah juga berusaha memajukan bahasa melayu, dan menetapkan
satu-satunya bahasa pengantar untuk golongan China adalah bahasa mandarin.[9]
Departemen
pendidikan Singapura(Ministry Of Education) memberikan perhatian lebh kepada
pengembangan pendidikan daripada memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki
bagi oknum – oknum pegawai dalam kementrian itu.[10]
Adapun misi sistem pendidikan mereka adalah membentuk masa depan bangsa lewat
pembentukan warga yang akan menentukan masa depan bangsa. Sistem pelayanan akan
memberikan pedidikan yang berimbang dan dapat dikelola dengan baik,
mengembangkan mereka hingga meraih potensi penuh, dan mengarahkan mereka
menjadi warga negara yang baik, sadar akan tanggung jawab kepada keluarga,
masyarakat, dan negara.[11]
Singapura
berniat menjadikan pendidikannya berkelas internasional, setelah berhasil
menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbaik se Asia Tenggara.[12]
E.
Kebijakan Negara terhadap Pendidikan
Agama Islam
Pada awal tahun
60an, masyarakat muslim yang minoritas tertinggal dalam bidang pendidikan
karena keenggangan orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka ke sekolah
Inggris, sehingga tertinggal dalam bidang ekonomi di banding dengan etnis lain.
Pada tahun
1980an timbul semangat baru bagi umat Islam setelah mereka menyadari bagaimana
tertinggalnya mereka dalam bidang pendidikan. Mereka sadar bahwa pendidikan
mempunyai peranan yang penting untuk meraih kejayaan.
Kemajuan yang
dicapai sejak tahun 80an cukup menggembirakan. Tahun 1990 menunjukkan bahwa
jumlah pelajar melayu islam yang berpendidikan meningkat. Pendidikan madrasah
juga mengalami kemajuan. Kurikulum madrasahpun mengalami dinamika tidak saja
hanya mengajarkan bahasa arab dan agama tetapi juga sains dan matematika.
Di singapura
pada masa lalu telah menumbuhkan dan membangun sejumlah madrasah, akan tetapi
satu persatu madrasah itu tidak lagi berfungsi, saat sekarang hanya tinggal
enam buah madrasah yaitu:
1.
Madrasah
Alsagaff, berdiri pada tahun 1912, didirikan oleh Syed Mukhammad bin Ahmad Alsagaff.
2.
Madrasah
al Arabiyah, berdiri pada tahun 1925, didirikan oleh Ahmad Muhammad Shaleh
Angullia.
3.
Madrasah
Aljunied, berdiri pada tahun 1927, didirikan oleh Syed Abdurrahman bin
al-Junied.
4.
Madrasah
Ma’arif, berdiri pada tahun 1936, didirikan oleh Shaikh Omar Bamadhadj.
5.
Madrasah
Al Irsyad, berdiri pada tahun 1947, didirikan oleh Ijan bin Hj. Hashim.
6.
Madrasah
Wak Tanjung, berdiri pada tahun 1955, didirikan oleh Mohd. Nour Taib.
Didorong oleh berbagai berbagai faktor, antara lain
posisi masyarakat minoritas, kondisi masyarakat Singapura sebagai masyarakat
kosmopolitan, maka masyarakat muslim berupaya untuk meningkatkan dan memperkuat
pendidikan agama yang bersifat nonformal. Oleh karena itulah masjid sebagai
lembaga pendidikan nonformal di Singapura sangat aktif melaksanakan pendidikan
agama.[13]
F.
Pengembangan Kurikulum dan
Pengembangan Tenaga Kependidikan
1. Pengembangan Kurikulum
Visi dari Departemen Singapura
adalah “Thingking Schools, Learning Nation” jika diartikan secara kasar
dalam bahasa Indonesia berarti berfikir sekolah, belajar nasionalitas.
Maksudnya dengan belajar disekolah diharapkan bisa tumbuh rasa Nasionalitasnya
terhadap negaranya.
Kurikulum yang disediakan lembaga
Pendidikan di Singapura terbagi menjadi beberapa cangkupan luas, holistik dan
bersifat global. Hal ini dapat dilihat dari hal yang paling sederhana yaitu,
kebijakan dwibahasa yang diterapkan oleh singapura. Bahasa Inggris memang
dijadikan sebagai Bahasa akerja umum, namun setiap pelajar juga diwajibkan
untuk menguasai bahasa ibu (atau bahasa daerah asal mereka, seperti melayu,
cina dan tamil). Kewajiban menguasai bahasa daerah asal mereka bertujuan agar
setiap pelajar tidak kehilangan identitas diri mereka dan menjaga warisan
budaya leluhur.
Setelah hal yang paling sederhana sudah diterapkan oleh Singapura,
selanjutnya beralih kepada tujuan dari kurikulum itu sendiri. Tujuannya adalah
untuk menggali potensi yang dimiliki setiap pelajar secara maksimal,
mengembangkan bakat dan talenta serta mengangkat semangat mereka dlam
mempelajari nilai-nilai kehidupan lainnya. Berbagai pengajaran dan keterampilan
diturunkan untuk memberikan pengalaman langsung bagi mereka. Mulai dari
pelajaran yng berbasis aksara, seperti hitung, ilmu pengetahuan umum, nilai
estetika, nilai humaniora, pendidikan moral hingga pendidikan fisik.[14]
2. Pengembangan Tenaga Kependidikan
Di singapura, yang berhasil menjadi
guru tidak boleh santai-santai. Guru dituntut produktif, kreatif dan
berkembang. Setiap sekolah mempunyai teacher’s assessment (penilaian guru).
Jika kepala sekolah sudah menyatakan seorang guru tidak mampu bekerja dan
diberhentikan, maka selesai sudah profesi guru bagi orang tersebut. Karena
orang tersebut tidak akan pernah di terima kerja sebagai guru di sekolah
manapun di Singapura. Hanya sekali kesempatan menjadi guru. Jika sudah
diberhentikan orang tersebut dapat mencari profesi lain selain guru.
Ada hal yang luar biasa yang
berkaitan dengan profesi guru di sana. Pertama, gaji guru. Saat ini besarnya
gaji guru negeri Singapura per bulannya sekitar 6.000 dollar Singapura (1
dollas Singapura = 6.700 rupiah). Sedangkan untuk guru sekolah swasta
bervariatif, namun yang paling rendah sekitar 1.800 dollar Singapura.
Setiap guru baru maupun guru lama berhak mendapatkan jatah 100 jam pelatihan yang diadakan oleh pemerintah. Yang lebih menarik lagi, kepala sekolahlah yang diminta merancang topik atau materi pelatihan untuk guru-gurunya. Usulan materi itu disetor ke dinas pendidikannya dan dari situlah dirancang pelatihan secara nasional.[15]
Setiap guru baru maupun guru lama berhak mendapatkan jatah 100 jam pelatihan yang diadakan oleh pemerintah. Yang lebih menarik lagi, kepala sekolahlah yang diminta merancang topik atau materi pelatihan untuk guru-gurunya. Usulan materi itu disetor ke dinas pendidikannya dan dari situlah dirancang pelatihan secara nasional.[15]
G.
Sistem Perjenjangan Pendidikan yang
Dikembangkan
Sistem
pendidikan Singapura bersifat umum dan bebas. Setiap warga negara bebas memilih
pendidikan yang disukainya, dari tingkat taman kanak-kanak sampai universitas.
Sekolah-sekolah dan pendidikan tinggi tersebut diselenggarakan oleh pemerintah
di samping yang disediakan oleh pihak swasta.[16]
Sistem perjenjangan pendidikan di
Singapura adalah sebagai berikut:
1.
Kindergartens ( Taman Kanak-kanak ).
Sekolah dengan program masa
pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program
pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2.
Kindergartens beroperasi setiap lima hari perminggu, dengan waktu belajar
selama 3 hingga 4 jam perharinya.
2. Primary Education ( Sekolah Dasar ).
Ini adalah program sekolah wajib
di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari 4
tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun
masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6. Keseluruhan dari program pendidikan ini
adalah untuk memberikan bekal kepada para siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris, Bahasa Ibu dan Matematika. Pada tahun terakhir (kelas 6), para siswa
akan menjalani ujian nasional bernama PSLE (Primary School Leaving
Examination), yang akan sangat menentukan masa depan pendidikan mereka.
3. Secondary Education ( SMP + SMA ).
Program pendidikan kursus dengan
masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa pilihan Special, Express,
Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang mereka
dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain
untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi
para siswa tersebut.
Di akhir program pendidikan ini,
para siswa kembali harus menjalani ujian nasional, baik GCE ‘O’ Levels (untuk
Special/Express courses) ataupun GCE ‘N’ Levels (untuk Normal/ Technical course
– siswa yang mendapatkan hasil bagus pada ujian GCE ‘N’ Levels mereka bisa
melanjutkan ke tahun kelima untuk mengambil GCE ‘O’ Levels).
4. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas).
Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk
mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari
jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus bisa
melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal
Singapura. Program ini hanya untuk mereka yang ingin melanjutkan pendidikan
mereka ke salah satu dari tiga Universitas lokal di Singapura (NTU, NUS dan
SMU).
5.
Polytechnics (Politeknik).
Institusi ini dibentuk dengan
misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan kepada
para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing
sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
Saat ini, lulusan politeknik
dihargai karena memiliki pengalaman praktek dan pengetahuan yang baik untuk
level menengah profesional. Ada lima politeknik di Singapura saat ini, semuanya
menawarkan program diploma lokal dengan berbagai jurusan seperti engineering,
business studies, info-communications dan mass communications. Siswa pilihan
yang memiliki nilai baik pada tahun ketiga mereka bisa memiliki pilihan untuk
melanjutkan pendidikan mereka ke tahap universitas untuk mengejar gelar
sarjana.
6.
Singapore Universities (Universitas Singapura).
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para
siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada
saat masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga
universitas lokal, Nanyang Technological University (NTU), National University
of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan
program sarjana yang diakui oleh dunia internasional.[17]
Adapun sistem pendidikan singapura
seperti berikut:
H.
Perbedaan antara Lembaga Pendidikan
Milik Swasta dan Negeri
Pada intinya, lembaga pendidikan
milik swasta yang berdiri di Singapura pada umumnya tidak boleh menerima siswa
berkewarganegaraan singapura untuk mendaftar tanpa izin dari kementerian
pendidikan. Lembaga swasta didirikan di bawah undang – undang pendidikan
swasta. Dewan pendidikan swasta adalah lembaga yang mengatur sektor pendidikan
swasta. Dewan juga memfasilitasi adanya upaya pengembangan standar pendidkan
swasta.
Kebijakan pendidikan di singapura irancang
untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tidak sekolah karena latar belakang keuangan.
Iuran di sekolah negeri telah disubsidi. Tidak ada iuran di sekolah dasar namun
setiap siswa harus membayar maksimum $6,5 per bulan untuk biaya operasional
sekolah. Pemerintah menyediakan beasiswa bagi siswa dengan pendapatan keluarga
kurang dari SGD$2.500 per bulan.[18]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Daulay,
Haidar Putra. 2009. Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara. Jakarta:
Rineka Cipta.
http://charierfuadah.blogspot.com/2013/11/sistem-pendidikan-di-negara-negara-asia.html. Diakses pada Minggu, 5 April 2015.
http://finance.detik.com/read/2013/05/03/120324/2237204/4/singapura-miskin-sumber-alam-tapi-pendapatan-per-kapita-warganya-13-kali-ri. Diakses pada Minggu, 5 April 2015.
http://herdiyantomahmudbokings.blogspot.com/2011/04/pengembangan-profesi-guru-di-beberapa_02.html. Diakses pada Minggu, 5 April 2015.
http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura. Diakses pada tanggal 5 April 2015.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Senarai_negara_mengikut_jumlah_penduduk. Diakses pada Minggu, 5 April 2015.
Junarsyah
UW, Firman Sujadi. 2012. Mengenal
Negara-Negara di Dunia. Bogor: Bogor Publishing House.
Mangandaralam,
Syahbuddin. 1993. Singapura Negara Kembang Anggrek Tanpa Singa. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
[3] http://ms.wikipedia.org/wiki/Senarai_negara_mengikut_jumlah_penduduk. Diakses pada
Minggu, 5 April 2015.
[4] Syahbuddin
Mangandaralam, Singapura Negara Kembang Anggrek Tanpa Singa (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 22.
[5] Ibid., hlm.
1.
[6] Firman Sujadi
Junarsyah UW, Mengenal Negara-Negara di
Dunia (Bogor: Bogor Publishing House, 2012), hlm. 368.
[7] http://finance.detik.com/read/2013/05/03/120324/2237204/4/singapura-miskin-sumber-alam-tapi-pendapatan-per-kapita-warganya-13-kali-ri. Diakses pada
Minggu, 5 April 2015.
[8] http://charierfuadah.blogspot.com/2013/11/sistem-pendidikan-di-negara-negara-asia.html. Diakses pada
Minggu, 5 April 2015.
[9] Syahbuddin
Mangandaralam, Op.cit., hlm. 25.
[10] Kuliah
ke luar negeri ,(Jakarta: Kompas, 2005), hlm. 154
[11]
Departemen pendidikan singapura
[12] Kompas,
OP.cit.,hlm. 155
[13] Haidar Putra
Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), hlm. 113-124.
[14] http://charierfuadah.blogspot.com/2013/11/sistem-pendidikan-di-negara-negara-asia.html. Diakses pada
Minggu, 5 April 2015.
[15] http://herdiyantomahmudbokings.blogspot.com/2011/04/pengembangan-profesi-guru-di-beberapa_02.html. Diakses pada
Minggu, 5 April 2015.
[16] Syahbuddin
Mangandaralam, Op.cit., hlm. 22.
[17] http://charierfuadah.blogspot.com/2013/11/sistem-pendidikan-di-negara-negara-asia.html. Diakses pada
Minggu, 5 April 2015.
[18]
http://hedisasrawan.blogspot.com/.,
diakses pada 5 April 215
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
ReplyDeleteAssalamualaikum saya atas nama Rahmawati putri anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih