Untuk Anda yang ingin mendownload filenya lengkap, silahkan klik link dibawah ini!
BAB
I
PENDAHULUAN
Bimbingan karir adalah proses
bantuan, layanan, dan pendekatan terhadap siswa agar dapat mengenal dan
memahami dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan sesuai
dengan yang diharapkannya. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai
bagian integrasi dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap
pengalaman belajar bidang studi.
Layanan bimbingan karir dari
seorang konselor sangat diperlukan dalam usaha memberikan arahan dan petunjuk
kepada siswa dalam menentukan karir dimasa mendatang. Tanpa petunjuk dan arahan
dari konselor siswa tidak akan mendapatkan gambaran tentang masa depannya yang
disesuaikan dengan bakat, potensi dan kemampuan yang dimiliki, sehingga dengan
adanya layanan bimbingan karir dan strategi konselor dalam mengembangkan karir
siswa, diharapkan siswa siap kerja dan memiliki sikap kemandirian yang dapat
diandalkan mampu untuk menghadapi persaingan era globalisasi dan tantangan masa
depan karir.
Mengingat betapa
pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu
dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan
memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bimbingan Karir
Bimbingan karir, yaitu bimbingan untuk membantu individu
dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah karir,
seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan
kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir,
penyesuaian pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah karir yang di hadapi.[1]
Menurut Gani (1987) menyatakan bahwa bimbingan karir
adalah suatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa),
agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, mengenal dunia kerja,
merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan yang diharapakan untuk menentukan pilihannya
dan mengambil suatu keputusan bahwa
keputusannya tersebut adalah yang paling tepat , sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang tepat.[2]
Menurut Winkel (1991), bimbingan karir
merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan,
pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali
diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan
tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Berdasarkan penegertian diatas, bimbingan karir
bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karir.[3]
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan, bahwa bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu
agar dapat mengenalkan dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, dan
mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan.
Lebih lanjut dengan layanan bimbingan karir,
individu mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan
bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.[4]
B.
Tujuan bimbingan karir
Tujuan bimbingan karir adalah membantu individu
memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menemukan perjalanan hidupnya
dan mengembangkan karirnya ke arah
yang dipilihnya secara optimal dan memberikan gambaran yang utuh tentang
persyaratan suatu jabatan tertentu sehingga siswa dapat memahami diri, mampu menentukan arah
pilihan karir dan pada akhirnya mambantu siswa dalam merencanakan masa
depannya. Selain itu siswa dapat siap kerja dan memilik sikap kemandirian yang
dapat diandalkan mampu untuk menghadapi persaingan era globalisasi dan
tantangan masa depan karir serta mencetak tenaga terampil untuk mempersiapkan diri dalam
memasuki dunia kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan.[5]
Selain
itu, tujuan bimbingan karir secara rinci membantu para siswa agar:
1. Para siswa dapat memahami dan menilai
dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan segi potensi dalam dirinya,
mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap, dan cita-citanya.
2. Menyadari dan memahami nilai- nilai yang
ada dalam dirinya, serta yang ada dalam masyarakat.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis
pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu , memahami
hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin
timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan serta mencari
jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa
depannya serta menemukan karir dan kehidupannya yang sesuai.[6]
Menurut Faqih
(2001) tujuan bimbingan karir Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Membantu individu mencegah timbulnya masalah (problem)
yang berkaitan dengan upaya mencari pekerjaan.
2. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang
berkaitan dengan kegiatan kerja dan hubunngan kerja.
3. Membantu individu untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan upaya mencari pekerjaan.
4. Membantu individu untuk mampu mengatasi problem-problem
yang berkaitan dengan kerja dan hubungan kerja.[7]
C.
Penyelenggaraan Bimbingan Karir
Tujuan bimbingan karir akan dapat dicapai dengan
berbagai macam-macam cara, yaitu:
1. Bimbingan karir dilaksanakan dengan cara
yang disusun dalam suatu paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir. Setiap
paket merupakan modul utuh yang terdiri dari beberapa macam topik bimbingan.
2. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan
secara instruksional.
3. Bimbingan karir dilaksanakan dalam
bentuk pengajaran unit.
4. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan
pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir atau career day.
5. Karyawisata karir yang diprogramkan
oleh sekolah.[8]
D.
Fungsi
Bimbingan Karir
1. Para siswa di tingkat SMA pada akhir
semester dua perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan, yaitu
apakah memilih program A1, A2, A3,atau A4.
2. Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua
siswa yang tamat dari SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
3. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang
potensial.
4. Suatu kenyataan pula bahwa para siswa
SMA sedang dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke
masa dewasa.[9]
E.
Program
Bimbingan
Karir
Program bimbingan karir memungkinkan siswa dapat
meningkatkan pemahaman terhadap potensi dirinya, meningkatkan konsistensi
terhadap tanggung jawab dan dapat merencanakan karir secara tepat dan berguna
bagi kehidupannya.
Dijelaskan oleh Gybers dan Handerson (dalam
Flurentin,1991), tahap-tahap penyusunan program meliputi empat tahap yaitu:
1.
Tahap
perencanaan program bimbingan karir,
perencanaan program bimbingan karir di sekolah adalah
seperangkat kegiatan yan dilakukan melalui berbagai bentuk survey untuk
menginventarisasikan tujuan, kebutuhan, kemampuan sekolah, kesehatan sekolah
untuk melaksanakan program bimbingan karir.
2.
Penyusunan program bimbingan karir,
Program bimbingan karir di sekolah dilaksanakan secra
terpadu , menyeluruh, terencana dan berkelanjutan.
3.
Tahap pelaksanaan program bimbingan karir.
a.
Mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan yang meliputi manusia sarana
dan prasarana serta waktu.
b.
Membuat instrumen pengukuran keberhasilan pelaksanaan program.
c.
Melaksanakan program dan menyesuaikan program dengan pelaksanaan
program-program lain.
d.
Mengadakan perubahan atau perbaikan program berdasarkan hasil penilaian
yang dilakukan.
4.
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan karier
Evaluasi dalam program
bimbingan di sekolah ialah segala upaya tindakan atau proses untuk menetukan
derajat kualitas kemajuan kegiatan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau
patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan. [10]
F.
Paket-paket
Bimbingan Karir
1. Paket I adalah paket pemahaman diri,
yaitu suatu paket yang dimaksudkan untuk membantu siswa agar dapat mengetahui
dan dapat memahami siapa sebenarnya dia. Para siswa diharapkan akan dapat
mengetahui dan memahami potensi, kemampuan, minat, bakat dan cita-citanya.
2. Paket II adalah paket mengenai
nilai-nilai. Dengan paket ini siswa diharapkan akan dapat mengetahui serta
memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan juga nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat.
3. Paket III adalah paket yang berkaitan
dengan pemahaman lingkungan. Dengan paket ini siswa diharapkan akan dapat
mengetahui serta memahami keadaan lingkungan.
4. Paket IV adalah paket yang berhubungan
dengan hambatan dan mengatasi hambatan. Denga paket ini siswa diharapkan akan
dapat mengetahui dan memahami hambatan-hambatan apa yang ada dalam rangka
pencapaian tujuan, yaitu karir yang cocok, dan setelah mengetahui hambatannya
maka akan mencoba cara pemecahan atas hambatan yang ada.
5. Paket V adalah paket yang berkaitan
dengan merencanakan masa depan. Setelah mengetahui semua paket diatas, maka
pada paket lima ini siswa diharapkan telah mampu merencanakan masa depannya.[11]
G.
Syarat-syarat Bimbingan Karir
1. Terpusat pada siswa, yang mengandung tuntutan bahwa
progrm bimbingan harus memberikan serangkaian pengalaman yang dibutuhkan oleh
para siswa untuk meningkatkan perkembangan karir mereka.
2.
Berorientasi pada lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya yang mengelilingi
para siswa, dengan mengindahkan bahwa lingkungan itu akan mengalami berbagai
perubahan yang mempunyai dampak perkembangan karir orang muda.
3.
Terarah ke arah perkembangan seperangkat kemampuan peserta didik yang
mereka butuhkan untuk dapat merencanakan masa depannya dan mengimplementasikan
rencana itu dalam rentetan tindakan nyata.[12]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Menurut Winkel (1991), bimbingan karir merupakan bantuan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan
atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan
tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan
pekerjaan yang telah dimasuki.
Tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang
diperlukan agar dapat menemukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karirnya
kea rah yang dipilihnya secara optimal dan memberikan gambaran yang utuh
tentang persyaratan suatu jabatan tertentu sehingga siswa dapat memahami diri,
mmpu menentukan arah pilihan karir dan pada akhirnya mambantu siswa dalam
merencanakan masa depannya.
Untuk mencapai tujuan perlu dengan berbagai macam cara dalam
penyelenggaraan bimbingan karir. Bimbingan karir juga mempunyai program-program
yang diselenggarakan di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Achmad
Juntika.2006. Bimbingan
dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
Rahma, Ulifa.
2010. Bimbingan
Karir Siswa. Malang:
UIN-Maliki Press.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Umar
dan Sartono. 2001. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung
: CV Pustaka Setia.
Walgito, Bimo.
1995. Bimbingan
dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta:
Andi Offset.
.2005. Bimbingan &
Konseling
(Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi
Offset.
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
sJakarta: Grasindo.
[3] Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 133-134.
[8] Bimo Walgito, Bimbingan
& Konseling (Studi dan Karir) (Yogyakarta: Andi Offset, 2005),
hlm.
198.
[9] Umar dan Sartono,
Bimbingan dan Penyuluhan (Bandung : CV Pustaka Setia, 2001), hlm. 197.
[11]Bimo Walgito, Op.Cit., hlm. 200-201.
[12]W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 1997), hlm. 613-614.
Post a Comment