Bagi anda yang ingin
mendownload filenya, silahkan klik link dibawah ini!
Makalah Pengantar Psikologi (Konsep Dasar Psikologi)
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu
jiwa atau psikologi adalah suatu cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari,
menyelidiki atau membahas fungsi-fungsi kejiwaan dari orang yang sehat. Atau
dengan perkataan lain psikologi mempelajari aktivitas kehidupan kejiwaan dari
orang yang normal.
Sejarah
psikologi berawal dari berkembangnya ilmu filsafat yang membahas tentang “jiwa”.
Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399
SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan
“jiwaraga”. Kemudian ada Rene Descartes (1596-1650) mengemukakan bahwa manusia
memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan.
Di
dalam lapangan ilmu jiwa atau psikologi sendiri terdapat bermacam-macam
definisi tentang ilmu jiwa. Mulai dari tokoh-tokoh psikologi yang mereka
berusaha mengartikan psikologi sesuai dengan cara pandang dan pikiran mereka
masing-masing hingga lahirnya berbagai aliran dalam psikologi. Semua itu tidak
terlepas dari adanya usaha dalam mengartikan psikologi secara spesifik agar lebih
mudah dipahami khalayak umum.
Nah,
untuk lebih jelasnya mengenai apa itu sebenarnya ilmu psikolgi bagaimana sejarrahnya
dan apa saja ruang lingkup dari psikologi akan kami paparkan dalam makalah kami
ini yang berjudul “Konsep Dasar Psikologi (pengertian, ruang lingkup
dan sejarah psikologi)”. Semoga pembahasan kami ini nantinya bisa
bermanfaat bagi kita semua, amin. . .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Menurut
asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan Logos.
Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu
pengetahuan atau studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu
tentang jiwa.[1]
Dalam pengertian lain disebutkan psikologi adalah ilmu tentang fitrah manusia,
kecenderungan manusia, perkembangan manusia, dan pikiran manusia.[2] Ahli
psikologi disebut psikolog.[3]
Sedangkan
arti psikologi secara istilah, ada berbagai definisi. Hampir dapat dikatakan
tiap-tiap ahli psikologi memberikan definisi sendiri-sendiri, diantaranya
adalah:
1. Robert S. Woodwort dan D.G. Marquis
mengatakan bahwa “psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas-aktifitas
individu dalam hubungan dengan lingkungannya.”[4]
2. Garner Murphy “psikologi adalah ilmu
yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap
lingkungannya.”
3. Clifford T. Morgan “psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.” [5]
Psikologi
atau ilmu jiwa sebagaimana yang diterangkan Ki Fudyartanta dalam bukunya yang
berjudul psikolagi umum, mengartikan
psikologi sebagai ilmu yang mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencangkup
segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia
(human activities). Kegiatan manusia
maksudnya kegiatan yang tampak dan tidak tampak, jadi segala kegiatan manusia.
Istilah
psikologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan fenomena kejiwaan
atau gejala psikis umpamanya perasaan-perasaan, angan-angan, pikiran-pikiran,
sikap-sikap, kemauan-kemauan dan sebagainya.
Psikologi
adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan alam sekelilingnya, mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubunganya dengan sesama manusia dan mempelajari aktivitas-aktivitas jiwa yang
tidak tampak dalam pernyataan-pernyataan, misalnya melamun, berfantasi yang
tidak diekspresikan dan sebagainya.[6]
Selain
definisi dan penjelasan diatas, psikologi mempunyai bermacam-macam aliran yang
mendefinisikan psikolgi atau ilmu jiwa menurut pemahaman mereka masing-masing,
yaitu:
1. Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa: Ilmu
jiwa filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat dari jiwa dan proses
kejiwaan.
2. Aliran Behaviorisme: Ilmu jiwa adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagaimana yang tampak dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Aliran Sosiologisme: Ilmu jiwa adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari proses penyesuaian diri dari manusia
dengan alam pikirannya.
4. Aliran Biologisme dalam ilmu jiwa:
Proses kejiwaan diselidiki secara bio-psikologis. Jadi yang diselidiki adalah
proses perjalanan stimulus (perangsang) setelah ditterima oleh alat-alat indra
sampai pusat susunan syaraf yaitu otak
atau sumsum tulang belakang (columna spinalis).
5. Aliran Individualisme dalam ilmu jiwa:
Menurut aliran ini ilmu jiwa mempelajari proses-proses kejiwaan menusia sebagai
individu. Jadi proses-proses kejiwaan diabstaksikan lepas tanpa hubunngan orang
lain.
6. Aliran Ilmu Jiwa Analitis: Jiwa
seolah-olah dianalisir menjadi unsur-unsur atau elemen-elemen seperti perasaan,
tanggapan, pengamatan dan lain-lain.
7. Aliran Ilmu Jiwa Dalam: Yang dipelajari
ialah proses-proses kejiwaan yang lebih dalam lagi sampai alam ketidak sadaran
jiwa misalnya proses mimpi, proses timbulnya dorongan-dorongan
(komplek-komplek) yang terdesak.
8. Aliran Refleksiologis dalam ilmu jiwa:
aliran ini mempelajari proses-proses kejiwaan sebagai reflek.
9. Aliran Ilmu Jiwa Gestalt atau Aliran
Ilmu Jiwa Totalis: aliran ini menganggap bahwa proses kejiwaan itu adalah
proses keseluruhan dalam arti proses kejiwaan yang satu menyangkut pula proses
kejiwaan lainnya.
10. Aliran Personalisme dalam ilmu jiwa:
Menganggap bahwa jiwa itu sebagai personal , sebagai pribadi.[7]
B. Sejarah Psikologi
Sebelum
psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi (
atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan ) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal.
Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500-600 tahun SM, yaitu
melalui filsuf-filsuf yunani kuno.
Di
antara para filsuf itu adalah Thales ( 624-548 SM ) yang dianggap sebagai bapak
filsafat. Beliau mengartikan bahwa jiwa sebagai sesuatu yang supernatural.
Kemudian ada Anaximander (611-546 SM) yang berpendapat segala sesuatu berasal
dari apeiron artinya tak terbatas,
tak bisa mati, yaitu seperti konsep tentang Tuhan di zaman sekarang dan masih
banyak lagi tokoh-tokoh filsafat Yunani lainnya yang sudah lebih dulu dalam
memaknai jiwa. Dari sekian banyak tokoh yang kemudian berperan paling penting
terhadap perkembangan psikologi ratusan tahun ke depan adalah tiga serangkai
Sokrates ( 469-399 SM ), Plato ( 427-347 SM ), dan Aristoteles (384- 322 SM ),
yang sering disebut dengan trio SPA.
Pemikiran
para filsuf Yunani Kuno berkembang terus sampai pada zaman Renaisan, yaitu
zaman revolusi ilmu pengetahuan di Eropa. Pada era ini Rene Descrates
(1596-1650 ), seorang filsuf perancis, mencetuskan definisi bahwa ilmu jiwa (
psikologi ) adalah ilmu tentang kesadaran.
Setelah
pasca zaman Renaisan muncul Era ilmu Faal, para ahli ilmu Faal (fisiologi)
ketika itu, khususnya para dokter mulai tertarik pada masalah-masalah kejiwaan.
Hal ini dimulai dengan Sir Charles Bell ( 1774-1842, Inggris ) dan Francois
Magendie ( 1783-1855, Perancis ) yang menemukan syaraf-syaraf sensorik (
penginderaan ) dan syaraf-syaraf motorik ( yang memengaruhi gerak dan
kelenjar-kelenjar ), para ahli kemudian menemukan berbagai hal, antara lain
pusat bicara di otak ( Paul Brocca, 1842-1880, Jerman ) dan mekanisme refleks (
Marshall Hall, 1790-1857, Inggris ). Setelah penemuan-penemuan itu timbullah
definisi-definisi tentang psikologi yang mengaitkan psikologi dengan tingkah
laku dan selanjutnya mengaitkan tingkah laku dengan refleks. Ivan Pavlov (
1849-1936, Rusia ), misalnya mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tentang
refleks dan karena itu psikologi tidak berbeda dari ilmu faal.[8]
C. Obyek Studi dan Ruang Lingkup Psikologi
1. Objek
Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Objek
Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu
unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek
material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai,
ide-ide). Objeknya yaitu manusia.[9]
b. Objek
formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang
peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang
lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari
segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang
dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan
melihat dari matanya.[10]
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang
membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi
yang berobyekkan manusia, yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Psikologi
Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada
umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur).[11]
Macam-macam psikologi umum :
I.
Psikologi perkembangan
Psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari
masa bayi sampai tua yang mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau
adolesensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.
II.
Psikologi social
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau
aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
III.
Psikologi pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau
aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan,
misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah
diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.
IV.
Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi
manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
V.
Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan
mengenai keadaan psikis yang tidak norman atau abnormal
VI.
Psikologi Kriminil
Psikologi yang khusus berhubungan
dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.
I.
Psikologi perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan
dengan soal-soal perusahaan
b. Psikologi
Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang
menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan makalah kami
tersebut dapat diambil pengertian dari psikologi yaitu ilmu
yang mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencangkup segala sesuatu yang
diperbuat oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia (human activities). Adapun dalam
psikologi sendiri juga terdapat beberapa definisi dari aliran-aliran dalam
psikologi seperti dari Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa, aliran behaviorisme,
aliran sosiologisme, aliran biologisme dalam ilmu jiwa, aliran individualisme dalam
ilmu jiwa, aliran ilmu jiwa analitis, aliran ilmu jiwa dalam, aliran refleksiologis
dalam ilmu jiwa, aliran ilmu jiwa gestalt atau aliran ilmu jiwa totalis,
aliran personalisme dalam ilmu jiwa.
Sejarah
psikologi sudah ada sebelum berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun
1879, psikologi ( atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan ) dipelajari oleh
filsafat dan ilmu faal. Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak
500-600 tahun SM, yaitu melalui filsuf-filsuf yunani kuno.
DAFTAR PUSTAKA
v Andiharyadi. 2000. Dimensi Spiritual
Psikologi. Bandung. Pustaka Hidayah.
v Fudyartanta Ki. 2001. Psikologi Umum I Dan II. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
v Sarwono Sarlito W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
v Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.
v Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum.
Jakarta: Bumi Aksara.
mksih, sangat membantu gan..
ReplyDeletekunbal ya gan
http://chamzah19.blogspot.co.id/
:D
sama sama agan Chamzah. semoga bermanfaat. :D
ReplyDeletenice post. lanjutkan gan...
ReplyDeletesalam kenal dan kunbalnya. :D
http://laskar-bbm.blogspot.co.id/
salam kenal ... keren makasih yaa
ReplyDeletegmn cara downloadnya gan?
ReplyDelete