Bagi anda yang ingin mendownload
filenya, silahkan klik link dibawah ini!
Makalah Hadis Tarbawi (Isyarat dengan Dua Tangan)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Isyarat denga Dua Tangan
اخرج البخاري فى الكتاب الغسل عن جبير بن مطعم رضي الله عنه قال : قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم : (أما أنا فأفيض على رأسى ثلاثا، وأشار بيديه
كلتيها)
Artinya:
“Meriwayatkan Imam Bukhari
didalam kitab (Bab Mandi), dari Jubair bin Muth’im r.a berkata: Rasulullah SAW
bersabda: adapun saya (Rasulullah) meratakan air diatas kepala saya tiga kali dan
memberi isyarat dengan kedua tangannya”.[1]
Penjelasan:
Hadits ini menerangkan bahwa Rasul memberikan contoh teladan baik dalam
setiap prilaku, sampai hal-hal sekecil apapun beliau selalu memperhatikan.
Ketika Rasulullah mandi jinabat beliau mengajarkan kepada sahabatnya. Ketika
itu beliau menyiramkan air diatas kepala sebanyak tiga kali dan hal ini
kemudian menjadi pelajaran bagi sahabatnya untuk dicontoh oleh umatnya.[2]
اما انا فا فيض ( adapun aku
maka aku menyiram).abu Nu’aim menyebutkan sebabnya dalam kitab Al Mustakhraj,
dimana dibagian awal haditsnya disebutkan “Mereka menyebut-nyebut tentang mandi
junub di dekat Rosulullah” maka beliau SAW mengucapkan sabdanya seperti diatas.
Sementara dalam riwayat Imam Muslim melalui riwayat Abu Al Ahwas dari Abu Ishaq
dikatakan “Mereka berdebat tentang mandi (junub) di dekat Nabi SAW”. Sebagian
mereka berkata, “ Adapun aku, maka aku menyiram kepalaku dengan cara begini
dan begini”. Kemudian ia menyebutkan
hadits diatas, dan bagian inilah yang tidak dicantumkan dalam hadits tadi. ثلا ث (Tiga Kali ). Lafadz ini memberi keterangan
bahwa yang di maksud dengan lafadz, “begini dan begini” adalah bahwa perbuatan
tersebut dilakukan lebih dari tiga kali. Lalu diriwayatkan oleh Imam Muslim
melalui jalur periwayatan lain, bahwa yang bertanya adalah utusan dari Tsaqif.
Susunan hadits diatas
mengisyaratkan bahwa Nabi SAW tidak menyiram (badannya) kecuali tiga kali. Hal
ini mengandung kemungkinan bahwa ketiga siraman itu adalah sebagai pengulangan,
dan dimungkinkan juga bahwa setiap siraman tersebut untuk bagian badan
tertentu. Akan tetapi, hadits Jabir menguatkan.
عن جابر بن عبد الله
قال: كانالنبي يفرغ على رأسه ثلا ثا
Diriwayatkan dari Jabir
bin Abdullah ia berkata, “ Biasanya Nabi SAW menyiram kepalanya tiga (kali).
Penjelasan :
ثلاثا (Tig kali), maksudnya tiga cidukan (gayung). Lalu Al Isma’ili menambahkan, “Syu’bah
berkata, ‘Aku kira yang demikian ini pada saat mandi junub.”Dalam riwayat tersebut dikatakan pula, “Seorang
laki-laki dari bani Hasyim berkata, ‘Rambutku lebat.’Maka Jabir
menjawab, ‘Rambut Rasulullah SAW lebih lebat dan lebih bagus dari rambut kamu.”
[3]
Hadits Pendukung:
وعن عا ئشة رضى الله عنها قالت : ان النبي صلى الله عليه وسلم كان الغسل من
الجنابة، بداء فغسل بيديه ثم يترضاء الصلاة
ثم يدخل اصابعه فى الماء فبيخلل بها اصول الشعر ثم يصب على رأسه ثلاث عرب
بيديه ثم يفيد الماء على خلده كله
Artinya:
“Dari ‘Aisyah berkata: sesungguhnya Nabi SAW apabila mandi dari jinabat
beliau memulai terlebih dahulu membasuh kedua tangan, kemudian berwudhu
sebagaimana beliau berwudhu untuk melakukan shalat, kemudian memasukkan air ke
tempat pertumbuhan rambut dengan jari-jarinya, sesudah itu beliau menuangkan
air diatas kepalanya sampai 3 kali dengan kedua tangannya sehabis itu beliau
menyiramkan air ke seluruh tubuh.[4]
Aspek Tarabawi :
1. Seorang pendidik hendaknya dalam menjelaskan
materi, pendidik menyampaikannya dengan jelas,runtut agar dapat dipahami oleh
peserta didik dengan mudah.
2. Seorang pendidik dapat memanfaatkan media yang
ada serta yang mudah dapat dijangkau oleh peserta didik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat diambil nilai-nilai pembelajaran yang diberikan Nabi yaitu Nabi selalu
menggunakan media dan sarana untuk dijadikan sebagai perantara komunikasi agar
orang yang sedang diterangkan dapat dengan mudah memahami apa yang telah
disampaikan oleh beliau.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga
sangat dianjurkan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Selain itu, dalam
hadits ini Nabi juga memberikan contoh teladan baik dalam setiap perilaku, sampai hal sekecil apapun
beliau selalu memperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Asqalani. 2008.
Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari, Terjemahan Jilid I. Jakarta Selatan
:Pustaka Azzam.
Arsyad Azhar. Media
Pengajaran. PT. Raja Grafindo Persada.
Nawawi, Imam ,
Terjemahan Sholihin Jilid 1.Jakarta:Pustaka Amani.
[1]
Ibnu Hajar al asqolani, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhori, Terjemahan jilid
1, (Jakarta Selatan:Pustaka Azzam, 2008, hal 406.
[2]
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada.
[3]
Ibid, hlm.407.
[4]
Imam Nawawi, Terjemahan Sholihin Jilid 1,(Jakarta:Pustaka Amani)
Post a Comment